Jambi, Batak Pos
Pemerintah Provinsi Jambi hingga kini belum ada solusi dalam mengatasi dampak anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi. Sulitnya mengatasi anjloknya TBS sawit tersebut akibat pasar eksport cruild palm oil/CPO di pasar dunia terus turun.
Langkah yang akan diambil Pemerintah Provinsi Jambi hanya dapat memberikan subsidi pangan berupa beras miskin (raskin) kepada para petani sawit. Pemerintah Provinsi Jambi bersama instansi terkait akan melakukan koordinasi terkait dengan pemberian beras subsidsi tersebut.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin kepada wartawan di DPRD Provinsi Jambi, Selasa (11/11). Menurutnya, sejumlah pengusaha Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Provinsi Jambi tidak mampu menampung TBS sawit petani.
“Saya baru-baru ini melihat dari atas helikoter banyak PKS terpaksa membakar TBS sawit yang sudah busuk akibat tidak dapat ditampung bak atau tangki CPO. Sementara pemberian dana talangan kepada petani sawit tidak mungkin. Kita baru dapat memberikan subsidi beras tersebut,”katanya.
Sementara itu, para petani sawit di Provinsi Jambi mulai keterbatasan dana untuk pangan. Bahkan para petani sudah ada yang menggadaikan lahan sawitnya engan harga spekulasi.
Sebelumnya ribuan petani yang tergabung dalam Petani Sawit Jambi, turun kejalan dan melakukan unjukrasa di Kantor DPRD Provinsi Jambi, Senin (10/11). Mereka meminta pemerintah untuk mencarikan jalan keluar dengan anjloknya harga TBS kelapa sawit.
Ribuan petani itu juga mengklaim sebagai “Pahlawan” masa kini yang memperbaiki perekonomian Indonesia. Petani merupakan “Pahlawan” devisa Bangsa melalui hasil komuditi para petani. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar