Halaman

Minggu, 23 Juli 2017

Ustad Zaky Mirza Berikan Pemaknaan Pancasila Kepada Ribuan Santriawan/ti Pompes Nurul Iman Sebapo Muarojambi

Ustad Zaky Mirza memberikan Tausiah di hadapan masyarakat dan ribuan Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jumat (22/7/2017).
 Jambipos Online, Jambi-Kegiatan Halalbihalal dirangkai dengan Tabligh Akbar yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah Kabupaten Muarojambi ternyata juga dapat dirasakan oleh ribuan Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman di Desa Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi. 

Tausiah yang disampaikan Ustad Zaky Mirza pada kegiatan itu membuat pemikiran ribuan Santriawan/Santriawi serta masyarakat se Kecamatan Mestong Muarojambi terbuka soal pemaknaan Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia. 

Di hadapan Gubernur Jambi H Zumi Zola, Bupati Muarojambi Hj Masnah Busro dan Wakil Bupati Muarojambi Bayu Suseno dan Forkompinda Pemkab Muarojambi, Ustad Zaky Mirza mengajak kepada seluruh warga Pompes Nurul Iman Sebapo, Mestong Muarojambi untuk berwawasan Nasional dan Internasional. 
 
“Kita boleh menimba Ilmu di Ponpes, namun harus tetap berpikir Internasional serta berkarakter Nasional. Pancasila sebagai dasar Negera Indonesia dibidani oleh Para Ulama. Ponpes Nurul Iman yang berhaluan kepada Nahdatul Ulama (NU) harus menjadi Garga terdepat dalam menjaga Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” ujar Ustad Zaky Mirza. 

“Bagi saya NU sudah mendarang daging. Saya dibesarkan oleh NU. Orang NU harus cerdas. Orang NU memakai sarungan, tapi harus berpikir Internasional. Orang NU tak boleh ketinggalan jaman. Orang NU harus melek teknologi. Orang NU harus tetap dalam kesederhanaan dan hidup ber Hikmat dan tetap bersyukur,” ujar Ustad Zaky Mirza yang diamini ribuan Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman. (Baca: Ini Sambutan Zumi Zola)

Secara khusus Ustad Zaky Mirza meminta Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman tetap meningkatkan kualitas diri. Karena sejak kecil harus diasah dan pada dewasa menjadi kader Pemimpin Bangsa. 

“Orang NU itu adalah manusia cerdas dan tetap menjaga keberagaman dan persatuan. Orang NU itu harus bisa berbahasa Arab dan bahasa Inggris. Halalbihalal yang kita laksanakakan ini adalah ide dan dipelopori olah NU. Karena melalui Halalbihalan ini umat saling mersilaturahmi dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Jadi orang NU itu adalah orang pemaaf,” kata Ustad Zaky Mirza. (Baca: Ini Reaksi Masyarakat Menyambut Zumi Zola)

Ustad Zaky Mirza menambahkan, Negara Indonesia terdiri dari beragam Suku, Agama, Adat Budaya, namun hal itu merupakan kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki Negara lain. 

“Beda Suku, Agama dan Adat Budaya, bagi orang NU bukan persoalan. Karena Orang NU hidup berdampingan dengan masyarakat yang majemuk. Saya juga berharap Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman di Desa Sebapo ini tetap menjadi orang yang ber-Ahlak. Karena puncak keimanan seseorang itu adalah Ahlak,” ujar Ustad Zaky Mirza. 
Kata Ustad Zaky Mirza, para orang tua dan Santriawan/Santriawi Pondok Pesantren Nurul Iman tetap memaknai Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia sebagai dasar kehidupan. 

“NU tetap menjadi Garda terdepan dalam menjaga Pancasila dan Kebhinekaan Indonesia. Dan generasi muda NU harus menjadi penerusnya,” katanya. 

Sementara Kepala Pompes Nurul Iman Sebapo, Hj Siti Fahariah mengucapkan terimakasih atas Tausiah dan pengarahan yang disampaikan Ustad Zaky Mirza. 

Menurut Hj Siti Fahariah, kehadiran Gubernur Jambi H Zumi Zola dan Ustad Zaky Mirza pada acara Halalbihalal dan Tabligh Akbar ini membawa makna yang dalam bagi ribuan Santriwan/Santriwati Pompes Nurul Iman Sebapo. (JP-Asenk Lee) 

Sumber: www.jambipos-online.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar