Halaman

Senin, 20 Februari 2012

Kasus Rabies di Jambi Perlu Diwaspadai

Jambi, BATAKPOS
Anjing Pemburu Milik St Berlin Manihuruk warga Desa Hutaimbaru Simalungun-Sumut. Foto Rosenman Manihuruk.


Kasus rabies di Kota Jambi kini perlu diwaspadai. Sepanjang tahun 2011 kasus rabies di Jambi mengalami peningkatan. Kasus rabies juga meningkat di Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi, Drh Eri Heriyadi, Minggu (19/2) mengatakan, kasus rabies di Kota Jambi tercatat 19 kasus dari tahun 2011 lalu yang hanya ditemukan 16 kasus. Namun hingga saat ini tidak ada kasus sampai meninggal dunia.

Disebutkan, pihaknya dengan Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan (Distan) Kota Jambi, terus berupaya menekan penyebaran rabies dengan cara memberikan penyuluhan ke masyarakat untuk pentingnya pemeriksaan terhadap hewan peliharaan.

“Kita terus lakukan penyuluhan, bahkan kita datangi rumah warga yang pelihara hewan seperti anjing untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan peliharaannya. Tahun 2011, sudah melakukan vaksinasi untuk 1.475 ekor anjing. Selain itu pihak kami juga melakukan eliminasi atau membunuh anjing liar yang bisa menyebabkan rabies. Tahun 2011 telah dieliminasi sekitar 107 ekor,”katanya.

Disebutkan, sepanjang tahun 2011 ada sekitar 44 kasus gigitan, SKB 21, dan yang positif rabies hanya 19 kasus dan dari kasus tersebut tak sampai menelan korban jiwa. Menurut Drh Eri Heriyadi, saat ini diduga ada korban rabies di wilayah perbatasan antara Muarojambi dan Kota Jambi tepatnya di Perumahan Aurduri II Blok A Jambi Luar Kota, yang sudah menelan korban jiwa.

Sementara kasus penularan penyakit Rabies di Kabupaten Muarojambi tahun 2011 lalu mengalami peningkatan. Peningkatan kasus tersebut terlihat sejak Januari hingga Desember 2011, tercatat 119 kasus Rabies. Sedangkan tahun 2010 lalu hanya tercatat 102 kasus yang dilaporkan.

“Masyarakat sekarang ini cepat tanggap dan melaporkan bila ada gigitan hewan Rabies seperi anjing yang terkena Rabies. Ada tiga kecamatan di Muarojambi di antaranya Kecamatan Sekernan sebanyak 20 kasus, Mestong 24 kasus dan Jaluko 20 kasus. Sedangkan yang terbesar di daerah Kecamatan Mestong. Namun yang kita temukan positif Rabies 97 kasus dan telah diberikan suntikan VAR (vaksin anti rabies),”katanya.

Sedangkan kasus rabies di Kabupaten Tanjab Barat terus meningkat. Tercatat 14 kasus kini sedang ditangani Dinas Kesehatan Tanjabbarat. Menurut data dari Dinas Kesehatan Tanjab Barat, tingginya kasus itu karena datangnya musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Sehingga pola perilaku hewan juga berubah, inilah yang diduga kuat jadi pemicu peningkatan rabies di Tanjabar.

“Kita meminta masyarakat agar mewaspadai kasus rabies tersebut. Pihaknya juga meminta agar masyarakat yang memelihara anjing agar rutin menyuntikkan vaksin rabies kepada dinas terkait. Masyarakat yang terkena gigitan anjing, agar segera melakukan pengobatan ke Puskesmas terdekat guna pencegahan dini virus rabies tersebut,”kata Drh Eri Heriyadi. RUK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar