Jambi, Batak Pos
Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Jambi 2010, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi Jambi diminta netral dan tidak berpolitik praktis. Kini sudah banyak muncul organisasi etnis yang melibatkan PNS dalam mendukung kandidat calon pasangan gubernur.
PNS juga di Provinsi Jambi juga terjadi pengkotak-kotakan akibat kandidat bakal calon gubernur kini menjabat kepala daerah (Bupati). Kini PNS sebagai motor politik oleh bakal calon dari pejabat (Bupati). Disatu sisi PNS harus netral, namun pada kenyataannya harus mendukung atasannya (Bupati).
PNS di Provinsi Jambi diminta untuk tidak berpolitik praktis apalagi terlibat langsung jadi tim sukses kandidat cagub. Selama ini sudah banyak PNS yang berpolitik praktis sehingga tidak loyal kepada pekerjaan, hanya untuk mengejak jabatan semata.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi A.M. Firdaus kepada wartawan usai menjadi Inspektur Upacara pada peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke 38 tahun 2009 di lapangan Kantor Gubernur Jambi (Senin, 30/11).
Disebutkan, PNS harus dapat menunjukan sikap netralitasnya terhadap Pilkada Gubernur Jambi 2010 mendatang. “Tidak boleh bersikap pro terhadap salah satu yang akan maju dalam Pilkada tersebut. Namun kebebasannya hanya boleh memilih sesuai dengan keinginannya masing-masing,”katanya.
Firdaus juga mengingatkan PNS jangan berani-berani ikut gabung dalam tim sukses, karena ini bisa membahayakan diri anda sendiri. “Bagi siapa yang terbukti melakukan pelanggaran yang telah dihimbau tersebut, maka akan ditindak tegas,”katanya.
Sementara itu sejumlah Bupati di Provinsi Jambi yang bakal maju di Pilkada Gubernur Jambi yakni, Bupati Sarolangun Hasan Basri Agus, Bupati Tebo Madjid Muaz, Bupati Bungo Zulfikar Achmad, Bupati Tanjung jabung Timur Abdulah Hich dan Bupati Tanjung Jabung Barat Syafrial Siregar. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar