Puluhan Kapal Pompong yang diberikan kepada nelayan kurang mampu di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Foto M Thawaf |
JAMBI-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi melalui Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi belum maksimal mengelola sumber daya laut
di wilayah timur Provinsi Jambi. Potensi PAD dari laut hingga kini masih minim
karena daya tangkapan nelayan masih terkendala sarana dan prasarana yang ada.
Pemprov Jambi juga meminta para nelayan untuk tetap menjaga kelestarian biota
laut di wilayah Jambi.
R MANIHURUK, Jambi
Gubernur Jambi H.Hasan. Basri Agus. (HBA) menjelaskan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki luas wilayah 5.375,16 Km2 dengan luas
daratan 4.990,95 Km2 atau setara dengan 92,85% dan sisanya wilayah lautan
seluas 384,21 Km2 atau setara dengan 7,15%.
Dari kondisi tersebut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah dengan potensi maritim, yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Provinsi Jambi. Masyarakat pesisir di dua kabupaten itu agar tetap menjaga kebersihan dan kelestarian laut.
Dari kondisi tersebut, Kabupaten Tanjung Jabung Barat bersama dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah dengan potensi maritim, yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Provinsi Jambi. Masyarakat pesisir di dua kabupaten itu agar tetap menjaga kebersihan dan kelestarian laut.
Hal itu dikemukakan HBA dalam Pelaksanaan Gerakan Bersih
Laut yang diistilahkan dengan Pesisir Bersih Lestari (Berseri), bertempat di
Kelurahan Kampung Nelayan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Selasa (16/12) siang.
HBA menyebutkan, bahwa kebersihan dan kelestarian laut dan
pesisir sangat penting, dalam kaitannya dengan kembang biak ikan dan biota
laut, yang tentunya merupakan potensi ekonomi masyarakat.
“Anugerah yang diperoleh ini sudah sepatutnya dapat dikelola
dengan sebaik-baiknya. Hal itu guna menjadi daya ungkit dalam percepatan
peningkatan kesejahteraan masyarakat di Bumi Serengkuh Dayung Serentak ke
Tujuan,” katanya.
Dikatakan, posisi strategis Kabupaten Tanjung Jabung Barat
yang memiliki Pelabuhan Pengumpul Kuala Tungkal, telah memberikan kontribusi
yang relatif cukup besar dalam kegiatan perekonomian, khususnya dalam rangka
mendongkrak ekspor Provinsi Jambi, bersama dengan pelabuhan lainnya yang ada di
Provinsi Jambi.
Kata HBA, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang memiliki garis
pantai lebih kurang 45 Km, yang terbentang dari Utara di Desa Suak Labu sampai
ke Selatan di Desa Sungai Dualap, merupakan potensi yang besar, yang harus
terus diupayakan optimalisasi pemanfaatannya.
Disebutkan, kakarakteristik wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang juga ditopang dengan wilayah maritimnya berada pada posisi yang sangat strategis karena langsung menghadap ke Laut Cina Selatan dan termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, serta wilayah lautnya relatif aman dalam konteks kebencanaan, yang tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Disebutkan, kakarakteristik wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang juga ditopang dengan wilayah maritimnya berada pada posisi yang sangat strategis karena langsung menghadap ke Laut Cina Selatan dan termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, serta wilayah lautnya relatif aman dalam konteks kebencanaan, yang tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor.
Namun, HBA mengakui bahwa pemanfaatan potensi wilayah
maritim di Provinsi Jambi belum optimal yang tergambar dari sumbangan sektor
maritim terhadap makro ekonomi di Provinsi Jambi. Hal itu terkait dengan sarana
pendukung aktivitas kemaritiman di Provinsi Jambi belum memberikan pengaruh
yang besar jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki.
Guna mengoptimalkan kemaritiman di Provinsi Jambi, HBA mengajak
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur untuk
melakukan upaya-upaya strategis.
Seperti dalam rangka menunjang efektivitas dan efisiensi
mobilitas produk dan komoditi unggulan, sarana dan prasarana yang
diprioritaskan adalah sinergi pembangunan ruas jalan yang menghubungkan kota
pelabuhan dengan kota-kota pedalaman, untuk membuka isolasi wilayah.
Kemudian keberadaan pelabuhan laut yang memadai merupakan
kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar. “Oleh karena itu, upaya-upaya
strategis akan terus dilakukan untuk percepatan pembangunan Pelabuhan Ujung
Jabung. Industri angkutan laut dengan segala spesialisasinya perlu mendapat
perhatian dan diprioritaskan, karena kebutuhan untuk angkutan ini sangat besar,”
ujarnya.
Selain itu, HBA juga mengungkapkan, dalam peringatan Hari
Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2014 dimana Provinsi Jambi sebagai
tuan rumahnya, Menteri Sosial Republik Indonesia telah menyatakan kepada Gubernur
Jambi bahwa Kementerian Sosial akan memberikan dua unit mesin penjernih air
bagi Provinsi Jambi yang akan diserahkan kepada gubernur.
HBA menambahkan, satu unit mesin penjernih air yang bisa
digunakan untuk 200 rumah (sekitar satu kelurahan) tersebut, akan diberikan
kepada Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Pada kesempatan tersebut, HBA memberikan bantuan secara simbolis berupa dua paket pengolahan kerupuk kepada dua kelompok usaha wanita pesisir, paket kebersihan dan tong sampah kepada kelompok petani dan nelayan, penyerahan bibit mangrove, kendaraan operasional untuk peternak, dan 100 ekor kambing kepada kelompok peternak Suka Maju Tebing Tinggi.
Pada kesempatan tersebut, HBA memberikan bantuan secara simbolis berupa dua paket pengolahan kerupuk kepada dua kelompok usaha wanita pesisir, paket kebersihan dan tong sampah kepada kelompok petani dan nelayan, penyerahan bibit mangrove, kendaraan operasional untuk peternak, dan 100 ekor kambing kepada kelompok peternak Suka Maju Tebing Tinggi.
Tidak hanya menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi,
kelompok peternak juga memberikan telur bebek kepada gubernur, yakni dari
Kelompok Tani Makmur Mandiri dari Sungai Nibung.
Disebutkan, gerakan bersih laut ini merupakan salah satu
upaya yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat guna menjaga kebersihan dan
kelestarian laut, dan dengan laut dan pesisir yang bersih, masyarakat juga yang
akan memperoleh manfaatnya.
Sementara Direktur Pesisir dan Laut Kementerian Kelautan dan
Perikanan Republik Indonesia, M.Eko Rudianto mengatakan, jangan ada pemikiran
dalam masyarakat bahwa laut sebagai keranjang sampah.
Kata Eko Rudianto, kegiatan itu bertujuan untuk mewujudkan
laut dan pantai yang bersih guna menunjang kehidupan biota laut, serta
meningkatkan arus wisata ke daerah laut dan pesisir.
Eko Rudianto juga membeberkan, kegiatan lain yang bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya Direktur Pesisir dan Laut, yang selama ini belum pernah dilakukan di Provinsi Jambi adalah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dan Program Desa Sanitasi.
Eko Rudianto juga membeberkan, kegiatan lain yang bisa dikoordinasikan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan khususnya Direktur Pesisir dan Laut, yang selama ini belum pernah dilakukan di Provinsi Jambi adalah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) dan Program Desa Sanitasi.
“Bahwa PDPT merupakan program yang diberikan langsung, bukan
dana dekonsentrasi,” katanya.
Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Usman Ermulan, mengatakan, kegiatan bersih laut ini sudah menjadi kegiatan rutin dalam rangka Hari Nusantara setiap 13 Desember 2014.
Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Usman Ermulan, mengatakan, kegiatan bersih laut ini sudah menjadi kegiatan rutin dalam rangka Hari Nusantara setiap 13 Desember 2014.
Usman Ermulan menuturkan, tahun 2015, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat termasuk dalam Seribu Kampung Nelayan Mandiri, yang berarti
pengelolaan kelautan dan perikanan serta kemaritimannya akan ditingkatkan.
Usman Ermulan mengungkapkan, pada tahun 2011, Tanjung Jabung
Barat memperoleh bantuan berupa pembuatan tanggul-tanggul untuk menyelamatkan
kebun-kebun rakyat dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jambi. Usman
Ermulan mengakui bahwa pembangunan tanggul tersebut sangat bermanfaat bagi
pemanfaatan kebun masyarakat, yang tentunya memberikan manfaat ekonomi bagi
masyarakat.
Ketua Panitia, mewakili Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jambi, Kabid PFDKP, Hernowo, menyatakan bahwa manfaat dari laut yang
bersih akan kembali kepada masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Provinsi Jambi, Abubakar Zamalia juga ikut serta dalam acara tersebut.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Provinsi Jambi, Abubakar Zamalia juga ikut serta dalam acara tersebut.
Sebelumnya, Gubernur Jambi dan rombongan didampingi oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Mukhlis, melakukan Panen
Perdana Cabai di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Selasa (16/12) pagi.
Cabai yang dipanen tersebut merupakan usaha Kelompok Tani
Bangun Karya yang terdiri dari 16 orang, mengelola lahan seluas 2 Ha, yang
ditanam 16.000 batang cabai.
Gubernur sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh
kelompok tani tersebut, terlebih karena cabai sering memicu inflasi di Provinsi
Jambi.
Pada kesempatan tersebut, gubernur memberikan 16 unit radio
untuk 16 orang personil Kelompok Tani Bangun Karya. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar