Rabu, 01 Desember 2010

Candi Muarojambi Diusulkan Jadi Warisan Dunia


Jambi, BATAKPOS

Pemerintah Provinsi Jambi mengusulkan kawasan Percandian Muaro Jambi menjadi salah satu warisan dunia kepada Unesco, bersamaan dengan Pulau Komodo. Percandian Muaro Jambi dinilai sudah memenuhi syarat dicalonkan sebagai warisan dunia.

Provinsi Jambi optimis kawasan Candi Muaro Jambi bisa masuk dalam daftar warisan dunia. Guna mendukung usulan tersebut Disbudpar Provinsi Jambi sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar situs. Pemerintah menetapkan dua zona, yakni zona yang boleh dimanfaatkan dan zona yang sama sekali tidak boleh disentuh agar nilai sejarahnya terjaga.

Demikian disebutkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi, Ir Didy Wuryanto MSc pada International Seminar on Jambi Heritage, di Wiltop Hotel, Kota Jambi, Sabtu (27/11).

Menurutnya, masyarakat dan perusahaan yang ada di sekitar situs tidak perlu khawatir. Mereka dapat terus melakukan aktifitas, dengan syarat tidak bersifat merambah.

“Di sepanjang aliran Sungai Batanghari, mulai dari Provinsi Jambi hingga Sumatera Barat, tepatnya di Darmasraya, masih banyak terdapat benda-benda bersejarah. Hanya saja situs itu belum diketahui dan masih terpendam,”katanya.

Didy berharap bukan hanya Candi Muaro Jambi yang diperhatikan, tapi juga situs-situs lain sebagai penunjang. Di kawasan tersebut dahulunya dikenal sebagai pusat peradaban agama Budha terluas di Indonesia.

Disebutkan, ada beberapa kendala yang akan sedikit menghambat upaya pemerintah menjadikan Candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia. Diantaranya, persiapan masyarakat, perencanaan dan pelaksanaan. Dulu pernah ada proyek pembangunan jalan untuk mempersingkat jalan menuju candi terpaksa dihentikan karena ditakutkan merusak situs candi yang terpendam.

Prof Masanori Nagaoka dari Unesco menilai situs percandian Muaro Jambi layak diusulkan menjadi warisan dunia. Candi Gumpung yang hingga saat ini masih asli dan jelas batas-batasnya bisa dijadikan salah satu modal.

Kawasan Percandian Muaro Jambi sudah masuk dalam Tentative List UNESCO dengan nomor seri 4565 sejak tiga tahun lalu. Gubernur Jambi, H Hasan Basri Agus (HBA) mengakui adanya penyusutan kehidupan budaya Jambi menyusut pada beberapa segmen. Hal itu disebabkan gencarnya peradaban budaya global.

Head of Muaro Jambi Temple Society, Marzuki Usman, mengajak masyarakat membawa Jambi ke dunia luar dengan slogan Let’s Go Indonesia, Let’s Go Jambi. Pelestarian obyek budaya sangat berguna karena dapat membawa keuntungan besar bagi perekonomian masyarakat.

Percandian Muarojambi hingga kini belum tertata dengan baik kerena minimnya dana perawatan. Bahkan untuk menuju lokasi candi sarana infrastruktur dan trasportasi masih sulit. Kemudian sarana pendukung Candi juga masih minim. ruk

Tidak ada komentar: