Kamis, 08 Januari 2015

Bandara Jambi Resmi Jadi Embarkasi Haji

Menara Pengawasan Penerbangan di Bandara Sultan Thaha Jambi yang Baru.Ft Asenk Lee Saragih.

Terminal Penumpang Bandara Jambi yang Baru. Foto Asenk Lee Saragih

Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI Serahkan SK

JAMBI-Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi resmi menjadi Embarkasi Haji Antara (EHA) sesuai SK Menteri Agama No 205 Tahun 2014 yang diberikan langsung oleh Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama, Abdul Jamil, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-58 Provinsi Jambi, Selasa (6/1).

Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus, mengatakan bahwa EHA Jambi ini belum sebagai embarkasi penuh, karena Bandara STS Jambi belum bisa menampung pesawat ukuran besar, namun nantinya Calon Jamaah Haji (CJH) tak perlu lagi harus menginap di embarkasi Padang maupun Batam.


“Pemerintah Provinsi Jambi kedepannya bertanggung jawab terhadap pemberangkatan jamaah haji dari Jambi ke Batam dan pemulangannya dari Batam," kata Hasan Basri Agus, disela-sela Rapat Paripurna HUT Jambi, di gedung DPRD Provinsi Jambi, Selasa (6/1).

Dikatakan, dengan ditetapkannya Jambi sebagai embarkasi haji, semua pemberangkatan jamaah haji sudah bisa disiapkan di Jambi, mulai dari visa, pemeriksaan kesehatan, barang-barang, dan pemeriksaan lainnya.

“Di Batam tidak perlu menginap lagi, selama ini kan jamaah harus menginap dulu di Batam, tapi sekarang tidak perlu lagi, sampai ke Batam masuk ke pesawat langsung berangkat,” katanya.

Selain masalah embarkasi haji, HBA juga menyampaikan kondisi Jambi selama masa kepemimpinannya, diantaranya, masalah ekonomi Jambi mengalami pertumbuhan yang cukup mengembirakan, pasalnya dari Januari hingga November 2014 ekonomi Jambi tumbuh 7,24 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan nasional 5,11 persen dan tertinggi di Sumatera.

“Provinsi Jambi masuk dalam kategori daerah yang cepat tumbuh, sebelumnya Jambi masuk kedalam kategori daerah sedang tumbuh, dengan kondisi ini, berarti sepanjang tahun 2010-2014 Jambi telah mampu melewati sejumlah tantangan di bidang ekonomi,” katanya.

Hal tersebut juga tergambar dalam PDRB tahun 2014 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 25,12 Triliun, begitu pula dengan investasi, pada triwulan III tahun 2014 tumbuh hingga 5,3 persen dengan share pertumbuhan 1,0 persen.

“Begitu juga dengan kinerja ekspor dan impor Provinsi Jambi, ekspor impor Jambi berimplikasi terhadap surplusnya neraca perdagangan periode Januari hingga November 2014 sebesar 1,113 juta US Dollar,” sebutnya.

Kata HBA, kedepan tantangan Provinsi Jambi dalam meningkatkan perekonomian daerah cukup tinggi, dimana panduanya yakni RPJMN, Provinsi Jambi ditargetkan oleh pemerintahan pusat tahun 2019 untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkisar 8,5 hingga 9,3 persen, Tujuannya lain yakni menurunkan angka kemiskinan sebesar 2,9 hingga 3,2 persen. Jambi juga diminta untuk menurunkan angka pengangguran sebesar 3,6 hingga 3,9 persen.

Gubernur Jmabi HBA juga memaparkan tentang pembangunan infrastruktur jalan pada tahun 2010, jalan Provinsi dalam kondisi baik sebesar 33 persen, meningkat menjadi 39,57 persen pada tahun 2014. Sedangkan kondisi jalan dalam keadaan rusak ringan dan berat terjadi penurunan dari 31,02 persen menjadi 25,17 persen.

Dia menjelaskan, kondisi jalan mantap atau jalan baik dan sedang pada 2014 ini mencapai 74,82 persen atau atau 1.125 km, dari 1.504 panjang jalan Provinsi Jambi. Kondisi ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2010 lalu,62,66 persen.

Dalam RPJMD Provinsi Jambi 2010-2015, Provinsi Jambi menargetkan jalan dalam kondisi mantap 75 persen, akan tetapi, pada 2014 target tersebut mencapai 99,76 persen. Tapi, masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus kita benahi bersama. (lee)

Tidak ada komentar: