Kamis, 02 Februari 2012

Kasus KLB DBD di Kota Jambi Belum Terkendali


Jambi, BATAKPOS


Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi hingga awal Februari 2012 belum terkendali. Korban masih berjatuhan akibat ganasnya kasus DBD tersebut. Upaya Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Kesehatan Kota Jambi belum bisa meredam tingginya kasus DBD di Jambi.


Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi, Edy Syam, kepada wartawan Rabu (1/2) mengatakan, dari hasil sidak (inpeksi mendadak) ke Rumah Sakit (RS) H Abdul Manap Kota Jambi dan sejumlah Puskesmas di Kota Jambi, korban DBD banyak meninggal adalah saat berada di rumah sakit.


Disebutkan, RS Kota Jambi banyak menerima pasien DBD dan ada juga korban meninggal saat berada di RS tersebut. Semua korban meninggal DBD di rumah sakit. Dewan juga meminta pihak rumah sakit untuk melakukan sosialisasi di dalam rumah sakit mengenai DBD. Karena, dengan banyaknya pasien DBD saat ini, kemungkinan bisa menularkan ke pasien lain melalui gigitan nyamuk juga.


Direktur RS Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, pihaknya Selasa (31/1) menangani 12 pasien yang terserang DBD. Sembilan diantaranya adalah anak-anak, sementara tiga diantaranya adalah orang dewasa.


Pasien DBD pada bulan Januari di RS Kota Jambi mencapai 105 pasien. Dari total tersebut, 32 diantaranya adalah pasien dewasa dan selebihnya adalah anak-anak.


“RS Kota Jambi masih melakukan rujukan ke rumah sakit lainnya ketika kondisi pasien DBD sudah parah. Belum berfungsinya ruang ICU RS Kota Jambi ini lantaran masih belum lengkapnya peralatan medis. Yang belum lengkap itu, alat-alat kecil seperti tensi, statoskop, dan lainnya,”katanya.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Polisman Sitanggang MKes mengatakan, Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kota Jambi kini sudah bergerak turun ke tengah-tengah warga guna meredam kasus DBD tersebut.


Disebutkan, langkah konkret yang diambil Pemerintah Kota Jambi dalam penanganan DBD ini langsung mengatakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Masyarakat harus terlibat semua dalam pencegahannya.


“Partisipasi dari seluruh kalangan masyarakat sangat kita butuhkan. KLB DBD di Kota Jambi adalah pola lima tahunan. Pemkot Kota Jambi sudah melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan DBD. Bukan berarti sekali lima tahun baru bergerak. Kita sudah bicarakan hal ini dengan Kementerian Kesehatan RI,” kata Polisman Sitanggang.


Dikatakan, kasus DBD di Kota Jambi sudah mencapai angka 900 lebih kasus. Sementara angka kematian penyakit ini, sudah mencapai 27 orang. “Jumlah kasus DBD sudah 953 kasus dan kematian akibat penyakit tersebut mencapai 27 orang,”katanya.


Dinkes Kota Jambi sudah melakukan upaya penanggulangan baik fogging (penyemprotan) maupun abatisasi untuk masyarakat. Bahkan Pemkot Jambi telah mencanangkan gerakan terpadu dan perduli Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pencanangan ini dilaksanakan di Keluarahan Mayang, Kota Jambi.


“Pencanangan tersebut untuk mengantisipasi dan upaya penanggulangan DBD. Gerakan PSN pada masyarakat ini adalah dalam bentuk 3M+ yakni menutup, menguras dan membersihkan sarang-sarang nyamuk yang ada. Sementara pemberian abate adalah untuk memusnahkan sarang nyamuk dan jentik nyamuk yang ada,”katanya.RUK

Tidak ada komentar: