Halaman

Rabu, 07 Agustus 2013

Yenny boru Sinaga STh S.Pdk Menuju DPRD Kota Jambi






Yenny boru Sinaga STh S.Pdk merupakan seorang kaum hawa etnis Batak dari Kota Jambi yang berani maju menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kota Jambi Pemilu 2014 mendatang. Dengan latar belakang seorang guru di salah satu yayasan pendidikan di Kota Jambi, dirinya berjuang untuk membawa aspirasi masyarakat Kota Jambi ke DPRD Kota Jambi.

Sosok Yenny br Sinaga ini sangatlah sederhana yang ingin berjuang untuk kaum perempuan dan guru. Wanita kelahiran P Siantar 4 Januari 1970 ini juga aktif sebagai pelayan di gereja. Suaminya adalah seorang pelayan Tuhan, Pdt Deddy Dusherman.

Berkat dukungan suami tercinta serta dorongan umat Nasrani di Kota Jambi, dirinya mencalonkan diri sebagai caleg dari PDIP Daerah Pemilihan Kecamatan Jelutung dan Pasar Kota Jambi.

Yenny Sinaga tidak hanya peduli terhadap umat Nasrani, melayani dalam sosial juga dia baktikan di Provinsi Jambi. Pelayanan sosial dengan menggandeng kerabat dan organisasi masyarakat sudah dia lakukan di Provinsi Jambi.

Seperti pelayanan kesehatan, bantuan bahan makanan dan obat-obatan kepada masyarakat kurang mampu. Kemudian dirinya juga sudah memberikan kepedulian terhadap Suku Anak Dalam di Kabupaten Sarolangun.

“Banyak yang harus kita perjuangkan di DPRD Kota Jambi. Kita harus bisa masuk dalam sistem. Sehingga kita bisa memberikan masukan dan mengawal kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat banyak, khususnya masyarakat Kota Jambi,”katanya kepada penulis baru-baru ini.

Menurut ibu dari empat anak ini, perjuangan dalam membawa aspirasi masyarakat merupakan suatu tanggungjawab besar. Dirinya selalu berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus agar diberikan jalan dalam menuju cita-cita mulai tersebut.

Memasuki masa sosiaklisasi Pemilu 2014, dirinya juga aktif dalam melakukan silaturahmi kepada kumpulan masyarakat Batak termasuk Kumpulan PPTSB Kota Jambi di Kota Jambi. Pesta awal tahun kumpulan marga-marga di Kota Jambi juga tidak luput dalam perhatiannya.

Ibu dari Yemima Pangela Duche ( Tasikmalaya, 11 Oktober 1991), Yehuda Mordekhai D ( Jambi, 23 Agustus 1993), Keren El Sharon D ( Jambi, 5 Desember 1994) dan Boaz Begin D ( Jambi 1 Agustus 2002) ini, perjuangan ingin menjadi DPRD Kota Jambi hanya semata-mata berjuang untuk kesejahteraan rakyat.

“Saya mencalonkan diri tidak untuk mencari materi. Kalau soal materi saya rasa sudah cukup dari profesi kami berdua. Namun ada aspirasi masyarakat yang belum dilayani pemerintah saat ini. Seperti kesejahteraan serta kebebasan umat beragama. Ini harus kita
perjuangkan dengan PDIP,”ujar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Paguyuban Perempuan Kristiani Indonesia –Provinsi Jambi ini.

Selain melayani di gereja, Yenny br Sinaga ini juga aktif dalam kegiatan sosial. Seperti pembinaan kreatifitas khusus wanita untuk meningkatkan ekonomi rumah tangga.

Kemudian pembinaan suku anak dalam (SAD) di Bukit Duabelas Jambi untuk meningkatkan pendidikan kaum termarjinakl. Pemerhati lingkungan hidup, kebersihan para suku anak dalam.

“Saya juga aktif pemerhati anak jalanan, pemerhati para narkoba, pernah menjadi TIM sukarelawan pada waktu bercana alam di Aceh (Tsunami). Pernah menjadi sukarelawan bencana banjir di Muarosabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kemudian penggerak masyarakat untuk pengaspalan jalan SDN 132 Kotabaru Jambi,”katanya.

Menurut Yenny Sinaga, yang juga aktif membina anak jalanan dan para orang narkoba di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Kotabaru Jambi ini, masuknya dirinya dalam kancah politik lewat PDIP karena dorongan hati nurani semata.

“PDIP merupakan partai yang memperkuat NKRI yang berasaskan PANCASILA. Bukti juang PDIP sejak Pemilu 2004 sudah dapat dirasakan umat Nasrani di Indonesia,”katanya.

Karena UU yang berlaku secara Nasional harus memperkuat NKRI yang berazaskan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa. Disebutkan, perjuangan PDIP lainnya yakni berhasil merubah jadwal Pemilu Minggu, 5 April 2009 menjadi Kamis, 9 April 2009.

Menurut Yenny Sinaga, kepedulian PDIP terhadap umat Nasrani di Indonesia harus terus diperjuangkan. Puluhan gereja dan rumah ibadah lainnya yang dilarang penggunaannya bahkan ada yang akan dibongkar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah berhasil dihentikan
karena perjuangan dan lobi intensif yang dilakukan oleh fraksi dan anggota legislatif PDIP.

“Selama ini hanya lembaga tertentu yang mendapatkan bantuan, tetapi setelah anggota DPR RI dan DPRD dari fraksi PDIP berjuang, maka lembaga keagamaan dan yang lainnya juga mendapat bantuan dana dari APBN dan APBD. Perjuangan PDIP belum selesai. Masih membutuhkan dukungan suara rakyat Indonesia dalam Pemilu 2014, 9 April 2014 mendatang,”katanya.

“Kita berharap masyarakat Nasrani di Kota Jambi serta masyarakat yang berjiwa Nasionalis memberikan dukungan sesuai engan visi dan misi PDIP dalam menjaga keutuhan bangsa serta kesejahteraan rakyat,”katanya. (Asenk Lee Saragih-HP 0812 747 7587)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar