Halaman

Kamis, 18 Juni 2009

Program Budidaya Patin Gagal Total


Jambi, Batak Pos

Program budidaya ikan air sungai (Patin Jambi) yang dicanangkan sejak tahun 2006 lalu, dinilai gagal dan tidak menguntungkan petani. Hingga tahun 2009 ini program tersebut banyak ditemukan penyimpangan. Hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jambi, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi dinilai salah mekanisma dalan menjalankan program tersebut.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Fraksi Keadilan Marhaen DPRD Provinsi Jambi, Ir Sjafril Alamsyah, Rabu (17/6) menanggapi pendapat akhir fraksi di DPRD Provinsi Jambi terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jambi terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Jambi 2008.

Menurutnya, program budidaya ikan Patin Jambi dengan keramba jaring apung (KJA) di Sungai Batanghari gagal total. Sejak bergulirnya program itu tidak ada manfaat bagi petani keramba.

Selain pemasaran ikan sulit dilakukan, budidaya ikan Patin juga kurang pas di Sungai Batanghari yang suhu airnya tidak stabil. Para petani justru mengganti budidaya patin ke ikan nila dan gurami.

Menurut Sjafril, laporan pertanggungjawaban bantuan paket bergulir pengembangan budidaya ikan patin berpotensi tidak tertagih. Bahkan pengembalian bantuan bergulir itu hingga tahun 2009 tidak ada.

“Dana APBD Provinsi Jambi yang tersedot untuk program budidaya patin jambi itu sudah mencapai ratusan miliar Rupiah. Namun hingga kini pertanggungjawaban dana tersebut tidak ada,”katanya.

Kepala DKP Provinsi Jambi, Herman Suherman mengatakan, program budidaya ikan patin jambi itu untuk menanggulangi warga jambi akibat pemutusan hubungan kerja dari perusahaan perkayuan yang sudah gulung tikar di Jambi. ruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar