Jambi, MR-Kualitas udara di Kota Jambi dan beberapa kabupaten di
Provinsi Jambi memburuk. Hal itu menyusul kian tebalnya asap akibat kebakaran
hutan dan lahan yang menyelimuti daerah itu. Asap kebakaran hutan yang
bercampur dengan partikel debu kemarau membuat pencemaran udara di daerah itu
meningkat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jambi Arief Munandar membenarkan, memburuknya kualitas udara akibat asap
kebakaran hutan dan kemarau di daerah itu. Kualitas udara yang memburuk itu,
terutama terjadi di daerah yang sudah hampir tiga bulan dilanda bencana asap,
antara lain Kota Jambi, Kabupaten Muarojambi, Tanjungjabung Barat,
Tanjungjabung Timur dan Batanghari.
Menurut Arief, memburuknya kualitas udara itu membuat
beberapa kabupaten di Jambi memberlakukan siaga darurat bencana kebakaran hutan
dan asap. Ketiga daerah yang memberlakukan siaga darurat tersebut yaitu,
Kabupaten Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur dan Muarojambi. Kebakaran
hutan dan lahan masih terjadi di tiga kabupaten tersebut hingga Kamis (27/8).
Sementara itu Wakil Wali Kota Jambi Abdullah Sani
mengatakan, pihaknya sudah membagikan sekitar 1.000 masker kepada warga Kota
Jambi mengantispasi memburuknya kualitas udara akibat asap. Pembagian masker
tersebut diprioritaskan untuk anak- anak sekolah.
Selain membagikan masker, Abdullah juga mengimbau warga Kota
Jambi mengurangi kegiatan di luar rumah, khususnya pagi dan sore hari ketika
asap tebal.
“Kualitas udara di Kota Jambi semakin memburuk akibat asap
dan kemarau. Namun kondisi udara belum sampai berbahaya. Karena itu Pemerintah
Kota Jambi belum mengeluarkan imbauan libur sekolah," ujarnya.
"Kami hanya mengimbau agar anak sekolah dan warga
mengurangi kegiatan di luar kelas dan rumah. Jika kualitas udara berbahaya
dengan tingkat pencemaran di atas 100 partikel per millimeter (ppm), maka
sekolah akan diliburkan,” Abdullah menambahkan.
Pantauan Media Regional di Kota Jambi, Kamis (27/8) pagi,
asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti kota itu cukup tebal. Asap
membuat pernafasan terganggu dan mata pedih. Banyak pengendara sepeda motor
menggunakan masker. Warga yang terkena ISPA akibat asap di Kota Jambi juga
meningkat.
Di Puskesmas Tungkal Ilir, Kualatungkal, misalnya. Menurut
dr Rizki, dokter di puskesmas tersebut, jumlah pasien penderita ISPA yang
berobat ke puskesmas setempat sepekan terakhir rata-rata lima orang setiap hari.
Sebelum bencana asap melanda daerah itu, warga yang berobat akibat ISPA ke
Puskesmas Tungkal Ilir sangat jarang. (Lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar