Selasa, 18 Mei 2010

Mangga Horisan Simalungun Jadi Incaran Wisatawan di Tongging

Tongging, BATAKPOS

Musim mangga di pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun menjadi incaran para wisatawan lokal di Desa Wisata Tongging, Kabupaten Karo. Mangga Horisan Simalungun yang terkenal manis juga incaran agen-agen buah dari Kota Berastagi dan Medan.

Musim mangga horisan Simalungun seperti terdapat di Kecamatan Horisan Haranggaol dan Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun. Panen mangga berasal dari Desa Nagori, Kecamatan Horisan Haranggaol, Desa Sihalpe, Binangara, Gaol, Nagori Purba, Hutaimbaru, Soping, Soping Sabah, Baluhut, Bage, dan Desa Sibolangit.

Fredy (23) warga Kota Berastagi kepada BATAKPOS di Tongging, Jumat (7/5) mengatakan, dirinya sengaja dating ke Tongging hanya untuk mengincar mangga Horisan Simalungun.

Menurutnya, mangga Horisan Simalungun rasanya enak manis dan kecil. Jadi rasa buah mangga Horisan memang khas dibandingkan dengan mangga asal Jawa Barat. “Rasa mangga Horisan memang khas. Jadi setiap musim mangga Horisan selalu diincar wisatawan local dan agen buah,”katanya.

Hal senada juga dikatakan Jumadi Husen (27) warga Padang Bulan, Medan Sumatera Utara. Dirinya sengaja dating bersama keluarga ke Tongging untuk mengincar mangga Horisan yang terkenal enak itu. “Di Medan harganya sekitar Rp 25 ribu per kilogram. Jadi kita lebih enak datang ke Tongging sembari berwisata,”katanya.

Armen Girsang (35) agen mangga asal Desa Hutaimbaru, Kecamatan Pamatang Silimahuta kepada BATAKPOS di Hutaimbaru, Jumat (7/5) mengatakan, dirinya menampung mangga petani dengan harga Rp 8000 per kilogram.

“Harga mangga kali ini kepada petani lumayan tinggi. Musim mangga Nopember 2009 lalu agen hanya mematok harga Rp 7000 per kilogram. Musim mangga tahun ini kurang merata. Jadi harga mangga lumayan tinggi. Agen mematok harga kepada agen besar berkisar Rp 13 ribu hingga Rp 15 per kilogram,”katanya.

Menurut Armen Girsang, selama musim mangga tahunn ini, dirinya mampu menampung mangga petani sebanyak Rp 500 kilogram hingga Rp 800 kilo gram per hari. Mangga tersebut di jual kea gen besar di Tongging.

“Saya kepada petani langsung uang kes, dan tidak ada utang dulu setelah laku mangga baru bayar. Ini prinsip saya agar petani mangga juga langsung merasakan harga mangga tersebut,”ujarnya.

St Berlin Manihuruk, petani mangga Desa Hutaimbaru mengatakan, harga mangga kali ini cukup lumayan. “Mangga langsung di jual kepada agen desa, tidak lagi dijual ke Tongging. Musim mangga tahun 2009 lalu, kami jual sendiri ke Tongging karena harga agen bervariasi dan kadang utang. Jadi agen desa Hutaimbaru kini sudah harga cas dan harga lumayan tinggi,”katanya.

P Sidauruk/ T br Giro, petani mangga Hutaimbaru menambahkan, musim mangga kali ini menjanjikan untuk biaya hidup sehari-hari. “Karena harga lumayan tinggi sehingga tak perlu lagi ke pekan untuk menjualnya. Semoga harga mangga bertahan lama seperti sekarang ini,”katanya. ruk



Sortir : Anta br Damanik petani mangga Desa Hutaimbaru, Keluarahan Sibangun Mariah, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun saat menyortir mangga di rumahnya saat hendak dijual ke agen, Jumat (7/5). Kini harga mangga cukup dirasakan para petani mangga pesisir Danau Toba di Kabupaten Simalungun. Foto batakpos/ rosenman manihuruk

Tidak ada komentar: