Senin, 17 Mei 2010

Abrasi Mengikis Hutan Bakau di Tanjabtim

Jambi, BATAKPOS

Abrasi (pengikisan sungai) mengakibatkan kondisi hutan bakau (mangrove) di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi kini kian terkikis. Hutan bakau yang diyakini sebagai penyerap karbon terbaik itu kini mulai rusak akibat perambahan dan abrasi yang terjadi di pantai timur Provinsi Jambi itu.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Tanjabtim, Erwin di Jambi, Selasa (4/5) mengatakan, hutan bakau penahan air laut saat ini mulai terkikis oleh pasang-surut air. Dampaknya, bisa menyebabkan air laut masuk ke perkenunan-perkebunan warga.

”Akibat abrasi, hutan bakau di sini kian terkikis. Luas hutan bakau di Kabupaten Tanjabtim yang masuk kawasan cagar alam 3.829 hektar (Ha). Hutan bakau itu terdapat di sepanjang pantai Tanjabtim, mulai dari Pangkal Duri hingga ke Nipah Panjang,”katanya.

Pemkab Tanjabtim meminta Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi untuk melaporkan kondisi kerusahan hutan bakau di Tanjabtim. ”Pengelolanya BKSDA Jambi. Laporannya langsung ke Dephut. Koordinasi dengan kami selama ini tak ada,’’kata Erwin.

Disebutkan, terkait perambahan hutan bakau, hanya terjadi dalam jumlah kecil. ”Beberapa tahun lalu. Pernah ada rencana dari investor Jepang ingin mengembangkan hutan bakau di Tanjabtim. Bahkan, telah dilakukan survei untuk pelaksanaan proyek kerjasama dengan Pemkab Tanjabtim. Sayang, rencana itu batal karena krisis ekonomi yang melanda dunia,” katanya. ruk

Tidak ada komentar: