Jambi, BATAKPOS
Petani sayur di Paal Merah jambi Selatan Kota Jambi. Foto Rosenman Manihuruk
Konsep pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) kini tengah digalakkan di Provinsi Jambi. Konsep RRPL merupakan konsep yang sangat luar biasa untuk dikembangkan, karena masyarakat dengan menanam kebutuhan sehari-harinya di pekarangan sekeliling rumahnya, sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Hal itu dikatakan Gubernur Jambi H Hasan Basri Agus saat melakukan panen perdana palawija di di KRPL, Desa Pudak, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi, Sabtu (18/2). Disebutkan, berdasarkan pengalaman Provinsi Jambi di tahun 2010 yang lalu, dimana Jambi pertumbuhan ekonominya mencapai 7,3 persen, tetapi angka implasinya mencapai 10,58 persen.
“Ternyata permasalahannya sangat kecil, yakni terjadinya lonjakan harga cabe, sayur mayur, ikan dan sejenisnya. Karenanya di tahun 2011 Jambi tidak mau kecolongan lagi, dan semua itu dilakukan dengan melakukan langkah-langkah seperti melakukan penanaman cebe di daerah Jangkat, Kabupaten Merangin,”katanya.
Menurut Hasan Basri Agus, Desa Pudak nantinya diharapakan akan mampu memenuhi kebutuhan cabe dan sayur-mayur dan ikat untuk Kota Jambi, disamping tentunya Sengeti (Ibu Kota Kabupaten Muarojambi), dan kedepan pola-pola ini diharapkan juga dapat dikembangkan di setiap Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.
Gubernur Jambi juga meminta kepada para Kepala Dinas Pertanian Kabupaten untuk mencari desa yang dapat dijadikan Kawasan Pangan Lestari, terutama bagi masyarakatnya yang benar-benar mau bertani, nantinya pemerintah akan membantu. Sehingga apa yang pernah terjadi di tahun 2010 tidak akan terjadi lagi, dan ini terbukti di tahun 2011 yang lalu implasi di Jambi menurun menjadi 2,8 persen dari 10,58 persen.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Haryono, M.Sc, menyampaikan pesan dari Bapak Presiden SBY saat mencanangkan KRPL di desa Kayen, Kecamatan Kebon Agung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bahwa konsep KRPL ini harus dikembangkan di seluruh Indonesia.
“Boleh saja dikembangkan berbagai macam tanaman untuk menghasilkan produk makanan atau buah-buahan, tetapi cocokkanlah dengan apa yang setiap hari dimasak oleh rumah tangga. Misalnya, kalau rumah tangga kita hampir pasti menggunakan cabe, bawang, tomat, kacang panjang, sayur-masur, atau apapun, tolong itu yang diutamakan,”katanya.RUK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar