Produk UKM Tempoyak Jambi |
BRI Paling Tinggi
Sebanyak 7 (tujuh) bank nasional menyalurkan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 142, 125 Triliun hingga Juni 2014 lalu. Tujuh
bank itu yakni Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM)
dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah).
R
MANIHURUK, Jambi
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi
Jambi, Vielloeshant Carlusa melalui Kepala Unit Komunikasi
dan Koordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Ihsan W Prabawa kepada Harian
Jambi, Kamis (7/8) mengatakan, Bank BRI adalah penyalur
KUR terbesar dengan total plafond mencapai Rp 102,57 triliun.
Selain sektor ritel BRI
juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing plafondnya sebesar Rp
19,2 triliun dan Rp 83,37 triliun, debiturnya 109.867 UMK dan 10.337.317 UMK,
rata-rata kredit Rp 174,8 juta/debitur dan Rp 8,1 juta/debitur, serta NPL
penyaluran masing-masing 3,6% dan 2,1%.
Disebutkan, menduduki
peringkat kedua yaitu Bank Mandiri
dengan total plafond sebesar Rp 15,46 triliun, debiturnya sebanyak 339.378 UMK,
dengan rata-rata kredit Rp 45,6 juta/debitur serta nilai NPL sebesar
4,3%.
Kemudian di urutan ketiga adalah BNI
dengan total plafond sebesar Rp 14,87 triliun, debiturnya sebanyak 213.350 UMK,
dengan rata-rata kredit Rp. 69,7 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 5,7%.
Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan
plafond Rp 4,48 triliun, BSM dengan plafond Rp. 3,77 triliun, Bank Bukopin
dengan plafond 1,80 triliun dan BNI Syariah dengan plafond Rp. 294.242 miliar.
Menurut Ihsan W Prabawa, secara keseluruhan, nilai Non Performing Loan (NPL)
penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih dibawah 5% yaitu sebesar 3,7%.
Diharapkan pada periode-periode berikutnya nilai NPL pada bank yang masih di
atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat sasaran, (lihat tabel 2.)
Disebutkan, dari data tabel 2, tampak bahwa
penyaluran KUR oleh BPD sampai bulan Juni 2014 ini telah mencapai Rp 14,97
triliun dengan jumlah UMKMK sebesar 188.560. Rata-rata kredit yang diterima
debitur sebesar Rp 79,4 juta.
Bank Jatim dan Bank Jabar Banten merupakan BPD
yang menyalurkan KUR terbesar sekitar Rp 4,32 triliun dan Rp 3,34 triliun.
Untuk di luar pulau Jawa, Bank Nagari dan Bank Kalbar merupakan Bank Pelaksana
terbesar yang menyalurkan KUR masing-masing sebesar Rp 1,84 triliun dan 412.285
miliar.
Sampai bulan Juni 2014 NPL yang terbentuk dari
penyaluran KUR oleh BPD adalah sebesar 8,8%, sehingga diperlukan konsolidasi
internal untuk memperbaiki tingkat NPL yang tinggi tersebut.
Ditambahkan, secara nasional, sampai bulan Juni
2014, (lihat tabel 3) tampak bahwa dari target yang ditetapkan sebesar Rp 37
triliun KUR sudah mencapai Rp. 19,6 triliun atau 53,2%.
Diharapkan penyaluran KUR di tahun 2014 Bank
pelaksana dapat mencapai target yang telah ditetapkan dengan NPL masing-masing
dibawah 5%. Penambahan Bank Pelaksana diharapkan dapat mendorong percepatan
penyaluran KUR kepada UMKMK yang visible namun belum bankable.
Dilihat dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR
oleh Bank Pelaksana masih didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran
disektor ini mencapai Rp 89,32 triliun dengan jumlah debitur UMKMK sebesar 7,4
juta debitur.
Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang
terbesar menyerap KUR dari bank pelaksana yaitu sebesar Rp 27,04 triliun dengan
jumlah debitur mencapai 1,79 juta debitur.
Menurut Ihsan W Prabawa, sebaran wilayahnya, penyerapan KUR masih terkonsentrasi di Pulau
Jawa. Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan plafond masing-masing Rp 25,29
triliun dan Rp 24,1 triliun. Jawa Tengah masih merupakan
provinsi terbesar yang menyerap KUR dari Bank Pelaksana. Diharapkan dengan
adanya BPD dapat meningkatkan penyaluran KUR di luar pulau Jawa.(*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar