Halaman

Jumat, 17 Oktober 2014

Wahyu Bangga dengan Prestasi Karate

M Wahyudi Damendra
JAMBI-Prestasi bukan berarti harus mendapat juara satu. Meskipun belum pernah mendapat juara satu setidaknya siswa yang mempuyai nama lengkap M Wahyudi Damendra telah membanggakan orang tua, perguruanya, bahkan sekolahnya.

Pasalnya siswa yang sekarang duduk di Bangku Kelas 9 Mts Tarbiah Islamiah Mayang ini telah beberapa kali mengikuti perlombaan karate tingkat Nasional, meskipun dia belum pernah berhasil menjuarai juara satu.

Siswa yang akrap di panggil Wahyu oleh kawan-kawan ini mengaku pernah diutus oleh perguruanya untuk mengikuti perlombaan karate. Diapun berhasil membawa perunggu tingkat provinsi.


Sebelumnya tahun 2012 Wahyu juga pernah mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Bengkulu. Tapi sayang dia tidak membawa kemenangan. Selain itu dia juga pernah di kirim ke Cibubur Jakarta mengikuti Karate tingkat Perguruan Amura cup ke-3, tapi dia juga belum berhasil membawa juara.

Tapi setidaknya dia pernah membanggakan sekolah, perguruan bahkan orang tuanya. Siswa yang mempunyai hoby maen gitar ini juga mengaku dirinya menyukai karate ini semenjak dirinya duduk di kelas 4 SD.

Tapi dia mulai mendalami Karate saat dia duduk di bangku kelas satu Mts. Tapi sebelumnya dia juga pernah menjajal latihan lain seperti tekwondo, bushu, silat dan karate.

“Mulai mengikuti karate saat duduk di bangku kelas 4 SD tapi pernah juga mencoba latihan lain seperti tekwondo, bushu, silat tapi ujung-ujungnya kembali ke karate lagi,” ujarnya.

Wahyu juga mengaku alasan dia kembali ke karate karena dia menyadari bidang yang cocok dan pas dia pegang yaitu karate. Dulu saat dia pernah mengikuti latihan silat tapi orang tua dia melarangnya karena latihanya malam sekitar jam 3 an dan tidak ada yang akan menjemput dia saat pulang.
 
“Merasa enak aja di karate, dulu waktu masih ikut latihan silat papa melarang karena latihanya malam sekitar jam 3an, pulangya pun juga tidak ada yang jemput,” tambahnya.

Meskipun Wahyu mempunyaai hoby karate, tapi dia juga pernah mengikuti perlombaan sekolah seperti  gerak jalan di Telanai tahun 2014. Karena persaingan dari sekolah-sekolah lain yang lebih berat dia beserta kelompoknya belum berhasil membawa penghargaan.
Tapi di luar sekolah Wahyu juga pernah mengikuti lomba bola kaki dan berhasil membawa juara tiga bersama timnya.

Meskipun Wahyu termasuk anak bungsu dari tiga bersaudara dia bukan termasuk anak yang manja, dia juga sering di tinggal bapaknya kerja merantau paling-paling dalam setahun itu sekali bertemu dan juga dia sering menjemput ibunya berjualan di pasar.

“Meskipun Wahyu anak bungsu tapi Wahyu bukan anak manja ya. Wahyu sering di tinggal papa paling-paling setahun sekali baru ketemu. Tapi karena dari kecillah sering ditinggal jadi perasaanya biasa-biasa aja. Wahyu sering dijamput mama, untuk jualan di pasar,” katanya.

Meskipun Wahyu masuk di Mts ini, dulunya terpaksa. Tapi sekarang dia merasa enjoy dan biasa-biasa saja. Semua dia lakukan atas arahan dari orang tuanya. “Mama yang nyuruh masuk Mts ini. Dulu mau SMP 8 Kota Jambi, tapi ribet harus pake piagam. Jadi orang tua mengarahkan ke Mts saja sekalian untuk belajar agama,” ujarnya. (mg5/mg8/lee)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar