Rabu, 19 Mei 2010

Mengintip Pekan “Jumat” di Desa Tongging

Tongging, BATAKPOS

Cuaca mendung udara sejuk sangat terasa di Desa Wisata Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Jumat (7/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Wajah desa ini sangat lain pada hari Jumat dibandingkan dengan hari-hari lainnya. Wajar karena hari Jumat merupakan hari pekan Tongging Kabupaten Karo ini.

Namun keramain pekan Tongging jauh berbeda dari situasi jaman 80an hingga tahun 1994 lalu. Nadi perekonomian di pekan Tongging kini ibarat mati suri. Perdangan hasil bumi di daerah ini kini sangat sepi. Hasil pertanian dari desa sekitar Tongging tergolong minim.

Untung. Musim mangga dan ikan Haporas Danau Toba membuat pekan Tongging masih berdenyut. Namun keramain pekan Tongging dari tahun ketahun kian merosot. Merosotnya mobilisasi perdagangan di pekan ini karena hasil pertanian di desa pesisir Danau Toba kian terpuruk.

“Tahun 80an, pekan Tongging setiap hari Jumat sangat ramai. Saat ini masih tumbuh bawang dan cengkeh sebagai hasil pertanian warga. Namun kini situasi seperti dulu, nyaris hilang. Pekan Tongging kini hanya tinggal nama,” ujar B Munthe, seorang pengusaha kedai makan dan kopi di Desa Tongging kepada BATAKPOS, Jumat (7/5).

Menurut B Munthe, pekan Tongging kini hanya sebagai persinggahan warga yang hendak pergi ke Kabanjahe, Berastagi, Medan, Saribudolok, P Raya, dan Siantar. Kondisi jalan yang lumayan bagus membuat warga pesisir Danau Toba memilih jalur Tongging untuk bepergian.

Pengamatan BATAKPOS menunjukkan, wajah pekan Tongging kini jauh lebih kumuh. Para pedagang sayur mayur dan barang kelontongan lainnya menjajakan dagangnnya di pinggir jalan. Tidak ada fasilitas los (pasar) untuk pera pedagang.

Kondisi pengunjung pekan Tongging juga tampak sepi. Namun, wisatawan local masih memilih Desa Tongging sebagai tempat wisata karena adanya obyek wisata Air Terjun Sipiso-piso dan Pemandian Tongging.


Pedagang : Kondisi para pedagang di “Pekan Jumat” di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Jumat (7/5). Kini pedagang menanti los tempat berdagang yang disediakan Pemerintah setempat. Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Tidak ada komentar: