Minggu, 12 April 2009

Tanah Kas Desa Potensial Jadi Perluasan Lahan Pertanian

Jambi, Batak Pos

Tanah Kas Desa (TKD) yang tersebar di kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi dinilai potensial untuk digarap guna perluasan lahan pertanian padi di Provinsi Jambi. Selain menambah uang kas desa, penggarapan TKD itu juga menambah produksi pertanian bagi petani miskin.

Demikian dikemukakan Anggota DPRD Provinsi Jambi, Drs H Haris Fadhillah kepada Batak Pos, Kamis (2/4). Menurut anggota dewan dari partai PKPB ini, pemanfaatan TKD sebagai lahan pertanian pangan cukup menjanjikan bagi para petani miskin. Penggarapan lahan itu juga berguna untuk menambah kas desa melalui kelompok tani yang mengelola lahan tersebut.

Disebutkan, pihaknya juga meminta Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi untuk melakukan penyuluhan kepada petani agar dapat memanfaatkan TKD yang terdapat di kabupaten/kota Provinsi Jambi. Pihaknya juga meminta agar dinas terkait membantu petani dalam pengadaan benih padi atau tanaman pangan lainnya kepada petani.

“Di Kabupaten Batanghari misalnya, sekitar 50 hektar (ha) TKD sudah digarap dan ditanami jeruk. Hal ini berguna guna mengekstensifkan TKD yang selama ini “tidur”. Dinas terkait bekerjasama dengan pemerintah setempat dapat mengembangkan TKD itu demi kemajuan petani,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi, Abu Sucamah menyebutkan, pihaknya tengah melakukan pendataan TKD di Provinsi Jambi. Menurutnya, TKD tersebut akan digarap sesuai dengan izin pemerintah kabupaten/kota setempat.

Tanaman pangan padi merupakan prioritas di Provinsi Jambi. Untuk mewujudkan Jambi swasembada beras 2009, pihaknya kini tengah giat melaksanakan penyuluhan-penyuluhan pertanian kepada petani padi sawah. Selain itu, juga dilakukan perluasan lahan padi lading yang dinilai potensial di Provinsi Jambi.

Menurunya, kurun waktu tiga tahun terakhir, Provinsi Jabi kehilangan produksi padi pasca panen sekitar 10 persen hingga 14 persen per tahun. Hal itu disebabkan minimnya fasilitas produksi pabrik penggilingan padi dan sarana tempat menjemur padi.

Untuk menanggulangi hal itu, pihaknya kini tengah mengajukan mesin penggilingan padi ke Dirjen Pertanian Pusat. Selain mesin, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi juga meminta pengadaan terpal untuk menjemur padi petani. “ Tahun 2009, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi akan menurunkan kehilangan hasil produksi pasca panen 2 persen. Kini hal itu tengah diupayakan maksimal,” katanya. ruk

Tidak ada komentar: