Senin, 12 September 2011

Suku Rimba Bentrok Dengan Warga di Merangin

Temenggung (Kepala Adat) Suku SAD, Tarib

1 Tewas 3 Luka Berat

Jambi, BATAKPOS

Seorang warga Suku Anak Dalam (SAD), Saleh (24) di Pemaneng, Kabupaten Merangin meregang nyawa setelah terlibat bentrok dengan warga setempat di jembatan gantung Sungai Lintang, Merangin. Tiga warga SAD yakni Debus, Sabar, dan Tamrin mengalami luka berat terkena benda tumpul.

Keterangan yang dihimpun BATAKPOS di Humas Polda Jambi, Minggu (11/9) menyebutkan, bentrok tersebut terjadi karena salah paham karena sepeda motor dikendarai SAD terjatuh di jembatan gantung Sungai Lintang. Warga SAD tersebut menuduh salah seorang warga setempat yang sedang berdiri di jembatan sebagai penyebab jatuhnya sepeda motor tersebut.

Warga setempat awalnya bisa meredam emosi ke empat warga SAD tersebut. Namun, ternyata emosi SAD ini malah meluap. Mereka menantang warga yang berdatangan untuk duel satu lawan satu.

Amarah warga yang berjumlah ratusan orang itu memuncak ketika salah seorang warga SAD menodongkan senjata ke arah lurah. Akhirnya, bentrok tak seimbang pun terjadi.

Dalam bentrok ini, Saleh tewas di tempat setelah dihantam dengan benda tumpul di bagian kepala dengan kondisi berlumuran darah. Sementara Debus, Sabar, dan Tamrin mengalami luka serius di sekujur tubuhnya dan mendapat perawatan di RSU Kol Abunjani, Bangko, Merangin.

Lurah Pamenang Saipuddin mengatakan, insiden amukan warganya bermula di saat empat warga SAD hendak melewati jembatan gantung dengan menggunakan 2 buah sepeda motor bermuatan jengkol.

Saat itu ada salah satu warga sedang berdiri di atas jembatan sambil melihat warga yang sedang memanncing. Ketika sedang melewati jembatan itu, Saleh yang membonceng rekannya terjatuh dan menuduh warga yang berdiri di jembatan itu penyebabnya.

“Warga SAD terjatuh di jembatan dan menuduh warga yang berdiri di jembatan itu penyebabnya. Padahal warga SAD tersebut jatuh sendiri. Warga SAD yang diketahui bernama Saleh itu menyerang warga itu,”katanya.

Warga yang berdiri di jembatan dapat menghindar dan meminta pertolongan, kemudian warga berdatangan karena di sekitar jembatan banyak warga yang sedang berkumpul. Kemudian, empat orang warga SAD yang menyandang kecepek laras panjang menantang duel lawan satu.

“Selaku lurah saya tentu ingin mendengar keterangan dari warga SAD. Namun mereka tetap menantang. Emosi warga memuncak. Pasalnya, saleh terlihat menodongkan senjata ke arah saya. Warga cepat merebut senjata itu dan berhasil menarik pelatuknya dengan sasaran ke atas. Akhirnya, keempat SAD pun dikeroyok warga menggunakan berbagai macam benda di sekitar lokasi,”kata Saipundin.

Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Doni mengatakan, belum diketahui penyebab secara pasti keributan antara warga SAD dengan warga Sungai Lintang, Pamenang itui. Dugaan sementara warga marah karena salah seorang warga SAD hendak menodongkan senjata ke arah lurahnya.

Kini polisi menyita 7 unit motor, satu karung jengkol dan puluhan kayu yang berserakan di TKP. Kasus ini kini ditangani Polres Merangin. ruk

Tidak ada komentar: