Selasa, 23 September 2014

Najirwan Sukses Jadi Instruktur K-2013 Nasional

Najirwan beserta guru SD 131 Kota Jambi

CERITA GURU

Bidang Pendidikan Agama Islam

Untuk menggapai kesuksesan memang tidak mudah. Perlu perjuangan dan semangat. Tanpa perjuangan dan semangat maka semua tidak akan berhasil. Itu pun yang pernah dialami oleh salah satu guru SD 131/1V Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Najirwan Mpd I.

ANITA, Jambi

Najirwan asal Kabupaten Sorolangun, Provinsi Jambi atau tepatnya dari Desa Batang Asai. Tidak pernah menyangka kalau dirinya bakal menjadi seorang guru dan menjadi instruktur Kurikulum 2013 (K-2013) bidang pendidikan Agama Islam.

Karena dari segi ekonomi termasuk kelas ekonomi menengah ke bawah, karena kegigihan dia dalam menuntut ilmu memutuskan dia untuk merantau ke Jambi. Dia pun sekolah dengan biaya sendiri dan tinggal di masjid baik dari Aliyah, D2, S1, dan S2 sekarang.


“Asli dari Sarolangun, Batang Asai cita-cita dulu tidak pernah terpikir jadi seorang guru. Karena dari segi ekonomi kurang mendukung. Sekolah pun saya biaya sendiri. Tapi karena semangat untuk belajar jadi saya memutuskan merantau ke Jambi,” ujarnya.

“Kalau di Sarolangun, ya begitulah, apa lagi di Batang Asai itulah terkenal jalannya buruk. Masuknya juga dalam, ada 4 km dari tempat belajar ke Batang Asai, dan untuk pendidikan semua jenjang pernah saya coba D2 di IAIN, S1 di STAI Ma’ arif Jambi dan S2-nya di IAIN lagi,” ujarnya kepada Harian Jambi, Senin (22/9).

Sebelum mengajar di SD 131/1V Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Najirwan pernah ngajar di pesantren di Jambi Seberang tahun 2005. Saat pergi mengajar dia juga hanya menggunakan ketek untuk menuju Jambi Seberang.

Dia pun baru beli motor saat tahun 2006. “Sebelum mengajar di sini dulu ngajar di Pondok Pesantren Jauharen Jambi Kota Seberang. Tinggal di Simpang Pulai Kota Jambi. Di masjid waktu itu belum punya motor jadi setiap pagi naik ketek untuk sampai di Seberang, baru tahun 2006 bisa kebeli motor buruk,” ucapnya.

Meskipun dia sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SD 131 Kota Jambi, tapi dia juga pernah dapat prestasi. Tahun 2009 Najirwan mengikuti seleksi model pembelajaran dan dapat kepercayaan dari Kemenag Jambi  untuk mengikuti lomba Model Pembelajaran  di Jakarta dan mendapat Juara 2 Nasional.

Saat itu lomba diadakan Kementerian Agama Republik Indonesia. Berkat syukurnya terhadap Tuhan dan sekarang dia ditunjuk sebagai instruktur K-2013 Nasional Bidang Pendidikan Agama Islam.

Dia juga yang dipilih ketika mengikuti workshop tingkat sekolah tentang Pendidikan Agama Islam. Baru-baru ini dia juga mengikuti guru favorit Jambi Ekspress meskipun pengumumannya belum ada keluar.

“Berkat dapat Juara 2 lomba Model Pembelajaran itu saya bersyukur dan sekarang bisa dikenal orang. Saya sering dipanggil oleh atasan untuk mengisi acara dan sering berjalan ke sekolah-sekolah lain untuk berbagi informasi,” ujarnya.

Meskipun Najirwan satu-satunya guru laki-laki di SD 131 ini, tapi dia merasakan kebersamaan dan kekeluargaan antar guru di SD 131 itu sangat dia rasakan terutama Kepala Sekolahnya H Junaida.

Dirinya tidak selalu memberikan batasan dan selalu mengayomi bawahannya. Meskipun SD 131 Telanaipura Kota Jambi/1V ini telah terakreditasi A tapi masih banyak yang diharapkan dari pemerintah yaitu fasilitas ruangan dan fasilitas pembelajaran.

Karena kendala dari ruangan tersebut banyak anak yang mau daftar di SD ini tidak diterima. Perhatian dari pemerintah,  itulah yang menjadi harapan para pihak sekolah terutama Najirwan.

 “Keterbatasan fisik tempat tinggal untuk sekolah sangat terbatas banyak peminat yang mau masuk SD ini. Tapi keterbatasan ruangan tempat jadi harus dibatasi meskipun sudah berkali-kali mengirim permintaan bantuan tapi belum ada jawaban dari pihak pemerintah,” tambahnya. (*/lee)


Tidak ada komentar: