Pulau Berhala. Foto Rosenman Manihuruk.
Jambi, Batak Pos
Ratusan warga Desa Berhala, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi hingga kini mendambakan guru sekolah dasar (SD) dari Jambi. Selama ini guru dan sekolah dasar di Desa Berhala dari Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Permintaan itu terungkap saat kunjungan Komisi I DPRD Provinsi Jambi bersama Pemkab Tanjabtimur ke Pulau Berhala baru-baru ini. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tanjabtimur, Trisno membenarkan hal itu. Dirinya pembiaran guru dan sekolah itu karena Pulau Berhala merupakan status quo antara Jambi dengan Kepri.
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Jambi, Supriyono kepada wartawan di Jambi, Jumat (18/11) mengatakan, dari keterangan Trisno, dulu ada dua orang guru honor tapi sudah ditarik ke Sadu. Kemudian menurut Ketua RT Pulau Berhala, Daeng juga membenarkan di Pulau Berhala tidak ada guru asal Jambi. Guru-guru di Pulau Berhala semua berasal dari Kepri.
Menurut Supriyono, sekolah di Pulau Berhala pun adalah milik Kepri. Karena satu ruang sekolah yang dimiliki Jambi tidak pernah terpakai. Kini ruang sekolah itu tidak digunakan. Tidak berfungsi lagi ruang sekolah milik Jambi disebabkan penduduk Jambi di Pulalu Berhala hanya berjumlah empat kepala keluarga.
“Mayoritas yang tinggal di Berhala kan masyarakat Kepri. Bangunan sekolah yang digunakan adalah bangunan sekolah milik Kepri. Jumlah guru asal Kepri di Pulau Berhala keseluruhannya berjumlah tujuh orang. Tujuh orang guru inilah yang selama ini melakukan pengajaran untuk murid-murid sekolah di Pulau Berhala,”katanya.
Disebutkan, dari ketujuh guru yang selama ini bertugas di Pulau Berhala, empat guru berstatus pegawai negeri dan tiga lainnya masih berstatus tenaga honorer. Sementara dua guru honor asal Jambi yang pernah mengajar di Pulau Berhala kini telah berstatus sebagai pewagai negeri di Sadu. RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar