Jambi, BATAKPOS
Pemerintah Kota Jambi menetapkan status waspada serangan virus H5NI atau yang lebih dikenal dengan virus flu burung. Peredaran virus ini terus meluas di Kota Jambi. Dinas Peternakan (Disnak) Kota Jambi juga lebih mengintensifkan inspeksi ke beberapa sentra peternakan ayam yang ada di Kota Jambi.
Disnak Kota Jambi juga melakukan penyemprotan guna mencegah meluasnya wabah flu burung. Seluruh Puskesmas di Kota Jambi juga mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
Sementara ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Pasien yang positif kena virus flu burung akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung.
Demikian rangkuman pendapat dari Kabid Peternakan Disnak Kota Jambi, Said Abu Bakar, Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan (Distankannakhut) Kota Jambi, Harlik, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, drg Irawati Sukandar, MKes dan Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD yang dihimpun BATAKPOS, Jumat (25/2).
Menurut , Said Abu Bakar, pihaknya kini melakukan inspeksi lapangan guna memastikan adanya H5N1. Sentra peternakan ayam yang diinfeksi yakni di Kecamatan Pelayangan, Tanjung Johor, dan Bagan Pete. Di lokasi itu sesuai laporan ditemukannya ayam yang mati mendadak.
Disebutkan,pihaknya juga akan melakukan penyemprotan desinfektan untuk lokasi yang terindikasi ada H5N1 agar tidak meluas. “Bila masih ada temuan ayam yang mati, maka ayam-ayam yang masih ada akan kita musnahkan. Hal ini agar penyebarannya bisa kita hentikan. Radiusnya 100 meter yang akan kita desinfektan,” kata Said.
Penyebaran virus flu burung terus meluas. Kini ayam mati ditemukan di Kelurahan Tanjungjohor, Kecamatan Pelayangan, dan Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kelurahan Kenali Asam Bawah dan Bagan Pete, Kecamatan Kotabaru.
Kepala Distankannakhut Kota Jambi, Harlik, mengatakan, warga Kenali Asam Bawah dan Baganpete melaporkan ayam mereka mati mendadak. Setelah mendapat laporan pihaknya langsung turun untuk mengecek penyebab kematian ayam.
“Dari hasil pengecekan, ayam mati positif terkena virus H5N1. Di Kenali Asam Bawah, jumlah ayam mati mendadak mencapai 40 ekor. Terdapat 28 ekor yang masih hidup kemudian oleh Dinas dimusnahkan. Sementara di Baganpete, ditemukan 2 ayam mati mendadak. Sekarang terdapat 30 ayam yang masih hidup. Kita sedang melakukan pendekatan ke warga agar mengijinkan ayam yang masih hidup ini dimusnahkan. Kalau tidak, dikuatirkan akan memperluas penyebaran virus flu burung,”kata Harlik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi,drg Irawati Sukandar, MKes, mengatakan, pihaknya meminta agar seluruh Puskesmas mengaktifkan kegiatan penyuluhan ke warga untuk mencegah terkena virus flu burung.
“Jika ada warga yang sakit terutama yang tinggal didekat adanya ayam mati mendadak untuk segera Puskesmas. Hingga saat ini belum ada laporan virus flu burung yang menyerang manusia. Dan bila ada warga yang positif diserang flu burung akan langsung dilarikan ke RSUD Raden Mataher. Kalau ada yang positif akan dibawa ke RS Raden Mataher, karena ada ruang khusus untuk pasien flu burung,”katanya.
Sementara itu, Direktur RSUD Raden Mataher dr Ali Imran SP.PD mengatakan, pihaknya siap melayani bila ada warga yang terkena flu burung, baik dari segi medis maupun peralatan.
“Kita juga ada ruang isolasi khusus bagi pasien flu burung. Disampaikannya hingga saat ini di Jambi belum ditemukan adanya penyebaran virus flu burung ke manusia. Namun meskipun demikian, pihaknya tetap mewaspadai dengan cara menyiapkan ruang khusu bagi penderita flu burung. Kita berharap agar masyarakat jangan mengkonsumsi ayam yang terjangkit flu burung,”katanya. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar