Senin, 12 Oktober 2015

PJ. GUBERNUR BERIKAN PENJELASAN TERTUNDANYA PRESIDEN KE JAMBI



Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si. Foto Asenk Lee Saragih
Kota Jambi-Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si memberikan penjelasan tentang alasan tertundanya Presiden Republik Indonesia, Joko WIdodo (Jokowi) ke Provinsi Jambi kepada para wartawan, bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (10/10) malam.

Dalam pemberian penjelasan pers tersebut, Pj. Gubernur didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, Henrizal, S.Pt,MM dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Arif Munandar.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa Bapak Presiden, hari ini tidak berhasil lagi untuk datang ke Jambi. Oleh karena itu, Pak Presiden langusng menghubungi saya begitu mendarat di Halim, barusan Bapak Presiden menghubungi saya secara langsung untuk menyampaikan bahwa beliau sangat berkeinginan dan keinginan itu sudah tiga kali diagendakan, tetapi agenda yang ketiga ini tetap belum bisa terlaksana. Alasannya tetap karena cuaca yang belum menungkinkan pesawat mendarat di bandara Jambi," ujar Irman.


"Oleh karena itu Bapak Presiden menyampaikan permintaan maaf atas belum terwujudnya keinginan beliau untuk datang ke Provinsi Jambi," lanjut Irman.

Irman menerangkan bahwa rencana kedatangan presiden ke Provinsi Jambi adalah untuk melihat kondisi kebakaran hutan dan lahan, melihat upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Saya sampaikan kepada beliau tadi bahwa walaupun Bapak Presiden belum ke Jambi, kemarin sudah datang Kepala BNPB, Pak Willem, bersama salah satu Dirjen dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan sudah melihat lokasi yang direncanakan akan dikunjungi Bapak Presiden, termasuk salah satunya kanal blok yang sudah diberikan petunjuk oleh Bapak Presiden sebagai salah satu upaya yang efektif untuk pengendalian kebakaran lahan dan hutan, baik jangka pendek maupun jangka panjang," tutur Irman.

"Bapak Presiden menyampaikan, sebenarnya secara realitanya, Jambi sudah bagus sekarang, sudah tidak ada lagi hotspot, sudah tidak ada lagi titik api. Namun, asap yang ada di Jambi itu berarti memang pengaruh dari daerah lain. Oleh karena itu, kata bapak Presiden, sekarang kita kerahkan dan fokuskan sarana dan peralatan untuk diarahkan ke Provinsi Sumatera Selatan. Saya sampaikan juga kepada Bapak Presiden, kami sangat mendukung upaya penanggulangan kebakaran lahan dan hutan ini diarahkan ke Sumsel, karena Sumsel berbatasan dengan Jambi, dan bandara Jambi sangat sekat dengan perbatasan Sumsel dengan Jambi, sehingga kondisi kebakaran lahan dan hutan di Sumatera Selatan sangat besar pengaruhnya terhadap bandara Sultan Thaha, Jambi,"terang Irman. 

Irman menyatakan, presiden juga menyampaikan bahwa kalau nanti kondisi Sumatera Selatan sudah clear, titik apinya sudah bisa dihentikan dan dihilangkan, mudah-mudahan asap bisa berkurang dengan cepat, sehingga semuanya akan bisa berjalan dengan normal kembali.

"Inti dari pernyataan presiden adalah, sebenarnya presiden sangat berkeinginan datang ke Jambi, tetapi belum terwujud juga, dan masih berkeinginan, tetap akan mengagendakan untuk datang ke Provinsi Jambi," ungkap Irman.

"Oleh karena itu, saya menyampaikan kepada rekan-rekan, para media, kepada masyarakat, bahwa begitu besarnya perhatian Bapak Presiden terhadap daerah, termasuk Provinsi Jambi ini. Saya mengharapkan kepada kita semua, kepada masyarakat Provinsi Jambi, belum berhasilnya presiden sampai di Jambi, seyogianya harus kita berikan suatu pandangan, pemahaman bahwa Bapak Presiden sangat besar perhatiannya, tidak pantas kalau kita merasa kecewa engan tidak berhasilnya Bapak Presiden datang, agenda yang ketiganya pada hari ini. 

Sekali lagi, justru, kita harus memberikan terimakasih kepada bapak Presiden, karena keinginan beliau yang tidak pernah padam, tidak pernah berhenti. Bapak presiden sangat besar perhatiannya terhadap Provinsi Jambi, dan akan mengagendakan kembali untuk datang ke Provinsi Jambi, setelah jarak pandang di Bandara Sultan Thaha dimungkinkan untuk didarati oleh pesawat, termasuk pesawat bapak Presiden nantinya," urai Irman.

"Inilah yang saya sampaikan. Jarang Bapak Presiden menelepon secara langsung seperti ini, beliau menelepon ini supaya jangan ada kesalahpahaman dari masyarakat, dari kita semuanya, kenapa sudah tiga kali, presiden tidak juga sampai di Provinsi Jambi. Inilah inti yang disampaikan oleh Bapak Presiden kepada saya, sekitar jam 21.45 barusan," pungkas Irman. (Mustar Hutapea).


Tidak ada komentar: