Jambi, Simantab
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) meminta pengurus cabang olahraga di seluruh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) jangan menjadikan atlet sebagai sapi perahan. Selama ini masih banyak dialami para atlet berperstasi di Provinsi Jambi yang hanya menerima janji-janji bonus saat suatu kejuaraan atau pekan olaha raga.
Hal itu dikatakan H Hasan Basri Agus usai membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Provinsi Jambi tahun 2012, Kamis (13/12) di hotel Novita Jambi. Gubernur mengingatkan Pengprov di daerah agar jangan sampai mengabaikan janji-janji terhadap atlet yang sebelumnya dijanjikan.
“Saya meminta atlet jangan dijadikan obyekan cari untung semata. Atlet itu pahlawan olahraga, jadi jangan sampai dipermainkan. Saya berharap kepada para atlit, disamping berjuang untuk meraih prestasi terbaiknya, agar tidak melupakan pendidikan, dan tetap memprihatikan pendidikannya, sehingga saat sudah tidak menjadi atlit bisa dibantu untuk bekerja,” ujar Gubernur Jambi.
Seperti diketahui sebelumnya, delapan atlet panahan dari Pusat Pendidikan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jambi yang ikut memperkuat kontingen tuan rumah Sarolangun pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jambi Juni 2012 lalu, hingga kini menanti janji bonus dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Bonus itu berupa uang tunai Rp 8 juta untuk satu medali emas, Rp 4 juta medali perak dan Rp 2 juta medali perunggu.
Atlet panahan yang memperkuat Sarolangun itu yakni Nopri Sumandari, Lita Agistiarini, Rahaini Rika, Dini Putri, Anggi, Kevin Putra Winata, Wisnu Putra Raharjo dan Hanif Wijaya.
Nopri Sumandari meraih 3 medali emas, 1 perak, 1 medali perunggu. Sementara Hanif Wijaya 5 medali emas dan 1 medali perak. Kemudian medali emas untuk beregu putri. Hingga Oktober 2012, bonus yang dijanjikan Pemkab Sarolangun melalui pelatih panahan PPLP Jambi, Syafrudin Mawi (Dispora Jambi) tak kunjung ada.
Saat itu Kabupaten Sarolangun selaku tuan rumah Porprov Jambi 2012 menjadi juara umum dengan perolehan mendali emas 101, perak 91 dan perunggu 109. Peringkat kedua Kota Jambi dengan 91 emas, 59 perak, dan 70 perunggu, peringkat ketiga Kabupaten Batanghari dengan 61 emas, 58 perak dan 82 perunggu.
Gubernur Jambi juga merasa prihatin apa yang dialami Leni Haini mantan atlit dayung Jambi yang tinggal di RT 25 Kelurahan Legok Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, yang pernah mengharumkan Provinsi Jambi bahkan Indonesia, yang pernah berhasil meraih 1 medali emas dan 2 medali perak pada SEA Games di Brunei Darussalam tahun 1999.
Saat ini Leni tengah kesulitan keuangan guna pengobatan penyakit langka yang diderita anaknya, Habibatul yang membutuhkan dana yang sangat besar. Disebutkan, sebenarnya Leni ini sudah banyak dibantu oleh Kementerian Olahraga, baik berupa rumah maupun bantuan lainnya.
“Namun saat ini yang bersangkutan sangat membutuhkan bantuan guna pengobatan anaknya yang menderita penyakit yang membutuhkan dana besar untuk pengobatannya, dan yang bersangkutan tidak memiliki pekerjaan tetap. Pemerintah Provinsi Jambi sebenarnya telah berupaya untuk menjadikannya Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun disayangkan yang bersangkutan hanya tamat Sekolah Dasar (SD). KIni tidak ada pengangkatan untuk tingkat SD, tetapi Pemerintah Provinsi Jambi akan berupaya memberikan pekerjaan sebagai tenaga honor,”kata Hasan Basri Agus. (rosenman saragih)
Gubernur Jambi Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA) meminta pengurus cabang olahraga di seluruh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) jangan menjadikan atlet sebagai sapi perahan. Selama ini masih banyak dialami para atlet berperstasi di Provinsi Jambi yang hanya menerima janji-janji bonus saat suatu kejuaraan atau pekan olaha raga.
Hal itu dikatakan H Hasan Basri Agus usai membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Provinsi Jambi tahun 2012, Kamis (13/12) di hotel Novita Jambi. Gubernur mengingatkan Pengprov di daerah agar jangan sampai mengabaikan janji-janji terhadap atlet yang sebelumnya dijanjikan.
“Saya meminta atlet jangan dijadikan obyekan cari untung semata. Atlet itu pahlawan olahraga, jadi jangan sampai dipermainkan. Saya berharap kepada para atlit, disamping berjuang untuk meraih prestasi terbaiknya, agar tidak melupakan pendidikan, dan tetap memprihatikan pendidikannya, sehingga saat sudah tidak menjadi atlit bisa dibantu untuk bekerja,” ujar Gubernur Jambi.
Seperti diketahui sebelumnya, delapan atlet panahan dari Pusat Pendidikan Pelatihan Pelajar (PPLP) Jambi yang ikut memperkuat kontingen tuan rumah Sarolangun pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jambi Juni 2012 lalu, hingga kini menanti janji bonus dari Pemerintah Kabupaten Sarolangun. Bonus itu berupa uang tunai Rp 8 juta untuk satu medali emas, Rp 4 juta medali perak dan Rp 2 juta medali perunggu.
Atlet panahan yang memperkuat Sarolangun itu yakni Nopri Sumandari, Lita Agistiarini, Rahaini Rika, Dini Putri, Anggi, Kevin Putra Winata, Wisnu Putra Raharjo dan Hanif Wijaya.
Nopri Sumandari meraih 3 medali emas, 1 perak, 1 medali perunggu. Sementara Hanif Wijaya 5 medali emas dan 1 medali perak. Kemudian medali emas untuk beregu putri. Hingga Oktober 2012, bonus yang dijanjikan Pemkab Sarolangun melalui pelatih panahan PPLP Jambi, Syafrudin Mawi (Dispora Jambi) tak kunjung ada.
Saat itu Kabupaten Sarolangun selaku tuan rumah Porprov Jambi 2012 menjadi juara umum dengan perolehan mendali emas 101, perak 91 dan perunggu 109. Peringkat kedua Kota Jambi dengan 91 emas, 59 perak, dan 70 perunggu, peringkat ketiga Kabupaten Batanghari dengan 61 emas, 58 perak dan 82 perunggu.
Gubernur Jambi juga merasa prihatin apa yang dialami Leni Haini mantan atlit dayung Jambi yang tinggal di RT 25 Kelurahan Legok Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, yang pernah mengharumkan Provinsi Jambi bahkan Indonesia, yang pernah berhasil meraih 1 medali emas dan 2 medali perak pada SEA Games di Brunei Darussalam tahun 1999.
Saat ini Leni tengah kesulitan keuangan guna pengobatan penyakit langka yang diderita anaknya, Habibatul yang membutuhkan dana yang sangat besar. Disebutkan, sebenarnya Leni ini sudah banyak dibantu oleh Kementerian Olahraga, baik berupa rumah maupun bantuan lainnya.
“Namun saat ini yang bersangkutan sangat membutuhkan bantuan guna pengobatan anaknya yang menderita penyakit yang membutuhkan dana besar untuk pengobatannya, dan yang bersangkutan tidak memiliki pekerjaan tetap. Pemerintah Provinsi Jambi sebenarnya telah berupaya untuk menjadikannya Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun disayangkan yang bersangkutan hanya tamat Sekolah Dasar (SD). KIni tidak ada pengangkatan untuk tingkat SD, tetapi Pemerintah Provinsi Jambi akan berupaya memberikan pekerjaan sebagai tenaga honor,”kata Hasan Basri Agus. (rosenman saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar