Rabu, 29 Februari 2012

Ratusan Spesies Ikan Hias Khas Jambi Punah

Jambi, BATAKPOS
Ratusan spesies ikan hias air tawar yang ada di Kota Jambi sudah punah dan tidak bisa lagi ditemukan. Sebelumnya ada ratusan jenis ikan hias air tawar yang terdapat di sepanjang Sungai Batanghari dan danau-danau yang ada di Kota Jambi. Namun karena maraknya aksi penangkapan ikan dengan cara “menuba” dan strum, sehingga jenis ikan itu mati dan punah.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan (Distan) Kota Jambi, Harlik, mengatakan hal itu kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (27/2). Menurutnya saat ini spesies yang masih ada sekitar 30 hingga 40 spesies ikan hias saja yang masih tertinggal.

“Berdasarkan buku kearsipan di Belanda, ada sekitar 197 jenis ikan hias di Jambi. Punahnya ratusan spesies ikan hias air tawar ini dikarenakan adanya degradasi serta sedimentasi sungai dan pencemaran air sungai, sehingga spesies tersebut semakin berkurang,”katanya.
Menurut Harlik, kedepannya ke-40 jenis ikan hias yang masih ada akan hilang dan punah dengan sendirinya bila sekarang tidak ada langkah dan upaya penyelamatan.

Dia mencontohkan, ikan ridik angus yang selama ini merupakan ikan yang hidup di tengah perairan sungai Batanghari, yakni yang terdapat dari Batanghari sampai Suak Kandis. Namun saat ini ikan tersebut sangat sulit didapat dan sudah diklaim menjadi milik Singapura.
“Sebenarnya Ridik Angus itu ikan Kota Jambi. Selama ini tidak ada upaya penyelamatan untuk tetap mempertahankan ikan tersebut dengan cara budidaya. Langkah upaya penyelamatan ikan hias dari kepunahan sudah ada. Ikan hias Kota Jambi akan dijadikan ikon ikan hias air tawar Sumatera,”katanya.

Disebutkan, hal itu sudah mendapat perhatian dari pemerintah pusat dengan digelontorkannya anggaran untuk pembangunan gedung eksebisi dan pusat perdagangan ikan hias di Kota Jambi pada tahun 2012 ini. Di situ nantinya akan menjadi outlet bagi pedagang ikan hias air tawar dan juga pihak juga akan memberikan bantuan kepada para penangkap ikan serta pengepul ikan bantuan berupa sentuhan teknologi.

“Akan kita upayakan, bagaimana yang dijual oleh penangkap ikan bukan ikan hasil tangkapan, tapi yang sudah dibudidayakan, sehingga spesies yang ada tidak punah,” ujarnya.

Harlik mengatakan, setahun lalu sudah dibentuk asosiasi perikanan, disitu pihaknya menginventarisasi semua jenis ikan hias yang ada. “Satu spesies ikan saja banyak macamnya, disitu kita inventarisasi. Jangan sampai nantinya ikan botia diklaim orang lain,”katanya.

Disebutkan, jumlah jenis ikan itu berkisar antara 30 sampai 40 macam, di antaranya botia, tilan, elang Sumatera, mantili, langli, susur batang dan lainnya. Kata Harlik, cukup banyak jumlah warga yang menggantungkan nasibnya dari ikan hias, mulai sebagai pencari maupun pengumpul, seperti di Kecamatan Danau Teluk, Pelayangan, Jambi Timur dan Telanaipura. RUK

Tidak ada komentar: