Jumat, 12 November 2010

Petani Laporkan Aktivis Persatuan Petani Jambi

Jambi, BATAKPOS

Aksi unjukrasa oleh Persatuan Petani Jambi (PPJ) memblokir jalan jalur distribusi dan produksi PT Wira Karya Sakti (WKS), di Pos 121 Desa Kuala Dasal, Tungkal Ulu, Tanjab Barat, Jambi, Senin lalu, berbuntut panjang.

Tiga aktivis PPJ yakni Aidil, Zakaria dan Sitompul dilaporkan ke Polres Tanjung Jabung Barat oleh Noprizal (31) petani warga RT 06 Desa Kuala Dasal, Tungkal Ulu. Petani merasa ditipu oleh Aidil Putra warga Desa Purwodadi, Tebing Tinggi, Tanjab Barat, Zakaria (50) dan Jenderal Sitompul yang keduanya warga Desa Kuala Dasal.

Menurut Noprizal, aktivis PPJ itu dilaporkan karena mereka hadir pada saat aksi pemblokiran berlangsung, namun Aidil, Zakaria dan Sitompul tidak datang ke lokasi demo.

Tidak hadirnya tiga petinggi PPJ itu diakui dua tokoh masyarakat warga Desa Kuala Dasal, Ruslan (44) dan Regen Nasution (64). Ruslan dan Regen yang menjadi saksi laporan Noprizal mengaku kasihan melihat warga yang ikut berunjuk-rasa kepanasan dan kehausan, karena tidak disediakan makan dan minum oleh PPJ.

Aksi unjukrasa bermula persoalan permintaan lahan oleh warga ke PT WKS seluas 1.000 hektar. PPJ menjanjikan setiap kepala keluarga (KK) di Desa Kuala Dasal mendapat lahan 2 hektar per KK. Janji itu disampaikan sejak 2008 silam, dan PPJ pun mengajukan permintaan itu ke PT WKS, namun tidak dikabulkan oleh perusahaan penyedia bahan baku pabrik pulp PT Lontar Pappyrus itu.

Pahlawan Tani

Sementara itu, puluhan masa yang tergabung dalam Gerakan Pecinta Manusia Dan Petani menggelar aksi demo, Rabu (10/11). Dalam aksinya masa menilai petani yang tewas terkena tembakan oleh oknum polisi, Senin (8/11) lalu, Ahmad Adam, dinobatkan sebagai pahlawan para petani.

Koordinator aksi unjuk rasa, Feri mengatakan, Ahmad Adam petani yang tewas terkena tembakan oknum aparat layak mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan, karena telah berjuang memperjuangkan kehidupannya dan rakyat banyak.

Kemudian puluhan aktifis solidaritas petani atas kematian petani Jambi akibat penembakan oknum Brimob di Desa Senyerang, Kabupaten Tanjabbarat Senin (8/11) lalu, menghadiahi Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus MM (HBA) dengan keranda mayat dan karangan bunga, Rabu (10/11).

Keranda mayat tersebut diletakkan puluhan aktifis tepat di depan pintu masuk ruang kerja Gubernur Jambi. Anehnya tak satupun pihak kepolisian dan Sat Pol PP yang mencegah aksi ini.

Koordinator lapangan aksi, Akmal Katab dalam orasinya mengatakan, kejadian yang memakan korban ini merupakan bentuk ketidakberpihakan pemerintah dan aparat kepada petani di Jambi.

“Di hari pahlawan ini kami menganggap almarhum Ahmad Adam Syafri sebagai pejuang petani Jambi. Sekarang kita mendesak Kapolda Jambi mengusut tuntas kasus ini dan aparat yang terlibat diberi sanksi tegas,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: