Senin, 21 Juni 2010

Rasa Iba Seorang Gubernur Kepada Anak Orang Miskin

Jambi, BATAKPOS

Rasa iba dan prihatin tampak diwajah Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin saat menyambut kedatangan Muhammad Tegar Saputra (14 bulan), anak balita dari keluarga miskin yang menderita penyakit aneh. Bocah kecil itupun tampak meringis ketika H Zulkifli Nurdin mengelus kulit lengan dan kepalanya yang memerah dan mengelupas.

Kendati tidak sampai menangis, seluruh kulitnya dari ujung kaki hingga ujung rambut memerah dan terkelupas, seperti bekas terkena air panas. Namun ironisnya Muhammad Tegar Saputra justru tidak mendapatkan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

“Sudah lima bulan anak saya menderita seperti ini. Seluruh tubuhnya memerah seperti melepuh. Seluruh kulit di tubuhnya terkelupas. Sudah kami bawa berobat ke puskesmas. Dokter puskesmas tak tahu penyakit yang diderita anak saya,” kata Sofiah, ibu Muhammad Tegar Saputra warga Kelurahan Sukakarya Paal V Kecamatan Kotabaru Jambi menjelaskan penyakit yang diderita anaknya kepada Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin di rumah dinas Gubernur Jambi, Sabtu (5/6) pekan lalu.

Menurut Sofiah, mau berobat ke rumah sakit swasta dan dokter, uang tidak ada. ”Anak saya dirawat di rumah saja. Kami juga memohon bantuan dermawan untuk mengobati penyakit yang diderita anak saya,”katanya.

Gubernur Jambi Sabtu pekan lalu secara khusus mengundang keluarga miskin di Kota Jambi ke rumahnya. Mereka membawa anak-anaknya menderita penyakit aneh, langka dan kronis, namun tidak dirawat di rumah sakit.

Tiga keluarga miskin yang hadir pada kesempatan itu, orangtua Muhammad Tegar Saputra, Sutono dan Sofiah, keluarga Juliandi dan Yeni Parida dan keluarga Rizaldi dan Diana.

Keluarga Juliandi membawa anak mereka, Farhan Alghifari berusia dua tahun yang mengalami penyakit kelainan hati (Algylle syndrome). Sedangkan, keluarga Rizaldi membawa anak mereka Rama (2,6 tahun) yang mengalami penyakit sulit buang air besar akibat kelainan pada saluran pencernaan.

Ketiga keluarga tersebut tidak membawa anak-anak mereka berobat karena tidak memiliki biaya. Untuk berobat ke rumah sakit di Jambi saja pun mereka sulit karena tidak mendapatkan jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) daerah.

Masing-masing anak mendapat bantuan Rp 10 juta. Bantuan pribadi keluarga Gubernur Jambi kepada masing-masing anak Rp 5 juta dan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi masing-masing Rp 5 juta. Jadi total keseluruhan bantuan tersebut berjumlah Rp 30 Juta.

Disamping itu, isteri Gubernur Jambi Ny. Ratu Munawwaroh Zulkifli yang juga merupakan anggota Komisi VIII DPR RI turut memberikan bingkisan buah-buahan kepada anak-anak penderita penyakit aneh tersebut.

Sofiah, ibu balita Muhammad Tegar Saputra, mengaku resah dan gelisah menghadapi penyakit yang diderita anaknya. Sudah hampir lima bulan anaknya menderita dan dirawat di rumah saja. Selain biaya yang tidak ada, dokter puskesmas dan rumah sakit pemerintah di Jambi pun tak mampu mengobati penyakit anaknya.

“Yang lebih membuat keluarga kami bingung, dokter rumah sakit pun tak tahu penyebab penyakit anak kami. Jadi kami rawat dirumah aja,”katanya.

Rasa bingung juga dialami orangtua balita Rama, Rizaldi dan Diana. Mereka sudah berkali-kali konsultasi ke puskesmas dan rumah sakit umum daerah Raden Mattaher. Namun, yang memeriksa anak mereka hanya perawat.

Hasil pemeriksaan di rumah sakit, anak mereka mengalami penyumbatan anus. Keluarga diminta membawa anak mereka segera melakukan operasi di rumah sakit umum pemerintah di Padang, Sumatera Barat. Karena tidak memiliki biaya, akhirnya anak mereka pun dirawat di rumah saja.

Kesulitan mendapatkan pengobatan yang baik tersebut juga dialami keluarga Junaidi. Penyakit yang mendera anak balita, Farhan mereka cukup kronis, terjadi kelainan pada hati.

Namun hasil pengobatannya nihil karena penyakit Farhan cukup kronis. “Semula kami berharap Farhan bisa sembuh setelah berobat ke Jakarta. Ternyata tidak. Penyakitnya sulit diobati. Kini kami pasrah saja. Terima kasih kepada para dermawan dan keluarga Gubernur Jambi yang telah membantu pengobatan anak kami hingga kini,” katanya lirih.

H Zulkifli Nurdin mengatakan anak-anak penderita penyakit langka dari keluarga tak mampu itu tidak bisa dibiarkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi bertanggung jawab membantu pengobatan anak-anak yang sudah lama menderita penyakit langka ini sesuai kemampuan.

Gubernur Jambi juga menghimbau kepada dermawan untuk dapat membantu biaya perobatan anak dari keluarga kurang mampu yang menderita penyakit kronis. Dinas Kesehatan juga diminta tanggap atas pengaduan pasien terkait dengan penyakit yang diderita pasien. rosenman manihuruk

Iba : Rasa iba dan prihatin Gubernur Jambi, Zulkifli Nurdin (kanan) terpanggil memberikan bantuan pengobatan kepada balita berpenyakit kronis dan langka di rumah dinasnya, Sabtu (5/6). Seorang balita mengidap penyakit kulit seluruh tubuh melepuh dan mengelupas, Muhammad Teguh Saputra (14 bulan) digendong ibunya, Sofiah, menerima bantuan pengobatan Rp 10 juta. Foto batakpos/rosenman manihuruk

Tidak ada komentar: