Minggu, 18 Desember 2011

Angka Putus Sekolah di Jambi Masih Tinggi

Jambi, Batak Pos

Jumlah anak putus sekolah di Provinsi Jambi kini masih tinggi. Bahkan Rata-rata lama sekolah anak di Jambi saat ini masih 7 tahun atau baru sampai kelas dua jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Pemerintah Provinsi Jambi kini belum mampu melaksanakan program wajib belajar Sembilan tahun.

Sedikitnya 5006 anak usia sekolah di Provinsi Jambi putus sekolah akibat ketidak mampuan ekonomi keluarga. Jumlah anak putus sekolah itu 0,92 persen dari jumlah 544.930 anak sekolah di Provinsi Jambi.

Jumlah anak putus sekolah paling banyak di tingkat SLTP yakni 2.813 orang atau 1,69 persen dari 166.630 orang siswa. Anak sekolah ini akibat orang tua mereka tidak sanggub untuk menyekolahkan anaknya ke SLTA.

Sedangkan anak putus sekolah di SD mencapai 2.193 orang atau 0,58 persen dari 378.300 orang anak sekolah SD di Provinsi Jambi. Demikian data yang diperoleh BATAKPOS dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Kamis (15/12).

Wakil Gubernur Jambi H Fachrori Umar pada puncak acara peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Jambi, di Gedung Olah Seni (GOS) Kotabaru, Kota Jambi, Kamis (15/12) mengatakan, rata-rata lama sekolah anak di Jambi saat ini masih 7,84 tahun yang artinya rata-rata penduduk Jambi baru sampai kelas dua jenjang SLTP.

Hari anak Nasional tahun 2011 kali ini mengambil tema “Anak Indonesia Sehat Kreaktif dan Berakhlak Mulia”. Guna mewujudkan hal tersebut, maka jaminan pemenuhan hak-hak anak untuk memperoleh pendidikan, kesehatan, gizi, pengasuhan dan perlindungan yang bermutu harus diupayakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prioritas pembangunan.

Kemudian pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jambi 2010-2015, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan serta sosial budaya. Salah satu sasaran prioritas ini adalah terwujudnya pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas, terwujudnya pemerataan akses layanan kesehatan masyarakat.

Pemerintah Provinsi Jambi untuk membantu keluarga sangat miskin di 131 kecamatan dalam Provinsi Jambi, yang telah terdata “by name by address” melalui program Satu Milyar Satu Kecamatan (SAMISAKE).

Dimana pada program ini telah dilaksanakan bedah rumah, sertifikasi gratis, jamkesprov dan beasiswa untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. RUK

Tidak ada komentar: