Halaman

Minggu, 29 Maret 2015

Masyarakat Juga Ikut Bertanggungjawab Terhadap Kualitas Pendidikan

Menteri Pendidikan Anies Baswedan
Jambi-Menteri Pendidikan Anies Baswedan mengajak semua masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Anis Baswedan juga mengatakan tahun ajaran baru guru khususnya wali kelas bakal ditambah jam mengajar. Memberikan waktu wali kelas berinteraksi dengan orang tua siswa. 

Tidak hanya interaksi dalam satu kelompok yang sekarang ini juga sudah dipraktekkan, akan tetapi satu persatu dengan masing-masing orang tua siswa. Nanti guru wali kelas ditambah jamnya untuk interaksi dengan orang tua tidak hanya perkelompok tapi one by one.

Orang tua merupakan satu diantara komponen penting pendidikan anak, hanya saja orang tua sering tidak tersiapkan, sebutnya tahun ini juga bakal membentuk Direktorat baru yang menyangkut orang tua siswa.


Pernyataan itu disampaikan Menteri Pendidikan Anies Baswedan pada Rakor Perencanaan Pendidikan se-Provinsi Jambi Tahun 2015, Kamis (26/3/2015) bertempat di Ratu Convention Center.
Rakor ini mengambil tema Dalam Rangka Memperkuat Koordinasi, Membangun Harmonisasi, Meningkatkan Pemahaman,Komitmen Dukungan dan Sinkronisasi Program Pembangunan Pendidikan Menuju Jambi Emas Tahun 2015 Jambi 25-28 Maret 2015 dan dihadiri sekitar 800 peserta.

Mendikbud memberikan apresiasinya kepada pemerintah Provinsi Jambi dimana perencanaan pendidikan direncanakan secara bersama dengan melibatkan orang banyak. 

“Saya sangat memberikan apresiasi ketika perencanaan pendidikan ini direncanakan secara bersama dengan peserta mencapai 800 orang, lebih banyak dari jumlahnya dari renbug nasional, ke depan kita harus membuat seluruh masyarakat punya tanggung jawab terhadap dunia pendidikan, bahkan ketika kita bicara pendidikan kita juga akan mengajak anak-anak untuk berbicara tentang pendidikan,” ujar Anis.

Satu diantara upaya melibatkan orang tua dalam pendidikan Anies mulai tahun ajaran baru mendatang minta agar awal tahun ajaran baru tahun ini setiap siswa agar didampingi orang tua pada saat masuk sekolah pertama kali. 

“Kita ingin seluruh Indonesia melakukan ini, jadi pendidikan itu bukan hanya tanggung jawab sekolah tapi juga tanggung jawab orang tua siswa," kata Anies.

Disampaikan Menteri bahwa Bangsa ini memulai pendidikan dari nilai nol dimana ketika Merdeka angka melek huruf hanya 5% dimana berarti 95%orang Indonesia buta huruf. 

Untuk itu Presiden Republik Indonesia Bung Karno memulai pemberantasan buta huruf dengan spanduk dimulai dari kata bantulah kami maka seluruh rakyat ikut membantu, teras- teras rumah, mushola jadi tempat belajar yang bisa baca tulis semua terlibat.Indoenesia saat ini angka melek hurufnya 94% sedangkan negara India yang ketika merdeka angka melek hurufnya 15% india saat ini angka buta hurufnya masih 30% lebih.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan kualitas guru di Indonesia tak terkecuali di Provinsi Jambi masih sangat rendah. Hal ini ditandai dengan hasil uji kompetensi guru yang hasilnya jauh dibawah standar yaitu dengan nilai 44,5, sedangkan standarnya harus 70. 

“Jadi bagaimana meningkatkan pendidikan jika kualitas guru saja masih rendah dan ini harsu ditingkatkan, Guru harus jadi inspirator. Bukan sekadar kegiatan mengajar secara rutinias yang monoton, sehingga siswa dapat mendapatkan wawasan dan senang di sekolah,” ujarnya 

Disampaikan Mendikbud bahwa selain peningkatan kompetensi guru yang tidak kalah penting adalah metode mengajar harus dikembangkan harus mengubah cara mendidik siswa.

“Kepala sekolah adalah kunci, akan baik jika kepala sekolah bertanggung jawab dan menjadi teladan dalam kepemimpinan, guru juga sama kita ke depan akan melatih guru- guru kita maka proses belajar kita semakin meningkat jangan ketika jadi guru malah berhenti proses belajarnya, ketika kita konsentrasi maka efeknya akan luar biasa”ungkapnya.

Sementara itu Gubernur Jambi dalam sambutannya menyatakan bahwa pemerintah Provinsi Jambi melalui visi Jambi Emas telah melaksanakan berbagai program dalam rangka peningkatan SDM ini.
Upaya perluasan akses pendidikan melalui beasiswa umum dan Samisake.”Diharapkan mendorong masyarakat Jambi menyelesaikan pendidikannya sampai jenjang tertinggi. Sampai tahun 2014 pemerintah daerah telah menyalurkan bantuan beasiswa sebesar Rp.102,42milyar rupiah,” katanya.

Selain itu, peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan dasar dan menengah, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, bantuan biaya pendidikan dan penelitian bagi dosen PTN dan PTS, serta menjalin kerjasama pendidikan; juga menjadi kebijakan yang diprioritaskan pemerintah daerah. 

“Rakor ini adalah dalam rangka implementasi program pendidikan di Provinsi Jambi, memperkuat pemangku kebijakan pendidikan terhadap berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan,serta meningkatkan komitmen pemangku kebijakan pendidikan untuk mendukung berbagai peraturan pemerintah di bidang pendidikan,”ucapnya. (Lee)















Menteri Pendidikan Anies Baswedandisambut Hnagat Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar