Jambi, BATAKPOS
Sudah dua pekan terakhir pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium langka di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Merangin dan Sarolangun. Namun keberadaan premium yang dijual di pinggir jalan dalam kemasan derigen justru marak dengan harga dipatok pengecer Rp 6000 per liter.
Pengamatan BATAKPOS di sejumlah SPBU di Merangin dan Sarolangun, Minggu (5/12) menunjukkan, antrian kenderaan panjang yang menunggu premium di SPBU cukup panjang. Bahkan antrian mobil tampak hingga larut malam.
Hal yang bertolak belakang tampak di sepanjang jalan dan sekitar SPBU. Para pengecer premium kemasan jerigen justru marak. Hal itu tampak diseluruh sekitar SPBU di Merangin dan Sarolangun.
“Pasokan premium ke Merangin dan Sarolangun sudah langka. Pihak SPBU mengutamakan pengisian premium kepada pengecer karena mendapat imbalan satu derigen ukuran lima liter memperoleh tambahan harga Rp 2000. Hal ini sudah biasa di SPBU Merangin dan Sarolangun,”kata H Purba salah warga Jambi yang mengaku kesulitan mendapatkan premium hemdak pulang dari Bnagko menuju Jambi.
Menurut H Purba, dua kenderaan rombongannya harus rela mengisi BBM jenis Pertamax yang harganya dipatok pihak SPBU di Sarolangun Rp 7300 per liter. Ribuan pemilik kenderaan di Merangin dan Sarolangun meminta pihak Pertamina Jambi untuk menormalkan BBM Premium di dua kabupaten tersebut. ruk
Antri : Antrian kenderaan tampak di salah satu SPBU di Sarolangun, Minggu (5/12). Sudah mengantri berjam-jam namun stok BBM Premium di SPBU itu sudah habis sekitar pukul 17.00 WIB. Foto batakpos/rosenman manihuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar