Rabu, 14 Maret 2012

Panik BBM, Mewarnai Antrian di SPBU Jambi

Jambi, BATAKPOS
Antrian kenderaan untuk mendapatkan BBM di SPBU Paal V Kotabaru Jambi milik Bupati Karo, Karo Jambi Subakti, Selasa (13/3) malam. Foto batakpos/rosenman manihuruk.

Kini antrean panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jambi sudah terjadi akibat panik akan rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kondisi panik ini membuat pengguna kenderaan berlumba-lomba mengisi BBM dengan berlebihan.

Kepala Biro Ekonomi Pembangunan dan Sumber Daya Alam (Ekbang dan SDA), Sepdinal, Selasa (13/3) mengatakan, kondisi seperti ini sudah merupakan kondisi panic, karena ada dugaan oknum yang melakukan spekulan terhadap kenaikan BBM ini.

Pemerintah mengaku sulit untuk mendeteksi keberadaan spekulan ini. Karena, modus yang dilakukan adalah menggilir SPBU dalam satu hari untuk memborong BBM dengan mobil.

“Ini tidak bisa kita antisipasi, terkecuali mereka tertangkap basah menimbun di lokasi-lokasi tertentu. Saat ini Pertamina sudah mensuplai BBM dalam jumlah yang melebihi kuota. Rata-rata, perharinya setiap SPBU mendapatkan pasokan 20 ton BBM. Pertamina itu tidak membatasi kuota, bahkan mereka berani menambah melebihi kuota, namun karena kondisi kepanikan ini membuat masyarakat mengantri di SPBU,”katanya.

Pihak Pemprov Jambi akan menggelar rapat dengan jajaran terkait, seperti Biro Ekbang, Polda, dan Pertamina. “Hari ini (Selasa-red) rapat mengambil langkah antisipasi kenaikan BBM. Untuk masalah ini kita masih menunggu kebijakan dari pusat,”katanya.

Disebutkan, ada beberapa alternatif, karena sudah disediakan dana khusus untuk subsidi kenaikan BBM ini, seperti adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT), subsidi kenaikan harga transportasi, serta lainnya. “Tapi kita belum dapat petunjuk dari pusat,” ujarnya.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Gusrizal menilai pemerintah lamban dalam mengambil kebijakan antisipasi dampak kenaikan harga BBM. Padahal, rencana kenaikan BBM menimbulkan gejolak di masyarakat.

“Seperti kenaikan harga sembilan bahan pokok, angkutan serta lainnya. Termasuk juga spekulan yang menimbulkan kelangkaan BBM,” katanya.

Menurut Gusrizal, seharusnya pemerintah harus melakukan pengetatan dan pengawasan jelang kenaikan. Karena, rawan sekali penimbunan yang dilakukan oknum yang tak bertanggung jawab.

Pengamat ekonomi Jambi, Pantun Bukit mengatakan, kenaikan BBM tidak bisa dihindarkan akibat kenaikan harga minyak dunia. APBN diyakini tidak akan mampu mensubsidi harga BBM, karena kenaikan harga minyak dunia sangat tinggi. Hanya saja, pemerintah jangan hanya membebankan anggaran ini dengan menaikkan harga minyak saja, sementara pejabat tetap bermewah-mewahan.

“Jangan hanya rakyat yang kencangkan ikat pinggang, pemerintah dan pejabat juga harus lakukan hal serupa. Kenaikan BBM ini menimbulkan banyak dampak bagi masyarakat. Untuk Jambi, dengan kenaikan BBM dipastikan harga kebutuhan pokok akan melambung tinggi, karena kebutuhan pokok di Jambi sebagian besar dipasok dari luar daerah,”katanya.

Ketua PWI Cabang Jambi Mursid Sonsang mengatakan, adanya rencana Menteri BUMN Dahlan Iskan menggolontorkan dana CSR BUMN sebesar Rp 300 miliar kepada media untuk membuat pasar murah, diharapkan juga ada di Provinsi Jambi.

Pasar murah tersebut bekerjasama dengan PWI Pusat dan akan dilakukan serentak oleh media di seluruh Indonesia. “semoga pasar murah itu juga ada di Provinsi Jambi yang bekerjasama dengan media local di Jambi,”katanya. RUK

Tidak ada komentar: