Kamis, 21 Mei 2009

Kota Jambi Masih Mengalami Sanitasi Buruk

Jambi, Batak Pos

Pemerintah Kota Jambi hingga kini masih kesulitan mengatasi Sanitasi yang buruk di Kota Jambi. Buruknya sanitasi di Jambi mengakibatkan angka kesakitan akibat buruknya sanitasi (gastro enteritis, kecacingan, DB) masih tinggi. Hal itu menandakan buruknya kondisi sanitasi dan kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat.

Buruknya sanitasi di Kota Jambi tersebut merupakan tangung jawab Walikota dan Wakil Walikota Jambi, dr bambang Priyanto-Sum Indra selaku kepala daerah. Kebijakan penting dalam mengatasi sanitasi buruk ini harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Penyebab buruknya sanitasi di Kota Jambi yakni sebagian besar tangki septik yang dimiliki masyarakat belum memenuhi syarat teknis dan kesehatan, terutama tidak kedap air. Kemudian masih banyak masyarakat yang buang hajat di tempat terbuka.

Kemudian toilet umum yang disediakan pemerintah jumlahnya minim dan yang ada kurang terpelihara. Toilet dibangun tanpa mempertimbangkan sistem air tanah sehingga mencemari lingkungan.

Toilet di tempat-tempat umum, termasuk di tempat-tempat ibadah, tidak terpelihara. Selanjutnya pengoperasian Instalati Pengolah Lumpur Tinja (IPLT) Talang Bakung belum optimal karena tidak tersedia as-built drawing dan buku manual operasional IPLT sehingga tidak diketahui kapasitasnya.

Demikian dikatakan Anggota DPRD Kota Jambi, Efron Purba kepada Batak Pos, Jumat (15/5) menyikapi Hut Kota Jambi ke 64 (17 Mei 2009). Usia Kota Jambi memasuki 64 tahun, seharusnya sudah dapat mengatasi sanitasi tersebut.

Hal ini merupakan tugas pasangan Walikota Jambi yang baru menjabat tujuh bulan ini guna meneruskan program Sanitasi dari kepemimpinan walikota sebelumnya.

Menurutnya, solusi mengatasi Sanitasi di Kota Jambi yakni masyarakat meningkatkan kualitas sanitasi dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kemudian semua masyarakat memiliki akses kepada jamban dengan tangki septik yang memenuhi syarat teknis dan kesehatan, terutama kedap air.

Solusi lain yakni tidak ada lagi masyarakat yang buang hajat di tempat terbuka. Toilet umum ditambah jumlahnya dan yang sudah ada ditingkatkan pemeliharaannya. Toilet dibangun dengan mempertimbangkan sistem air tanah dan memenuhi syarat teknis dan kesehatan.

Disebutkan, toilet di tempat-tempat umum, termasuk di tempat-tempat ibadah lebih terpelihara. Pengoperasian IPLT Talang Bakung segera dapat dioptimalkan.

Sampah

Sementara itu aktivis lingkungan di Jambi, Donny Pasaribu SP mengatakan, persoalan lain yang dihadapi Pemerintah Kota Jambi saat ini adalah subsektor persampahan. Kota Jambi belum memiliki strategi pengelolaan sampah berskala kota, sehingga pengelolaan sampah dilakukan secara parsial.

“Sampah sering dibuang di sembarang tempat, di tempat terbuka, dan badan air dan tidak dibuang di TPS yang tersedia, baik di lingkungan permukiman maupun kawasan perdagangan. Masyarakat tidak membuang sampah ke TPS sesuai jadwal karena jadwal pengambilan sampah tidak selalu sesuai dengan jadwal kebiasaan masyarakat membuang sampah,”katanya. ruk

1 komentar:

A.Atmam Syarkawi mengatakan...

allo bang... salam kenal be..

sayo mau ngedata be blogger2 jambi...
silahturahmi be sekalian mau tukaran link,sayo pasng link abng di tempat sayo.. mohon koreksi be klo salah tulis namo kageknnyo.....