TEWAS: Seorang warga di Desa Pematang Pauh, Kecamatan
Tungkal Ulu tewas diinjak seekor gajah liar, Jumat sore (31/10) sekitar pukul
17.00. Korban diketahui bernama Bakhtiar (60) yang berprofesi sebagai petani
sawit. FOTO ANDRI DAMANIK/HARIAN JAMBI
JAMBI-Serangan gajah Sumatera yang telah merenggut nyawa
manusia dan merusak puluhan hektare perkebunan kelapa sawit kian meresahkan
para petani di Desa Pematangpauh, Kecamatan Tungkalulu, Kabupaten Tanjungjabung
Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi. Keresahan petani memuncak karena kawanan gajah
Sumatera masih berkeliaran di areal perkebunan. Para petani khawatir kawanan
gajah tersebut menyerang perkampungan mereka.
Camat Tungkalulu, M Salim (45), kepada wartawan di Desa
Pematangpauh, Tungkalulu, Tanjabbar, Jambi, Rabu (5/11) mengatakan, para petani
di desa mereka tidak ada yang berani ke kebun karena takut diserang gajah.
Ketakutan itu dipicu tewasnya seorang warga Desa Pematangpauh, Bahtiar (62) di
kebun sawit akibat diinjak gajah Minggu lalu.
“Bahtiar tewas diinjak gajah ketika berupaya menghalau
kawanan gajah nersama beberapa warga desa di areal perkebunan kelapa sawit,
Jumat (31/11). Akibat peristiwa itu, para petani di desa ini takut ke kebun.
Bahkan warga desa resah karena takut kawanan gajah menyerang desa ini,”katanya.
Menurut M Salim, gajah yang masuk ke kawasam perkebunan
kelapa sawit di Kecamatan Tungkalulu, Tanjabbar, Jambi lebih tiga ekor.
Serangan gajah tersebut ke kawasan perkebunan sulit diperkirakan.
Kawanan gajah tersebut sering masuk ke kebun sawit petani
dengan tiba-tiba. Gajah yang masuk ke kebun petani selalu merusak tanaman sawit
petani. Petani sulit menghalau gajah tersebut karena tidak memiliki peralatan
yang memadai. Petani yang berupaya mengusir gajah tersebut dengan peralatan
sederhana seperti senjata tajam bahkan sering diserang gajah.
Sementara itu Kepala Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Haris kepada wartawan di Jambi, Rabu (5/11) menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan polisi kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabbar hingga sejak Minggu (2/11) hingga Rabu (5/11) masih terus berupaya menangkap kawanan gajah yang masuk ke kawasan perkebunan petani di Kecamatan Tungkalulu, Tanjabbar.
Sementara itu Kepala Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi, Haris kepada wartawan di Jambi, Rabu (5/11) menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan polisi kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dan Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjabbar hingga sejak Minggu (2/11) hingga Rabu (5/11) masih terus berupaya menangkap kawanan gajah yang masuk ke kawasan perkebunan petani di Kecamatan Tungkalulu, Tanjabbar.
Untuk menghalau gajah liar tersebut kembali ke habitatnya di
hutan, lanjut Haris, pihaknya sudah mendatangkan enam ekor gajah Sumatera
bersama enam orang pawangnya dari Provinsi Riau. Gajah asal Riau dan pawangnya
itu nanti bertugas menggiring gajah yang masuk ke kebun petani kembali ke
hutan. Kawanan gajah tersebut akan diupayakan bisa kembali ke habitatnya,
kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, Jambi.
“Sebelum kawanan gajah sawit tersebut berhasil dihalau dari
kawasan perkebunan, para petani setempat diimbau tidak ke kebun dulu. Jika
petani mengetahui keberadaan gajah tersebut, para petani diminta segera
melaporkannya kepada pemerintah setempat dan petugas BKSDA Jambi yang siaga di
Tungkalulu,”katanya.
Menurut Haris, kawanan gajah Sumatera sudah beberapa kali
masuk ke kawasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanjjabar sebulan ini.
Serangan gajah di daerah itu telah merusak puluhan hektare tanaman sawit
petani. Serangan gajah tersebut bahkan menewaskan seorang petani Desa
Pematangpauh, Tungkalulu, Tanjabbar. Korban ditemukan tewas akibat diinjak
gajah liar di kebun sawit miliknya.
Haris mengatakan, kawanan gajah masuk ke kawasan perkebunan
di Jambi disebabkan kerusakan hutan di daerah itu. Kerusakan hutan menyebabkan
gajah semakin sulit mencari makanan, sehingga masuk ke kawasan perkebunan.
“Masuknya kawanan gajah ke kawasan perkebunan di Tungkalulu,
Tanjabbar ini tidak terlepas dari berkurangnya hutan yang menjadi habitat
gajah. Berkurangnya habitat tersebut membuat gajah masuk ke kebun petani untuk
mencari makan,”katanya. (nik/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar