Halaman

Rabu, 05 Maret 2014

Pengaruh Musim Kemarau Terhadap Produksi Air Bersih PDAM


PRODUKSI: Beberapa proses dan peralatan yang digunakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Jambi, saat menyaring air Sungai Batanghari hingga menjadi air bersih yang layak di konsumsi oleh masyarakat. Air ini kemudian disuplai ke rumah-rumah warga.

Musim panas yang melanda Kota Jambi dalam dua bulan terakhir, tentu berpengaruh terhadap volume air terutama air bersih. Lalu bagaimana dengan produksi air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Jambi?

MUSLIHIN, Jambi

Berbicara masalah musim panas sebagiannya tentunya selalu dikaitkan dengan kondisi alam. Semakin panasnya daerah yang kita huni, berpengaruh dengan jumlah kapasitas hutan yang ada. Semakin lebat hutannya semakin stabil pula kondisi alam. 

Dapat dilihat bagaimana terik panasnya matahari saat ini tidak terlepas dari kondisi hutan kita di Jambi yang semakin punah. Seperti yang diungkapkan Rahmat Hidayat, Direktur KKI Warsi Jambi.

Ia mengatakan, semakin berkurangnya jumlah kawasan hutan di Provinsi Jambi, akan sangat berpengaruh dengan iklim. Efek rumah kaca akan meningkat akibat ketidakmampuan hutan  menyerap karbondioksida yaitu pencemaran udara, seperti asap pabrik dan asap kendaraan. Terlebih juga ketidakmampuan hutan menstabilkan sinar matahari yang menyinari bumi, sehingga menyebabkan lingkungan semakin panas. 

“Hutan kita yang yang hanya tinggal 1,1 juta hektar saat ini. Memungkinkan memicunya pemanasan global dari sebelumnya 2,2 juta hektar berdasarkan data tahun 2011. Apalagi lahan hutan gambut yang banyak terbakar di Jambi, dapat memperparah keadaan iklim. Diketahui, lahan gambut ini dapat  menyimpan karbondioksida cukup banyak tentu sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Di awal tahun 2014 ini, Kota Jambi diiringi musim panas yang nyaris berkepanjangan. Terik matahari semakin menyengat dalam dua bulan terakhir. Pada musim ini, tidak sedikit berpengaruh terhadap alam yang berdampak pada kebakaran dan sulitnya mencari air bersih di berbagai daerah. 

Hal ini pun sempat berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat terhadap air minum instan yakni air galon.

Prosuduksi PDAM

Musim kemarau tentunya akan berpengaruh terhadap produksi air bersih. Tapi beruntung, bahwa musim kemarau saat ini belum berdampak pada produksi air bersih di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Jambi. Warga masih bisa menikmati air bersih yang disediakan oleh PDAM. Ini disampaikan Abdillah SE, Kepala Humas PDAM Tirta Mayang Kota Jambi.

“Meskipun sekarang ini sudah masuk musim kemarau, tapi produksi air bersih di PDAM masih berjalan dengan baik. Air bersih masih bisa dengan mudah didapat oleh masyarakat seperti biasanya,” ujarnya.

Kendati demikian lanjutnya, masyarakat harus tetap berhemat dalam menkonsumsi air bersih.  Hal ini diperlukan, untuk menjaga kestabilan kebutuhan rumah tangga terhadap air bersih. Jika tidak demikian, masyarakat Jambi akan terancam kekurangan air bersih.

“Musim panas jangka pendek saat di Kota Jambi saat ini, khususnya masyarakat perlu berhati-hati agar selalu berhemat air. Ini perlu untuk menjaga kestabilan kebutuhan rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Bahan Baku Masih Lancar

Menurutnya, kondisi bahan baku produksi air bersih di PDAM saat ini masih tergolong normal. Air yang biasa diambil dari Sungai Batanghari masih cukup untuk dikelola. Tidak ada hambatan-hambatan tertentu yang dapat menghalangi penyaluran air Sungai Batanghari untuk dikelola oleh PDAM. 

“Musim panas 2014 yang terjadi beberapa bulan ini jika dilihat dari pengaruhnya, tidak begitu signifikan dengan kondisi produksi air PDAM saat ini. Pasalnya sekarang, kemarau yang ada termasuk jangka pendek. Bahan baku air yang diambil dari Sungai Batanghari masih lancar-lancar saja diproduksi seperti biasanya. Karena air tidak menyusut terlalu drastis,” ungkapnya.

Pengaliran air ke perumahan warga Kota Jambi masih saat ini menurutnya masih dalam konsisi yang lancar secara keseluruhan,  yang dialirkan dari mesin induk PDAM. Namun kendala pasti ada, seperti adanya beberapa titik yang pipanya mengalami kerusakan dan pecah, sehingga menghambat penyaluran air pada warga.

“Ada beberapa titik yang kita jumpai masih terdapat pipa yang pecah namun kita segera memperbaikinya. Pecahnya pipa juga dapat menghambat penyaluran air ke rumah warga. Untuk itu, segala hambatan kita usahakan atasi dengan cepat,” ujarnya

Mengikuti kondisi panas saat ini tidak sedikit menyebabkan kegelisahan warga. Sebab, air merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat setiap harinya. Mulai untuk minum, memasak, mencuci pakaian dan beberapa kebutuhan pokok lainnya.(*/poy)

****
Bagaimana Suplai Air di Lapangan?

Perusahaan Daerah Air Minum  (PDAM) Kota Jambi memastikan, bahwa musim kemarau jangka pendek yang saat ini tengah melanda Kota Jambi tidak mempengaruhi suplai air bersih kepada rumah-rumah warga. Suplai air pun dianggap lancar layaknya biasanya. 

Memastikan hal tersebut, Harian Jambi mencoba mendatangi beberapa rumah warga di beberapa kawasan yang menggunakan jasa PDAM sebagai penyuplai air bersih. Salah satunya Zubaida (55) yang tinggal di kawasan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. 

Pengguna jasa PDAM ini mengatakan, bahwa kondisi penyaluiran air bersoih dari PDAM ke rumahnya tersebut masih lancar. Namun, kondisi tersebut pun terjadi secara tidak menentu. Menurutnya, penyaluran air di kediamannya seringkali terjadi gangguan.  

“Tapi seringkali tidak menentu, air yang masuk ke rumah kami sering juga terkena gangguan. Kadang malam hari hidup, siangnya lagi mati. Begitulah seterusnya beberapa akhir ini,” ungkapnya.

Beda halnya denga Rita (30), seorang ibu rumah tangga yang beralamat di Simpang Kawat RT 32 Kecamatan Jelutung Kota Jambi saat ditemui, mengaku kerap kesulitan mendapatkan air bersih akhir-akhir ini. Sulitnya mendapatkan air bersih dari PDAM, menjadikannya memilih untuk menambah stok air dengan memanfaatkan sumur di rumahnya.

“Akhir-akhir ini saya dan keluarga agak kesulitan memperoleh air, karena air yang masuk ke rumah kami kecil. Untuk mengatasi hal tersebut saya menambah stok air dengan menggunakan sumur,” ujarnya

Lalu bagaimana kondisi pemasokan air di di daerah broni? Harian Jambi mencoba menelusuri
perumahan warga di kawasan Hotel Ratu, ditemui seorang ibu bernama Fadilah (30). Kebetulan ia juga sebagai seorang pedagang di Kecamatan Telanaipura. Saat kesibukannya ia menyempatkan diri berbincang dengan Harian Jambi. Fadilah dalam kesempatannya mengaku kerap mengeluh atas gangguan penyaluran air PDAM di kediamannya. Hal tersebut pun juga dirasakan oleh tetangganya.

“Seringkali memang air di rumah kami terkena gangguan begitupun tetangga lainnya. Air yang masuk kecil dan juga sering mati tapi hanya sebentar-sebentar saja matinya. Kami rasakan air masih lancar seperti biasa miskipun ada kendala, kita berharap musim panas ini akan berakhir. Jika musim ini terus belanjut sulit mencari air bersih apalagi saya sendiri tidak memiliki sumur galian,” ujarnya.(hin/poy)(HARIAN JAMBI EDISI CETAK PAGI RABU 5 FEB 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar