Selasa, 01 Oktober 2013

Parpol dan Caleg “Mati Gaya” Rebut Simpatik Rakyat



Jambi, Bute Ekspres


Partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) Pemilu 2014 di Jambi kini banyak “mati gaya” untuk menggaet simpatik rakyat khususnya pemilih. Hal itu tampak dengan kurangya pengenalan warga terhadap Parpol dan caleg di Jambi jelang Pemilu 9 April 2014 mendatang.

Sejumlah parpol dan caleg lebih memilih fokus kepada sosialisasi dan konselidasi. Pantauan Bute Eskpres, menunjukkan, Kota Jambi kini tampak dengan maraknya baliho caleg, walaupun itu masih dipasang diluar aturan.

Bahkan para caleg kini harus pintu ke pintu dalam melakukan sosialisasi dirinya sebagai caleg. Tempat-tempat ibadah pun kerap dijadikan obyek sosialisasi oleh sejumlah caleg untuk memperkenalkan diri kepada pemilih.

Rusli Kamal Siregar misalnya. Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi diusung  PAN harus berjibaku dalam mensosialisasikan diri kepada masyarakat Kota Jambi. Karena tak memiliki modal lebih, dirinya hanya membagikan kartu nama kepada orang-orang yang dikenalnya untuk membagikan kartu identitasnya kepada warga lain.

Hal yang sama juga dilakukan Veronika, Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi dari PDIP. Veronika justru menjadikan tempat-tempat ibadah sebagai obyek sosialisasi dengan membagikan kartu namanya kepada jemaat.

Langkah yang dilakukan Rusli dan Veronika merupakan potret Caleg dalam mensosialisasikan diri kepada pemilih ditengah minimnya dana sosialisasi. Bahkan untuk membuat baliho mereka tak mampu, sehingga hanya mencetak kartu nama untuk dibagikan kepada warga.

Kondisi yang sama juga dijalankan Bainal, Caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Kota Jambi dari PKB. Dirinya rela membagikan kartu identitasnya disekitar tempat tinggal agar dikenal warga. Dirinya mengaku tak punya modal menbuat baliho seperti caleg-caleg lain yang punya modal untuk cetak baliho.

Firmansyah (34), warga Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi kepada Bute Ekspres Jumat (27/9) mengatakan, para caleg dan parpol kini mati gaya dalam merayu dan membujuk rakyat. Selain itu diduga para caleg dan parpol juga mengalami devisit anggaran untuk kampanye terbuka.srg

Tidak ada komentar: