Senin, 23 Januari 2012

Jelang Imlek, Umat Khonghucu Jambi Sembahyang Mengantar Dewa Ke Langit


Jambi, BATAKPOS


Menjelang Tahun Baru Imlek 2563 yang jatuh pada tanggal 23 Januari 2012, ada satu ritual yang wajib dilaksanakan umat Khonghucu. Mereka melakukan sembahyang mengantarkan Dewa ke langit. Biasanya ini digelar seminggu sebelum tahun baru Imlek atau tanggal 24 bulan 12 lunar kalender. Seluruh Dewa dan Dewi yang ada di bumi akan naik ke langit secara bersamaan.

Ritual Umat Khonghucu Jambi itu juga yang tampak di Kelenteng Siau San Teng yang terletak di Rt 10 Sungai Asem, Kampung Manggis, Kelurahan Cempaka Putih, Kota Jambi, Jumat (20/1/12). Setiap hari Kelenteng terbesar di Jambi itu didatangi Umat Khonghucu untuk melakukan ritual sembahyang mengantar Dewa ke langit.

Menurut Prayoga alias Apong (49), pengurus Kelenteng Siau San Teng kepada BATAKPOS mengatakan, sembahyang wajib sebagai ucapan syukur itu mulai dilaksanakan sejak tanggal 15 Januari lalu hingga Minggu (22/1) mendatang.

Persiapan Kelenteng Kelenteng Siau San Teng untuk menyambut upacara Imlek sudah tampak. Kelenteng Siu San Teng bahwa setiap tahun, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan. Hal itu karena sembahyang hanya dilaksanakan seperti biasanya. Pengurus kelenteng berkumpul, menggelar sembahyang, berdoa sambil mengantarkan Dewa mereka menuju langit. Biasanya sembahyang yang dipimpin oleh rohaniawan tersebut berlangsung lebih kurang satu jam.

“Tata cara sembahyang tidak jauh berbeda. Hanya doanya yang berbeda. Umat akan datang, membawa sesaji lalu bersembahyang bersama-sama. Persiapan kita menyediakan alat sembahyang dengan jumlah yang cukup banyak terutama untuk kertas sembahyang dan garu,”kata Apong sembari menyiapkan beberapa peralatan sembahyang dibantu para pengurus lain.

Disebutkan, mengantarkan Dewa Dewi yang ada di bumi menuju langit merupakan hal penting. Mereka akan memberikan laporan tentang keadaan bumi kepada Dewa Langit. Semua hal yang terjadi selama satu tahun dibicarakan dan dibahas serta dicarikan jalan keluarnya.

“Makanya kita harus mengantarkan mereka dan bersembahyang sehingga laporan yang diberikan oleh para Dewa Dewi kepada Dewa Langit itu lebih banyak baiknya dibandingkan buruknya. Bahwa Dewa Dewi akan berada di langit selama 15 hari. Mereka akan membicarakan tentang masalah bumi kepada seluruh Dewa yang hadir terutama melaporkan semua hal kepada Dewa Langit yang merupakan Dewa tertinggi,”ujarnya.

Selain itu, Dewa Dewi juga akan membicarakan tentang kejadian yang akan terjadi pada satu tahun mendatang. Ini ditentukan berdasarkan pada kejadian dan tingkah laku manusia selama satu tahun.

“Jika masih banyak manusia yang jahat dan membandel, maka kita diperingatkan dengan berbagai hal seperti bencana atau kejadian lainnya. Dewa Dewi ini akan kembali turun ke bumi setelah perayaan Imlek. Tepatnya setelah Cap Go Meh yang merupakan hari ke 15 atau hari terakhir perayaan Imlek,”kata Apong.

Disebutkan, pada saat Dewa Dewi turun ke bumi, maka umat Konghucu juga akan menggelar sembahyang menyambut Dewa Dewi turun ke bumi. “Kita berharap agar kehidupan kita di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik,” harapnya.

Alin, seorang umat Khonghucu yang tengah melakukan ritual bakar kertas sembahyang mengatakan, ritual tersebut sebagai ucapan syukur atas berkat selama setahun 2011 dan berharap berkat yang baik di tahun 2012.

Pengamatan BATAKPOS di Kelenteng Kelenteng Siau San Teng, Jumat (20/1/12) menunjukkan, para umat datang membaya sesajen berupa buah, kue serta dupa dan kertas sembahyang sebagai ucapan syukur. RUK

Berikut-foto-foto aktifitas Sembahyang di Kelenteng Kelenteng Siau San Teng Jambi, Jumat (20/1/12).Foto batakpos/rosenman manihuruk



Foto-foto Rosenman Manihuruk

Tidak ada komentar: