Senin, 25 April 2011

Jembatan Timbang Kurang Maksimal Atasi Kerusakan Jalan

Jambi, BATAKPOS

Pembangunan Jembatan Timbang dinilai kurang maksimal dalam mengatasi kerusakan jalan di Provinsi Jambi. Kerusakan jalan disebabkan berbagai factor, salah satunya kualitas pekerjaan jalan serta jalan yang tidak memiliki drainase yang memadai.

Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Provinsi Jambi, Ir Bernhard Panjaitan MM kepada BATAKPOS, Rabu (20/4) mengatakan, jembatan timbang bukanlah solusi satu-satunya mengatasi kerusakan jalan di Provinsi Jambi.

“Persoalan kerusakan jalan disebabkan banyak faktor. Selain beban kendaraan, pertama karena genangan air yang ada di jalan. Jika air tergenang, kendaraan biasa saja bisa merusak jalan. Kemudian faktor tersumbatnya drainase juga menjadi penyebab kerusakan jalan,”kata mantan Kabid Bina Marga PU Provinsi Jambi ini.

Disebutkan, jika drainase tersumbat, air akan melimpah ke jalan, sehingga kendaraan yang lalu lalang bisa menyebabkan kerusakan jalan. Faktor lainnya adalah faktor cuaca. Masalahnya, hujan dan panas juga berpengaruh terhadap ketahanan aspal jalan.

“Namun di balik itu semua, yang jelas, faktor perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jalan menjadi penentu ketahanan jalan. Saat ini banyak perencanaan yang kurang matang dalam pembangunan jalan ditambah lagi dengan kontraktor nakal yang membangun jalan asal-asalan,”katanya.

Menurut Bernhard Panjaitan, banyak jalan yang tidak tahan terhadap beban kendaraan. Kondisi jalan-jalan di Jambi memang sudah banyak yang tidak layak lagi. Dari awal pembangunan pada puluhan tahun silam, hingga saat ini belum ada pembangunan baru.

“Selama ini hanya dana perawatan saja yang ada tiap tahunnya. Kapasitas beban jalan selalu mengalami penyusutan. Karena itu apabila ada kendaraan berat yang melintas, jalan menjadi hancur. Seharusnya, jalan ini setiap 4 tahun sekali ada pembangunan baru, tapi kenyataannya sampai saat ini tidak ada. Hanya perawatan saja,”ujarnya.

Kondisi jalan saat ini di Provinsi Jambi diperparah dengan banyak kendaraan yang melintas jalan seperti kendaraan pengangkut batubara, CPO dan angkutan berat lainnya yang selalu melanggar aturan.

Sementara 4 jembatan timbang yang ada di Provinsi Jambi, belum bisa difungsikan dengan optimal. Pasalnya, infrastruktur pendukung masih kurang memadai. Contohnya saja, tempat bongkar untuk kendaraan melebihi muatan.

Kabid Binamarga PU Provinsi Jambi, Asmardjani mengatakan, faktor kerusakan jalan karena kendaraan yang melebihi muatan.

“Jalan di Provinsi Jambi hanya berkapasitas 8 ton, tapi yang lewat lebih dari 20 ton. Sekarang 65 persen jalan provinsi rusak, dan 35 persen jalan nasional juga rusak parah,”katanya. ruk

Tidak ada komentar: