Selasa, 10 April 2018

Kemampuan Damkar Jambi Masih Sebatas Rumah Bedeng dan Ruko

Bronto Skylift .Google.
Jambipos Online, Jambi-Kota Jambi gencar didorong untuk sebuah kota besar dan pusat perdagangan di Ibukota Provinsi Jambi. Pertumbuhan ekonomi dan usaha perdagangan kian menancap. Bahkan bangunan-bangunan hotel bertingkat bertaraf nasional dan internasional terus berdiri di Kota Jambi. Namun pertumbuhan gedung-degung bertingkat di Kota Jambi, tak seiring dengan alat cegah musibah kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi.

Fakta menunjukkan, saat peristiwa kebakaran Novita Hotel di Jalan gatot Subroto Kota Jambi, Senin (9/4/2018). Peristiwa kebakaran yang bersumber dari lantai 4 hotel iti sejak Pukul 05.30 WIB hingga malam harinya tak kunjung bisa dipadamkan. Penyebabnya Sarana Prasarana Damkar Kota Jambi tak mampu dan akhirnya menyerah menghadapi amukan api.

Dari penelusuran, ternyata Dinas Pemadam Kebakaran Kota Jambi belum miliki Bronto Skylift (mobil tangga pemadam kebakaran-red). Bahkan Damkar Kota Jambi hanya mampu padamkan kebakaran kelas-kelas bedeng dan ruko saja.

Menanggpi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi Junaidi Singarimbun kepada wartawan mengungkapkan, di tengah terus bermunculannya  gedung – gedung pencakar langit di Kota Jambi, tidak diimbangi ketersediaan fasilitas pemadam kebakaran, seperti mobil tangga pemadam.
Damkar Kota Jambi Saat Melakukan pemadaman kebakaran Novita Hotel Jambi, Senin (9/4/2018). Photo Asenk Lee Saragih
Akibatnya, ketika terjadi kebakaran terhadap gedung – gedung tinggi di Kota Jambi, seperti gedung Hotel Novita di Jalan Gatot Subroto itu, jelas terlihat api sulit dipadamkan karena jangkauan penyemprotan air tidak sampai ke titik api.

“Memang harus diakui, mobil tangga pemadam kebakaran, seperti Bronto Skylift harganya bisa mencapai belasan miliar. Tetapi, di tengah terus munculnya gedung – gedung tinggi itu mau tak mau keberadaan Bronto Skylift harus sudah di Kota Jambi,” katanya.

Bronto Skylift harusnya sudah ada untuk mendukung pemadaman kebakaran walaupun harganya mahal. Akibat ketidaan itu, lihat saja gedung Hotel Novita terus saja dilahap sijago merah,” ujarnya.

Selanjutnya, Junaidi juga mengatakan, pengawasan terhadap keberadaan sarana pemadam kebakaran, seperti Heat Detector, Smoke Detector, Tandon Air, dan Hydrant, terhadap gedung – gedung tinggi kurang diperhatikan, sehingga ketika terjadi kebekaran baru diketahui kalau sarana pemadam kebakaran itu tidak berfungsi dengan baik.

Terpisah, Kepolda Jambi Brigjen Pol Drs Muchlis AS MH kepada wartawan mengatakan, terkait upaya pemadaman kebakaran Hotel Novita, pihaknya sudah mengirimkan 6 unit mobil water cannon, sedangkan pihak Damkar juga menerjunkan sebanyak 6 unit mobil pemadam kebakaran.

“Peristiwa kebaran Novita Hotel harus menjadi perhatian serius instansi terkait untuk pengadaan Bronto Skylift di Kota Jambi. Tidak hanya menggelontorkan anggaran untuk bangunan taman saja, namun bidang keselamatan jiwa manusia jangan diabaikan,” cetus Derlina, warga Kebun Handil, Jelutung Kota Jambi kepada Jambipos Online, Selasa (10/4/2018) pagi. (JP-Lee)

Tidak ada komentar: