Nanang Sunarya MPd |
JAMBI - Sekolah
Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Jambi melakukan penerimaan siswa baru
(PSB) dari keluarga penerima program Satu Miliar Satu Kecamatan (Samisake) bidang
pendidikan. Sekolah SMP N 1 Kota Jambi mengakomodir siswa miskin sesuai dengan imbauan Walikota
Jambi.
Kepala Sekolah
SMPN 1 Kota Jambi Nanang Sunarya MPd, Kamis (26/6)
mengatakan, untuk siswa miskin yang akan diterima
adalah siswa yang mempunyai surat tidak mampu. Namun
jika banyak siswa miskin yaang mendaftar maka yang diprioritaskan adalah siswa
yang memegang KPS. Dan ada pengurutan tingakat kemiskinannya. “Penerima Samisake, itu kan sudah jelas miskinnya
jadi harus diterima,” katanya.
Disebutkan, PSB pada tahun ajaran 2014-2015 menggunakan sistem online
dan offline. Pembukaan PSB di SMPN 1 Kota Jambi
hingga 30 Juni mendatang.
Ketua Panitia PSB SMPN 1 Kota Jambi Bambang Spd, Kamis (26/6) mengatakan, PSB yang dilakukan sejak tanggal 23 Juni sudah 97 calon
siswa yang mendaftar. PSB dilaksanakan hingga 30 Juni.
Dalam
proses PSB pihaknya hanya menerima siswa baru
bina lingkungan dengan sistem offline yakni jalur prestasi,
jalur miskin, dan jalur lingkungan.
Disebutkan, SMPN1 Kota Jambi hanya
bisa menampung 98 siswa dari ketiga jalur tersebut. Namun pihaknya akan terus membuka pendaftaran hingga batas akhir yang ditentukan oleh Dinas Pendidikan.
“Kita harus tetap membuka pendaftaran
hingga akhir batas yang ditentukan, meski yang mendaftar sudah banyak. Namun kita mengikuti instruksi
dari bapak Walikota Jambi,” katanya.
Sementara
Kepala Sekolah
SMPN 1 Kota Jambi Nanang Sunarya MPd mengatakan, siswa lingkungan
adalah siswa yang secara fisik berada di lingkungan sekolah. Seperti di depan, belakang, kiri dan kanan sekolah.
PSB lingkungan akan diurut atau diverifikasi tingkat validasinya betul tidaknya siswa
berdomisili di lingkungan sekolah atau tidak. “Kita
akan melihat dari faktor kedekatan siswa dengan
sekolah, jangan samapai ada siswa yang tinggal
di sebelah pagar itu yang tidak lulus," katanya.
Jika dalam PSB membeludak maka pihak sekolah akan menyeleksi siswa yang akan masuk berdasarkan jarak kedekatan tempat tinggal siswa dengan sekolah. Namun penerimaan siswa yang berprestasi sesuai dengan juknis ada penerimaan siswa prestasi akademis, dan ada penerimaan siswa baru yang melihat prestasi akademis.
Prestasi
akademis adalah anak-anak yang mempunyai prestasi secara akademis di sekolah seperti nilainya anak tersebut tinggi. Kemudian posisinya di tiga besar dari kelas 4, 5, dan 6. Dan anak terus berada
dalam posisi 3 besar dari kelas 4,5,6.
Maka
mereka berhak menempuh jalur prestasi, dengan mambawa
bukti rapor asli dan fotokopi yang telah dilegalisir. Serta
membawa fotokopi akreditasi sekolah. “Akreditasi sekolah A diambil dari 3
besar, Akreditasi B dan C hanya mengambil 1
besar, jadi hanya yang ranking satu,” katanya.
Sementara jalur non akademis misalnya di bidang seni, di bidang
olahraga, dan hal itu dibuktikan dengan piagam yang difotokopi serta melampirkan yang asli. Untuk
di SMP N 1 Kota Jambi ada perengkingan nilai piagam yang
diperlihatkan.
Seperti prestasi juara 1
internasional mempunyai nilai 10, juara 1nasional nilainya 9, juara 2 nasional
nilainya 8, juara 3 nasional nilainya 7, juara 1 provinsi nilainya 6, hingga
juara 3 dalam kabupaten/kota nilainya 1.
“Perstasi di sekolah, tingkat kecamatan tidak diterima. Hanya piagam yang sekupnya ragional, nasional dan
internasional yang diterima," katanya.
Menurut Nanang, jalur offline ada tiga item di antaranya, jalur lingkungan, jalur prestasi, jalur miskin. Dalam penerimaan siswa baru yang dilakukan pihaknya hanya akan menerima 7 lokal yang setiap satu lokal isinya 32 orang.
Jadi jumlah siswa yang diterima
adalah 60 persen jalur online, 40 persen jalur offline. Jumlah siswa keseluruhan yang akan diterima sebanyak 135 jalur online dan jalur sebanyak
89 siswa jalur offline. “10 persen prestasi berarti 22 siswa,
10 persen siskin 22 siswa. Selebihnya masuk
lingkungan,” katanya.
(khr/lee)
Utk daftar online websitenya ap y pak? Trimakasih
BalasHapus