Halaman

Senin, 28 Februari 2011

Flu Burung Merebak di Jambi

Jambi, BATAKPOS

Sekitar 38 ekor ayam di Kelurahan Tanjung Johor dan Eka Jaya, Jambi Selatan mati mendadak. Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi memastikan kalau ayam mati di dua kelurahan itu positif diserang flu burung.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Harlik, Kamis (24/2) mengatakan, kematian ayam tersebut disebabkan virus H5N1 atau flu burung. Untuk mencegah penularan virus flu burung semakin meluas, pihaknya langsung melakukan penyemprotan di kandang-kandang ayam yang terkena virus tersebut.

“Sebagai langkah pencegahan lainnya, kami melakukan penyemprotan terhadap kandang-kandang ayam di Pasar Angsoduo dan Pasar Keluarga Kota Jambi. Ini mencegah terjadinya penyebaran terhadap hewan lainnya, sebab biasanya hewan yang sakit oleh peternak langsung dijual. Hari ini juga dilakukan penyemprotan di Pasar Talangbanjar dan Pasar Kasang Jambi,”katanya.

Disebutkan, cirri-ciri hewan yang terkena flu burung diantaranya mati mendadak, terdapat bintik merah di kaki dan dada, serta jengger biru sampai hitam. Kata Harlik, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap ayam warga Tanjung Johor dan Eka Jaya dengan menggunakan rapid test, disimpulkan kematian ayam tersebtu diakibatkan virus H5N1.

“Untuk daerah yang sudah positif terkena flu burung dilakukan pemantauan yang efektif mencegah penyebaran lebih luas. Pencegahan yang paling baik untuk penyebaran flu burung adalah dengan melakukan pembakaran terhadap hewan yang terinfeksi virus tersebut,”ujarnya.

Kabid Peternakan Disnas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi, Said Abu Bakar, mengatakan, penanganan flu burung pada ternak adalah dengan serangkaian tindakan yang merupakan satu kesatuan yang harus dilakukan, terutama setelah anda melapor pada Dinas Kesehatan Kota Jambi.

Tindakan awal yang harus dilaukan yakni meningkatkan keamanan bio security, melakukan vaksinasi terhadap unggas, melakukan depopulasi atau pemusnahan terbatas di daerah yang tertular, mengendalikan lalu lintas keluar masuk unggas dan menghalangi masuknya unggas liar, melakukan pengamatan dan penelurusan kembali bagaimana unggas bisa terkena flu burung, mengisi kandang kembali, dan memusnahkan keseluruhan unggas di daerah yang baru tertular.

Menurut Abu Bakar Said, guna mencegah agar ayam tidak terkena virus flu burung, maka yang perlu dilakukan adalah menjaga ternak supaya dalam kondisi baik, dengan menyediakan akses air bersih dan makanan yang memadai, kandang yang memadai, dan memberi ternak produk bebas cacing yang sudah diberi vaksin. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar