Kamis, 28 Juli 2011

Calon Mahasiswa UNJA Keberatan Foto Wajib Almamater Saat Daftar Ulang

Antri : Ratusan calon mahasiswa Universitas Jambi tampak mengantri untuk mendapat giliran difoto wajib pakai almamater Unja sebagai syarat pendaftaran ulang, Rabu (27/7). Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Jambi, BATAKPOS

Ribuan calon mahasiswa/i yang masuk di Universitas Jambi (Unja) mengaku keberatan dengan wajibnya pasfoto pakei baju Almamater untuk pendaftaran ulang. Panitia Unja mewajibkan calon mahasiswa foto di lokasi pendaftaran yang telah disediakan panitia dengan biaya berfariasi antara Rp 50 ribu hingga Rp 30 ribu per orang.

“Ini ada unsur pemaksaan dan adanya proyek kongkalikong oleh Panitia pendaftaran ulang. Pasfoto harus memakai almamater Unja, padahal baru mendaftar ulang. Uang foto hari pertama Rp 50 ribu. Namun pada hari kedua turun menjadi Rp 30 ribu per orang,”ujar Suherman, calon mahasiswa asal Kualatungkal, Tanjung Jabung Barat kepada BATAKPOS di Kampus Unja Mendalo, Rabu (27/7).

Menurutnya, pas foto yang telah disediakan akhirnya tidak berguna. Karena dirinya diwajibkan foto ulang dengan panitia. “Kita sangat menyesalkan pemaksaan pasfoto almamater tersebut. Biaya juga besar mencapai Rp 50 ribu. Sementara pasfoto juga hanya berupa prin kertas kilat, bukan cetak mesin foto studio,”katanya.

Hal senada juga dikeluhkan, David Wijaya, calon mahasiswa Fakultas Hukum asal Kabupaten Bungo. Menurutnya, kebijakan wajib foto almamater tersebut terkesan mendadak.

“Seharusnya panitia tidak lagi membebani mahasiswa dengan kutipan modus pasfoto almamater tersebut. Karena para calon mahasiswa sudah cukup banyak biaya pengeluaran masuk kuliah tersebut. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unja harus menyikapi hal ini,”katanya.

Pengamatan BATAKPOS di tempat pendaftaran mahasiswa baru, Rabu (27/7) menunjukkan, antrian panjang tampak saat hendak berfoto. Fotografer yang disediakan panitia hanya satu untuk melayani ribuan calon mahasiswa.

Bahkan alat yang digunakan untuk foto tergolong sederhana hanya satu komputer dilengkapi dengan satu printer warna. Kualitas hasil foto juga tampak kurang bagus dan mudah pudar. ruk

Tidak ada komentar: