Sabtu, 16 Februari 2013

Banjir di Kota Jambi Paksa Libur Sekolah

SEBUAH RUMAH DI JALAN BARU TERENDAM BANJIR.FOTO ROSENMAN MANIHURUK
Jambi, Simantab

Hujan lebat yang terus mengguyur Kota Jambi dan sekitarnya, membuat meluapnya air sungai Batanghari. Beberapa sekolah dan rumah warga di Kota Jambi sudah  terendam  banjir, khususnya yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari.

Banjir kini sudah merendam delapan ruangan di SDN 134 terletak di Keluraha Legok, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Di SDN 134 itu enam ruangan belajar, satu musala,  dan satu ruangan  penjaga sekolah terendam banjir.

Wakil Kepala SDN 134 Darmadi, Jumat (15/2) mengatakan, akibat genangan air yang merendam ruangan tersebut, murid di tiga kelas sudah diliburkan pada empat hari  lalu, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kelas satu dan dua sudah empat hari yang lalu liburnya, tetapi kelas tiganya baru hari ini. Namun kelas empat, lima enam belum diliburkan, sebab ruangan mereka belum terendam. Diperkirakan, sekitar 15 cm lagi ruangan  tersebut juga ikut terendam,” kata  Darmadi.

Sementara itu, sekitar seratus kepala keluarga (KK) dari RT 21 dan RT 32 Kampung Danau Sipin Kelurahan Legok, Telanaipura Kota Jambi juga mengungsi dengan menggunakan tenda di kawasan Simpang Buluran.

Watisyah (36), warga RT 21 mengatakan, sejak semalam banjir sudah menggenangi rumah warga, melalui inisiatif warga yang berkoordinasi dengan Kasdim Mayor Imam,  sehingga warga mendapatkan bantuan tenda. Mereka mengungsi sejak pukul 07.00 WIB pagi tadi.

“Kemungkinan nanti sore bakal lebih banyak yang mengungsi, karena air makin tinggi saja. Sudah hampir satu hari di lokasi pengungsian, belum ada pihak pemerintah atau pihak terkait yang datang memberi bantuan atau sekadar menjenguk,”ujar Watisyah.

Pantauan Simantab menunjukkan, bahwa pengungsi kekurangan air bersih dan makanan, bahkan hingga siang, warga mengatakan belum makan, karena alat-alat untuk masak masih di lokasi banjir.

Warga berharap pihak-pihak terkait bisa membantu perahu karet agar warga bisa membawa barang-barang untuk masak, dan barang berharga ke tempat pengungsian.

Sementara sebanyak 415 rumah dari tujuh desa di Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, sudah tergenang banjir. Kabid Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo, Jaunuddin kepada wartawan, Jumat (15/2) mengatakan, untuk 7 desa di Kecamatan Tebo Ilir yang sudah tergenang yakni, Desa Tuo Ilir sebanyak 84 rumah, Desa Betung Bedarah Barat 36 rumah, Sungai Aro 44 rumah, Muara Ketalo 112 rumah, Desa Kunangan 84 rumah, Desa Teluk Rendah Ulu 15, dan di Kelurahan Sungai Bengkal terdapat 40 rumah.

Jumat Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dan tim Tanggap Bencana (Tagana) sudah berada di lokasi banjir. (rosenman saragih)

Tidak ada komentar: