Najirwan beserta guru SD 131 Kota Jambi |
CERITA GURU
Bidang Pendidikan Agama Islam
Untuk menggapai kesuksesan memang tidak
mudah. Perlu perjuangan dan semangat. Tanpa perjuangan dan semangat maka semua
tidak akan berhasil. Itu pun yang pernah dialami oleh salah satu guru SD 131/1V
Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Najirwan Mpd I.
ANITA, Jambi
Najirwan asal Kabupaten Sorolangun,
Provinsi Jambi atau tepatnya dari Desa Batang Asai. Tidak pernah menyangka
kalau dirinya bakal menjadi seorang guru dan menjadi instruktur Kurikulum 2013
(K-2013) bidang pendidikan Agama Islam.
Karena dari segi ekonomi termasuk kelas
ekonomi menengah ke bawah, karena kegigihan dia dalam menuntut ilmu memutuskan
dia untuk merantau ke Jambi. Dia pun sekolah dengan biaya sendiri dan tinggal
di masjid baik dari Aliyah, D2, S1, dan S2 sekarang.
“Asli dari Sarolangun, Batang Asai cita-cita
dulu tidak pernah terpikir jadi seorang guru. Karena dari segi ekonomi kurang
mendukung. Sekolah pun saya biaya sendiri. Tapi karena semangat untuk belajar
jadi saya memutuskan merantau ke Jambi,” ujarnya.
“Kalau di Sarolangun, ya begitulah, apa
lagi di Batang Asai itulah terkenal jalannya buruk. Masuknya juga dalam, ada 4 km
dari tempat belajar ke Batang Asai, dan untuk pendidikan semua jenjang pernah
saya coba D2 di IAIN, S1 di STAI Ma’ arif Jambi dan S2-nya di IAIN lagi,”
ujarnya kepada Harian Jambi, Senin (22/9).
Sebelum mengajar di SD 131/1V Kecamatan
Telanaipura Kota Jambi, Najirwan pernah ngajar di pesantren di Jambi Seberang
tahun 2005. Saat pergi mengajar dia juga hanya menggunakan ketek untuk menuju
Jambi Seberang.
Dia pun baru beli motor saat tahun 2006. “Sebelum
mengajar di sini dulu ngajar di Pondok Pesantren Jauharen Jambi Kota Seberang.
Tinggal di Simpang Pulai Kota Jambi. Di masjid waktu itu belum punya motor jadi
setiap pagi naik ketek untuk sampai di Seberang, baru tahun 2006 bisa kebeli
motor buruk,” ucapnya.
Meskipun dia sebagai guru Pendidikan Agama Islam
di SD 131 Kota Jambi, tapi dia juga pernah dapat prestasi. Tahun 2009 Najirwan
mengikuti seleksi model pembelajaran dan dapat kepercayaan dari Kemenag
Jambi untuk mengikuti lomba Model Pembelajaran di Jakarta dan mendapat Juara 2 Nasional.
Saat itu lomba diadakan Kementerian Agama
Republik Indonesia. Berkat syukurnya terhadap Tuhan dan sekarang dia ditunjuk
sebagai instruktur K-2013 Nasional Bidang Pendidikan Agama Islam.
Dia juga yang dipilih ketika mengikuti workshop
tingkat sekolah tentang Pendidikan Agama Islam. Baru-baru ini dia juga
mengikuti guru favorit Jambi Ekspress meskipun pengumumannya belum ada keluar.
“Berkat dapat Juara 2 lomba Model Pembelajaran
itu saya bersyukur dan sekarang bisa dikenal orang. Saya sering dipanggil oleh atasan
untuk mengisi acara dan sering berjalan ke sekolah-sekolah lain untuk berbagi
informasi,” ujarnya.
Meskipun Najirwan satu-satunya guru
laki-laki di SD 131 ini, tapi dia merasakan kebersamaan dan kekeluargaan antar
guru di SD 131 itu sangat dia rasakan terutama Kepala Sekolahnya H Junaida.
Dirinya tidak selalu memberikan batasan dan
selalu mengayomi bawahannya. Meskipun SD 131 Telanaipura Kota Jambi/1V ini
telah terakreditasi A tapi masih banyak yang diharapkan dari pemerintah yaitu
fasilitas ruangan dan fasilitas pembelajaran.
Karena kendala dari ruangan tersebut banyak
anak yang mau daftar di SD ini tidak diterima. Perhatian dari pemerintah, itulah yang menjadi harapan para pihak
sekolah terutama Najirwan.
“Keterbatasan
fisik tempat tinggal untuk sekolah sangat terbatas banyak peminat yang mau
masuk SD ini. Tapi keterbatasan ruangan tempat jadi harus dibatasi meskipun
sudah berkali-kali mengirim permintaan bantuan tapi belum ada jawaban dari
pihak pemerintah,” tambahnya. (*/lee)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar