Rosenman Manihuruk (Asenk Lee Saragih) bersama
Ito Marsaulinang (Butet) Manurung, di Redaksi Harian Jambi, Rabu 20 November
2013. Foto BB Dok Pribadi.
“Separoh Hidupku Bersama Orang Rimba”
Tak ada yang berbeda dengan sosok Saur Marlinang alias Butet Manurung (43) saat berkunjung ke Redaksi Harian Jambi. Wajahnya masih sama seperti peluncuran Buko Sokola 2007 lalu di Jambi. Penampilannya yang sederhana dan sulit mengumbar senyum, mengundang keingintahuan dengan Sosok Butet Manurung.
Butet menyempatkan waktunya berbincang dengan Harian Jambi disela kunjungan Mira Lesmana bersama sutradara Riri Riza dan pemeran Butet Manurung, Prisia Br Nasution ke Redaksi Harian Jambi, Rabu (20/11/13) sore.
Kunjungan itu dalam rangka silaturahmi media terkait dengan penayangan perdana secara Nasional di Bioskop 21, Kamis 21 November film terbaru berjudul Sokola Rimba dibawah naungan rumah produksi Miles Films. Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang Butet Manurung yang rela mengajar Anak Rimba di pedalaman hutan Bukit Dua Belas, Jambi. Gubernur Jambi Hasan Basri Agus rencana menonton bersama Film SOKOLA RIMBA Kamis 21 November 2013 Pukul 09.00 WIB di Studio 21 WTC Batanghari.
Sokola Rimba adalah film adaptasi buku Butet Manurung di tahun 2007 yang berjudul sama. Buku tersebut berisikan berbagai pengalaman luar biasa yang dilalui Butet mulai dari pengalaman yang indah hingga yang menegangkan. Dedikasinya yang tinggi sebagai pengajar di daerah pedalaman hutan membuatnya dianugerahi 'Heroes of Asia Awards 2004' majalah Time.
“Separoh hidupku bersama Orang Rimba. Hidupku sudah menyatu dengan suku Rimba (Suku Anak Dalam). Saya tidak bisa terlepas dari mereka. Mereka sudah bagian dari hidupku. Dimana pun aku berada, suku terasing adalah keluargaku semanjang hayat,”demikian tutur kata Butet Manurung.
Terkait dengan Film Sukola Rimba, lanjut Butet Manurung, film tersebut hanya bagian dari isi bukunnya sebagai kepedulian terhadap Suku Rimba. “Saya bersyukur adanya film ini. Saya bangga sebagai pendampingan Suku Rimba. Ternyata buku saya menjadi inspirasi Mira Lesmana dan Riri Riza menjadikan film Sukola Rimba,”kata wanita berdarah Batak kelahiran Jakarta, 21 Februari 1972 ini. (Asenk Lee Saragih)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar