Jambi, Batak Pos
Razia pekerja seks komersial (PSK) di sejumlah tempat hiburan malam dan hotel melati di Kota Jambi terkesan hanya gertak sambal. Petugas tidak serius melakukan razia yang hanya menakut-nakuti para PSK. Petugas dari Dinas Razia Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (PMKS) Kota Jambi, aparat kepolisian Polisi Kota Besar (Poltabes) Jambi serta Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Jambi kurang sejalan dalam melakukan razia.
Demikian benang merah pengamatan Batak Pos dari hasil razia rutin bersama yang dilaksanakan Sabtu (8/11) malam. Razia yang dilakukan di hotel-hotel kelas metali dan salon di Kota Jambi hanya mampu menjaring tujuh wanita yang diduga PSK.
“Tak satupun pasangan muda-mudi yang tertangkap dalam kamar hotel. Tapi bukan karena hotel di Kota Jambi sudah bersih dari prostitusi, melainkan terget sudah kabur sebelum di razia akibat aparat kurang koordinasi,”ujar salah satu petugas razia.
Menurut Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Jambi, Ahmad Niswan, razia yang dilakukan pihaknya sudah maksimal. “Pelaksana tugas ini namanya juga manusia, mungkin sudah tersampaikan dari mulut ke mulut, jadi banyak yang lolos,”katanya.
Disebutkan, koordinasi antar petugas sangat minim. Hal itu tampak saat mobil petugas yang melakukan razia tidak mampu beriringan. Bahkan saling menunggu di depan hotel, hingga penghuni lolos.
Sementara saat pemeriksaan kamar salon karaoke dan hotel, tak satupun oknum yang ditemukan. Namun tv menyala, handuk yang berserakan, tempat tidur yang masih hangat, serta botol minuman tetapi penghuninya sudah lari.
Dua Tim razia melaksanakan razia, di wilayah Pasar Kota Jambi dan Kecamatan Telanaipura Kota Jambi. Razia dimulai sekitar pukul 22.00. Tim yang melakukan razia di Pasar Jambi tidak mampu menjaring satupun terget razia. Padahal Pasar merupakan tempat hiburan malam paling banyak. ruk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar