Jambi, Simantab
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan
Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Hj. Yusniana Hasan Basri Agus (HBA) besuk pasien
yang menderita kelainan kepala, bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah Raden
Mattaher (RSUD RM) Jambi, Selasa (22/1/13).
Muhammad, seorang bayi yang berasal dari Kabupaten Sarolangun,
yang baru berumur 37 hari, menderita kelainan di kepala, kepala bagian belakang
seperti mengelupas. Sudah hampir sebulan Muhammad mendapatkan perawatan dari
tim medis RSUD RM.
Istri Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, Hj.Dewi Syahrasaddin;
Direktur RSUD RSUD RM, Ali Imron; perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi
Jambi, dan sebagian dari pengurus PKK Provinsi Jambi turut mendampingi Hj.
Yusniana saat membesuk Muhammad.
Setelah membesuk Muhammad, Hj.Yusniana memberikan
bantuan kepada orangtua Muhammad, baik bantuan dari instansi PKK maupun bantuan
pribadi.
“Dari foto
awal yang kita lihat, sangat menyedihkan sekali, tapi sekarang sudah berangsur membaik,
kelihatan tumbuhnya jaringan-jaringan baru di kepalanya. Jadi, kita
mengharapkan betul kepada Direktur RSUD RM, para dokter spesialis anak, dan
para perawat supaya terus memonitor sehingga nanti kondisinya bisa baik
(seperti anak-anak normal lainnya). Kita mengharapkan dimonitor dan ditangani
sampai sembuh dan sampai bisa dibawa pulang,” ujar Yusniana HBA.
Irawan, Dokter Anak RSUD RM menuturkan bahwa Muhammad
mengidap abses di kepala, ada kumpulan nanah dibawah kulit kepala, biasanya sumbernya
infeksi, setelah lahir, bukan sejak lahir, bukan bawaan, jadi infeksi.
Biasanya penyebabnya kuman saat pertolongan pertama. “Dia
kan lahir di dukun, jadi mungkin dari faktor itu menyebabkan infeksi di kepala.
Dari riwayatnya, pertama nanah-nanah kecil, tapi tidak diatasi dengan baik,
jadi meluas kemana-mana, jadi waktu dirujuk itu, diduga hidrocepalus, jadi ada
cairan di dalam otak, ternyata sampai di sini kita lakukan perawatan, nanahnya
banyak keluar, jadi bukan hidrocepalus,”tutur Irawan.
Dokter Spesialis Bedah, Riswan Juni mengemukakan
bahwa operasinya berlangsung lama, mungkin 4 sampai 5 jam, karena diambil kulit
lain ditempelkan di situ.
“Untuk operasi sekian jam perlu pembiusan yang dalam,
biasanya setelah pembiusan itu dirawat di ruangan khusus, Neo Natal Intensive
Care Unit (NICU) namanya, ruangan khusus, ICU lah kalau untuk dewasa itu,”
terang Riswan Juni. (rosenman saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar