Halaman

Kamis, 04 Maret 2021

Jejak Kasus Pembunuhan Perempuan Lansia di Siantar, Usai Membunuh, Gea Ajak Pacar Bercumbu di Hotel


BERITAKU
-Sekarang ini perilaku masyarakat cukup memperihatinkan. Hanya karena persoalan sepele, mereka bertindak beringas. Bahkan senjata tajam dan tindak kekerasan dilakukan untuk meluapkan emosi. Seolah tak takut ulah tersebut bakal menyeret mereka ke proses hukum.

Kasus terbaru di Kota Pematangsiantar Sabtu 27 Februari 2021 lalu. Seorang perempuan lansia (72 tahun) bernama Riamsa Nainggolan tewas mengenaskan di gudang lantai bawah rumahnya, Jalan Medan Area, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Siantar.

Pelaku pembunuhan itu adalah Rohayani Br Purba alias Gea (33), warga Tanjung Maria, Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Motifnya sepele hanya gara-gara korban menagih uang kos pelaku di depan umum. Sehingga membuat Gea kerap malu dan timbul rasa sakit hati pada Riamsa Nainggolan, yang juga istri mantan Sekda Siantar Tagor Batubara ini.

“Uang kosku diminta di depan orang banyak. Jadi, aku malu. Iya, aku yang bunuh. Sendiri aku membunuh,” kata Gea, sembari tertunduk lesu saat ditanya wartawan di Mapolres Pematangsiantar, Selasa sore.

Rasa sakit hati Rohayani Purba, dilampiaskannya dengan mencabut nyawa orang lain. Terungkapnya motif pembunuhan ini setelah personel Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pematangsiantar dan Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap Gea di  Kota Medan, Selasa (2/3/2021) siang.

Dari Kota Medan, Gea kemudian dibawa ke Mapolres Pematangsiantar. Oleh polisi, Gea kemudian dipertemukan dengan sejumlah wartawan untuk mengungkapkan perbuatan yang dilakukannya itu.

Pengakuan Gea, dia datang ke rumah Riamsa Nainggolan di Jalan Medan Area, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Siantar yang bersebelahan dengan kos-kosan Riamsa Nainggolan di Jalan Medan Area, tepatnya di belakang Kantor Pos, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Sabtu 27 Februari 2021.

Saat bertemu Riamsa di rumah itu, Gea langsung mendorongnya hingga jatuh ke tangga. Selanjutnya, Gea membekap mulut Riamsa menggunakan bantal hingga tak bernafas. “Terus, dia, (korban) kubawa ke gudang,” kata Gea.

Pelaku Gea pun meninggalkan wanita 72 tahun tersebut dalam kondisi tak bernyawa di gudang tersebut. Hingga akhirnya, pada malam hari Sabtu (27/2/2021), Lamhot Dharma Batubara, anak Riamsa, menemukan sang ibu dalam keadaan tak bernyawa. Kini Rohayani Purba alias Gea sudah ditahan untuk diproses hukum lebih lanjut.

Ungkap Kasus

Berdasarkan olah TKP Polisi di lokasi penemuan jenazah korban Riamsa Nainggolan di gudang lantai bawah rumahnya, Jalan Medan Area, Kecamatan Siantar Barat, Siantar, polisi memiliki jejak pelaku.

Kemudian Polisi bergerak menuju Kota Medan tempat pelarian pelaku. Gea berhasil diamankan dari salah satu warung makan di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Medan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Selasa (2/3/2021) sekira pukul 12.00 WIB.

Polisi juga menyita barang bukti berupa uang Rp114 ribu dan 2 unit handphone merk Xiqomi dan Evercross. Dari Medan, Gea dan seluruh barang bukti kemudian dibawa ke Mapolres Pematangsiantar untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Edi Sukamto kepada wartawan mengatakan, tersangka sudah ditahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kasus pembunuhan perempuan lansia ini terungkap saat warga yang bermukim di belakang Kantor Pos Kota Pematangsiantar, geger dengan penemuan mayat seorang perempuan lansia, Sabtu (27/2/2021) malam, sekitar Pukul 21.00 WIB. 

Belakangan diketahui, korban bernama Riamsa Nainggolan adalah istri mendiang mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar Tagor Batubara (era Walikota RE Siahaan).

Menurut penuturan keluarga korban bermarga Brian Damanik, saat korban ditemukan posisinya telungkup. Jenazah korban kemudian dibawa ke Instalasi Kedokteran dan Medikolegal RSUD dr Djasamen Saragih.

Saat ditemukan pertama kali, Riamsa mengenakan pakaian baju merah dan celana biru. Kemudian terdapat luka di bagian lengan tangannya. 

Terpisah, Psikolog Ramayanti menilai, ada beberapa faktor yang membuat seseorang berprilaku begitu keji hanya karena urusan kecil. Pertama, kata dia, bisa jadi faktor ekonomi.

"Kebutuhan akan uang. Hal ini sering menjadi alasan orang melakukan kejahatan. Hal kedua, moral dari si pelaku itu sendiri. Ada sebagian orang yang 'merasa' apa yang dilakukannya tidak salah. Mana yang baik dan buruk belum begitu kental," tambahnya.

Latar belakang lainnya seorang berani bertindak kriminal, karena lingkungan sekitarnya. Di lingkungan tersebut bisa jadi berbuat kejahatan hal yang membanggakan.

"Atau yang keempat bisa jadi karena degradasi mental. Untuk hal ini bentuk nya bisa stress, depresi sampai kelainan mental. Hal ini semua bisa menjadi salah satu penyebab seseorang berbuat jahat terhadap sesamanya. Tentunya dengan alasan yang melatarbelakangi, salah satunya ingin melepaskan perasaan tertekan dalam diri,” katanya.

Gea Ajak Pacar Bercumbu di Hotel


Dari pengakuan Rohayani Br Purba Alias Gea, setelah dirinya melakukan pembunuhan terhadap korban bernama Riamsa Nainggolan (72), ternyata Rohayani tidak langsung meninggalkan Kota Pematangsiantar. Bahkan dirinya pada Sabtu (27/2/2021) malam masih sempat menginap di City Hotel yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian di Jalan Medan Area, persisnya di belakang Kantor Pos, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.

“Aku booking kamar di hotel itu,” kata Gea kepada wartawan yang menemuinya di Mapolres Pematangsiantar, Selasa (2/3/2021). Bahkan Gea juga mengaku, saat berada di kamar hotel, birahinya memuncak.

Kemudian Gea menghubungi kekasihnya bermarga Saragih dan menyuruhnya datang ke kamar hotel yang sudah dipesannya. “Nggak ada kuceritakan sama pacarku (soal pembunuhan),” sebut Gea.

Setelah sang kekasih datang, keduanya pun bercumbu. Gea memanggil pacarnya itu hanya untuk bercumbu dan setelah itu menyuruh pacarnya itu pulang.

Gea meninggalkan Kota Pematangsiantar menuju Kota Medan keesokan harinya, Minggu (28/2/2021). Namun, sebelum pergi, Gea sempat menjual handphone milik korban Riamsa Nainggolan di kawasan Pasar Horas Pematangsiantar.

“Aku ke tempat pacar adikku di Medan,” kata wanita asal Dusun Tanjung Mariah, Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun ini.

Terungkapnya motif pembunuhan ini setelah personel Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pematangsiantar dan Polda Sumatera Utara (Sumut) menangkap Gea di  Kota Medan, Selasa (2/3/2021) siang.

Dari pemeriksaan polisi, motif pembunuhan itu sepele hanya gara-gara korban menagih uang kos pelaku di depan umum. Sehingga membuat Gea kerap malu dan timbul rasa sakit hati pada Riamsa Nainggolan, yang juga istri mantan Sekda Siantar Tagor Batubara ini.

 “Uang kosku diminta di depan orang banyak. Jadi, aku malu. Iya, aku yang bunuh. Sendiri aku membunuh,” kata Gea, sembari tertunduk lesu saat ditanya wartawan di Mapolres Pematangsiantar, Selasa sore.

Kematian Riamsa Br Nainggolan meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar tapi juga para tetangganya di Jalan Medan Area, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar.

Istri mendiang Tagor Batubara, mantan Sekda Siantar itu dikenal sangat baik dan ramah. Selain baik dan ramah, wanita berusia 72 tahun itu juga menerapkan pola hidup sehat dan rajin berolahraga.

Mendiang selama hidupnya, adalah orang yang sangat memperhatikan asupan makanan dan minuman yang ia konsumsi, semata-mata untuk menjaga kesehatan dan tubuh tetap bugar.

“Ibu ini rajin minum jus, minum jamu. Setiap hari olahraga, lari sore atau jalan kaki,” ungkap para tetangga almarhum.

Jika dilihat dari fisiknya, Riamsa Br Nainggolan sama sekali tidak kelihatan jika usianya sudah menginjak 72 tahun. “Dia tampak muda. Sehat kali badannya,” kata warga.

Anak Korban

Sementara itu Walikota Pematangsiantar Hefriansyah melayat ke rumah duka almarhumah Riamsa br Nainggolan (Op Abraham), di Jalan Handayani, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar, Senin (1/3/2021).

Hefriansyah menyampaikan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota (Pemko Pematangsiantar) mengucapkan turut berduka cita yang sedalam–dalamnya.

“Mari kita mendoakan semoga almarhumah ditempatkan di tempat terbaik. Semoga juga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” ucap Hefriansyah.

Kepada Lamhot Dharma Putra Batubara, Hefriansyah berpesan agar insiden yang menimpa almarhum ibunya tidak disesali. Hefriansyah yakin bahwa almarhum Riamsa br Nainggolan semasa hidup adalah orang baik dan telah diterima Tuhan yang Maha Kuasa.

“Kepada adinda, apa yang terjadi jangan disesali. Kami yakin ibu ini adalah orang yang baik dan sudah disambut dengan senyuman manis oleh Tuhan yang Maha Kuasa,” tambahnya.

Turut serta melayat ke rumah duka, Plt Kadis Kominfo Kartini Batubara, Plt Kepala BPBD Daniel Siregar, Kabag Protokol dan Dokumentasi Pimpinan Mardiana, Camat Siantar Sitalasari, dan para lurah se-Kecamatan Siantar Sitalasari.

Apresiasi Kepolisian 

Terpisah, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perkumpulan Horas Bangso Batak (HBB) Lamsiang Sitompul SH MH mengapresiasi pihak kepolisian dalam hal ini Polres Pematangsiantar bersama Polda Sumut berhasil mengungkap pelaku pembunuhan seorang perempuan lansia (72) Riamsah Br Nainggolan yang juga istri mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pematangsiantar, Tagor Batubara.

Lamsiang Sitompul SH MH.

Pelaku berhasil diamankan Tim Opsnal Jantanras Polres Pematangsiantar dan Opsnal Subdit III Jatanras Polda Sumut pada Selasa, 2 Maret 2021 sekitar Pukul 12.15 WIB.

Kasus ini terjadi di Pematangsiantar Sabtu 27 Februari 2021 lalu. Seorang perempuan lansia (72 tahun) bernama Riamsa Nainggolan tewas mengenaskan di gudang lantai bawah rumahnya, Jalan Medan Area, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat, Siantar.

Pelaku pembunuhan itu adalah Rohayani Br Purba alias Gea (33), warga Tanjung Maria, Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Motifnya sepele hanya gara-gara korban menagih uang kos pelaku di depan umum.

“Berita pembunuhan tersebut sangat mengejutkan. Dimana seorang ibu lansia dikabarkan dibunuh di dalam rumah miliknya sendiri. Ini peristiwa menarik perhatian publik. Patut kita apresiasi gerak cepat yang dilakukan kepolisian dalam mengungkap pelaku pembunuhan tersebut," kata Lamsiang Sitompul kepada wartawan, Kamis pagi (4/3/2021).

Menurut Lamsiang Sitompul, peristiwa ini menjadi peringatan bagi siapapun untuk tetap saling menahan diri saat hidup berdampingan. Kemungkinan terjadi tindakan kriminal bisa terjadi kapan pun dan dimanapun. "Mari saling memperhatikan lingkungan sekitar, dan menciptakan suasana rukun," katanya.

Lamsiang Sitompul sangat mengapresiasi keberhasilan kepolisian. Diharapkan, kepolisian bisa mengungkap motif sebenarnya yang menyebabkan peristiwa berdarah itu harus terjadi. Sehingga pelaku dijatuhi hukuman yang sepantasnya dengan tetap mempertimbangkan fakta dan kebenarannya.

Sebelumnya, Kasubbid Penmas Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP MP Nainggolan mengatakan, pembunuh korban Riamsah bernama Rohayani br Purba alias Gea (33) warga Tanjung Maria Nagori Sigodang Barat, Kecamatan Panei, Simalungun. “Pelaku ditangkap di Medan dan sudah dibawa ke Polres Pematang Siantar," jelasnya.

MP Nainggolan menerangkan, penangkapan berawal setelah Tim Opsnal mendapatkan informasi tentang keberadaan pelaku yang sedang makan di dalam warung AJJAH, berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Medan Petisah. “Petugas langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku. Kini pelaku ditahan di Mapolres Pematangsiantar guna pemeriksaan lebih lanjut,” katanya. (Asenk Lee Saragih/Berbagaisumber)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar