Sabtu, 27 April 2013

Gubernur Jambi Dorong Ekonomi Kerakyatan Dongkrak PAD Provinsi Jambi

Gubernur Jambi HBA Peras Susu Sapi milik  Kelompok Tani Bina Maju Sejahtera di Kecamatan Kumpeh Kab Muarojambi

Gubernur Jambi dan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Sharif Cicip Sutardjo Melihat Kemasan Fillet Patin.





Sadap : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (pegang alat sadap) didampingi Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat menyadap karet unggul milik petani karet, Dahlan Hamid, di Desa Niaso Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi, Kamis (22/9/2011).

Jambi-BERITAKU

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi terus mengupayakan peningkatan perekonomian masyarakat dengan berbagai program pro rakyat. Peningkatan perekonomian itu juga telah diletakkan pada visi Pemprov Jambi “Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil  dan Sejahtera) hingga 2015.

Program Pemprov Jambi juga ditekankan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat guna pencapaian Jambi Emas 2015 yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus- H Fachrori Umar beserta jajarannya. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari ekonomi kerakyatan kini tengah didorong Pemprov Jambi.

Peningkatan PAD dari berbagai sector tersebut terus diupayakan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti retribusi dan pajak. Bidang retribusi pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan, wisata dan perijinan lainnya.

Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) bersama Wakil Gubernur Jambi Drs. H. Fachrori Umar, M. Hum, dalam Visinya membangun Provinsi Jambi lima tahun kedepan telah mencanangkan Jambi EMAS (Ekonomi Maju, Aman, Adil dan Sejahtera) tahun 2015.

Visi ini dituangkan dalam lima program prioritas pembangunan Provinsi Jambi, yang terdiri dari peningkatan infrastruktur wilayah dan energi, pendidikan dan kesehatan serta sosial budaya, pengembangan ekonomi rakyat, investasi dan kepariwisataan, ketahanan pangan dan sumber daya alam serta lingkungan hidup dan penataan tata pemerintahan yang baik.

Peryataan Menteri BUMN, Dahlan Iskan yang menyatakan, posisi Jambi terjepit atau bangkit berbuah manis. Pejabat Provinsi Jambi tertantang untuk bergerak cepat memajukan daerah ini.

Agar Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah ini tidak lagi terjepit. Berbagai program pro rakyatpun dijalankan. Infrastruktur menjadi prioritas utama daerah yang dipimpin oleh Gubernur, H Hasan Basri Agus ini. Dua tahun pemerintahannya, infrastruktur Jambi sudah semakin baik.

Selain itu, Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus juga fokus pada peningkatan PAD untuk membangun Provinsi Jambi. Peningkatan PAD salah satunya berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah serta pendapatan lainnya yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tercapainya realisasi pendapatan daerah secara maksimal tidak terlepas dari kinerja SKPD pemungut pajak dan retribusi daerah sebagaimana target PAD yang telah dibebankan sesuai Peraturan Daerah.

Realisasi penerimaan daerah Provinsi Jambi di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) khusus dari pajak daerah di tahun 2012 cukup meningkat.

Berdasarkan data Dispenda Provinsi Jambi, hingga akhir bulan Desember 2012 surplus sekitar Rp 2,663,565,369,283,42. Dari total target penerimaan tahun 2012 sebesarRp 2,181,289,285,429,00. Surplus itu bisa mencapai Rp 400 miliar.

Kepala Dinas Pendapatan  Daerah (Dispenda) Provinsi Jambi Drs.H.AmirSakib mengatakan, hingga akhir Desember 2012 surplus cukup besar, mencapai Rp 400 Miliar. 
Penerimaan Dispenda secara keseluruhan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan mulai dari penerimaan PKB, BBN-KB, PBB-KB, PKDA, BBN-KDA dan Air Permukaan.

Bila dilihat angka-angkanya sudah menunjukkan kerja keras yang patut diapresiasi. Pendapatan mulai dari TA 2009 target Rp 1,292,670,700,746.17 realisasi mencapai
Rp 1,353,900,464, 683,97. 
Pada tahun 2010 ditargetkan 1,395,186,595,902.00 realisasi Rp 1,640,185,857,679.45, sedangkan TA 2011 target Rp 1,635,666,379,680.00 realisasinya Rp 2,078,806, 985,790.83.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Jambi dari semua sector menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan, sehingga pembangunan dapat dipacu terus berdasarkan kebutuhan masyarakat.

PendapatanAsli Daerah (PAD) mulai dari tahun 2009 target Rp 498,167,990,381.00 dan realisasinyaRp 526,442, 077,650.97. Pada TA 2010 target Rp 535,753,443,786.00 dan realisasiRp 686,629.362.314.45

Sedangkan TA 2011 target Rp 641,658,215,660.00 realisasinya Rp 984,232,579,912.83 danpadatahun 2012 target Rp 753,327,707,083,00 realisasi Rp 986,128,843,066.28.

Pendapatan Asli Daerah ini harusterus dipacu terus, karena pembangunan dapat dilaksanakan karena pajak dan retribusi daerah merupakan elemen dominan penyumbang PAD baik untuk daerah Provinsi Jambi maupun Kabupaten/Kota dilihat dari numeric maupun prosentasenya.

Terkait dengan tujuan pencapaian kemandirian daerah, maka peranan pajak dan retribusi daerah ini sangat penting.Keberhasilan pajak dan retribusi yang dipungut akan meningkatkan kemampuan pembiayaan daerah sebagai prasyarat pencapaian kemandirian daerah.


Pertumbuhan Realisasi PAD dan pendapatan daerah dimulai pada tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah Rp 526.442.077.650.97 jumlah pendapatan daerah Rp 1.353.900.464.683.97,  padatahun 2010 Pendapatan Asli Daerah Rp 686.629.363.314.45 jumlah Pendapatan daerah Rp 1.640.185.857.679.45.

Pada tahun 2011 Pendapatan Asli Daerah Rp 984.232.579.912.83 jumlah Pendapatan Daerah Rp 2.663.565.369.283.42. Begitu juga pada TA 2012 Pendapatan Asli Daerah Rp 986.128.843.066.28, sedangkan Pendapatan daerah Rp 2.663.565.369.283.42.

Konteks pendapatan asli daerah juga merupakan tolak ukur kemandirian suatu daerah. Kemampuan daerah meningkatkan PAD akan menopang laju pertumbuhan pembangunan.

PAD menjadi cerminan keikutsertaan daerah dalam membina penyelenggaraan pemeri ntahan, pembangunan, dan pelayanan kemasyarakatan di daerah. Pemda harus mampu memunculkan inisiatif, kreativitas dan kebijakan dalam mencari dan mengoptimal kan sumber penerimaan dari PAD.

Keinginan Gubernur Jambi Drs.H.Hasan Basri Agus MM agar semua pihak dapat memberikan masukan dalam memberhasilkan Pendapatan Asli Daerah yang mana semua masukan diperuntukkan membangun Provinsi Jambi secara berkesinambungan.

Pembangunan Provinsi Jambi yang berbasis kerakyatan banyak hal yang perlu digali baik dari sisiperkebunan, pertanian, kelautan dan perikanannya termasuk juga wisatanya yang  secara keseluruhan dapat member masukan untuk Pendapatan Asli Daerah.

Pemerintah Provinsi Jambi telah banyak memperbaiki infra struktur jalan yang menjadi kendala selama ini terus membaik. Ini sejalan dengan visi Jambi EMAS 2015 yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi  Jambi 2011-2015.

Program sektor infrastruktur menjadi prioritas utama, yakni meningkat kan kualitas dan ketersediaan infrastruktur layanan umum. Selanjutnya ditahun 2012 Pemprov Jambi melalui Dinas PU Provinsi Jambi telah mengalokasikan dana di anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 276,057 miliar.

PAD sebagai bagian dari pendapatan daerah termuat dalam Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, terdiri dari:a.Hasil pajak daerah Menurut Undang-Undang No.34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang.

Kemudian b. hasil retribusi daerah menurut Undang-Undang No.34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Bagian c. hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Yang dimaksud hasil perusahaan daerah adalah bagian keuntungan atau laba bersih perusahaan daerah yang berupa pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja daerah yang disetor ke kas daerah.

Baik bagi perusahaan daerah yang modalnya untuk seluruhnya terdiri dari kekayaan daerah yang dipisahkan maupun bagi perusahaan daerah yang modalnya sebagian terdiri dari kekayaan daerah yang dipisahkan.

Provinsi Jambi hingga tahun 2005 lalu, mampu mengeksport karet sekitar 274.571 ton dengan nilai kurang lebih Rp 2,98 triliun. Program peremajaan karet (replanting) adalah solusi mengembalikan kejaan karet Jambi ke era berjaya silam.

Program peremajaan  130.656 Ha karet tua secara bertahap di Provinsi Jambi merupakan prospek komuditi perkebunan yang gemilang masa depan. Sekitar 18 ribu petani di Provinsi Jambi akan menikmati program ini guna mewujudkan kesejahteraan para petani karet. Masing-masing petani yang memiliki satu hektar lahan akan menyerap 500 batang bibit karet.

Provinsi Jambi harus dipertahankan menjadi salah satu daerah produsen karet terbesar di Indonesia.  Perkebunan karet di Jambi seperlima dari luas perkebunan karet nasional atau 600 ribu hektar lebih, dari 3,4 juta hektar perkebunan karet di Indonesia. (Rosenman saragih/Advertorial) (Berita Ini Telah Dimuat di Harian Bute Ekspres satu Halaman Warna Paling Belakang edisi Kamis 25 April 2013 Saat Pembukaan Jamsinas Korannya Telah Dibagikan 300 Eks)


Tidak ada komentar: