Ezer Twopama Manihuruk saat ditangani di UGD RS Theresia Kota Jambi, Selasa 19 Juli 2016 sore. Foto Asenk Lee Saragih |
BERITAKU-Rasa khawatir sungguh menggeluyat
jika anak kita mengalami penyakit, apalagi anak kita harus dirujuk ke UGD Rumah
Sakit. Pentingnya menjaga kesehatan memang suatu keharusan agar terhindar dari
kekwatiran gangguan kesehatan.
Sejalan dengan kondisi kesehatan itu, tentunya kita juga
tak terlepas dari kekwatiran mahalnya biaya pengobatan dan juga biaya perawatan
di rumah sakit, apalagi rumah sakit itu rumah sakit swasta. Namun rasa khawatir
itu bisa lega setelah kartu BPJS mandiri bisa menjawab biaya selama berada di
rumah sakit.
Hal itu juga yang dialami Rosenman Manihuruk, Warga Rt 15
Kelurahan Kebun Handil, Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Selasa (19/7/2016)
sekira pukul 17.00 WIB R Manihuruk membawa anaknya Ezer Twopama Manihuruk (6)
ke UGD RS Theresia Jambi karena mengalami muntah-muntah sejak pukul 13.00 WIB.
Sesuai petunjuk Bidan, anaknya Ezer Twopama harus dirujuk
ke Rumah Sakit karena kondisi badannya yang sudah mulai lemah dan wajahnya
tampak pucat. R Manihuruk dan istrinya Lisbet Sinaga bergegas membawa anaknya
Ezer ke UGD RS Theresia Jambi.
“Kami sampai di UGD RS Theresia Jambi langsung di tangani
dokter dengan baik. Saya langsung menunjukkan kartu BPJS anak saya dan KTP saya.
Kemudian anak saya Ezer Twopama langsung ditangi dokter dan dianjurkan rawat
inap. Dokter spesialis anak (dr Sabar) juga menangani pasien (anak kami) dengan baik,” ujar R Manihuruk.
Menurut R Manihuruk, pelayanan admisnistrasi pendaftaran
pasien rawat inap juga mudah dan tidak bertele-tela. Bahkan hingga menentukan
kamar rawat inap juga dibantu langsung oleh petugas medis RS Theresia Jambi.
“Penanganan pasien oleh petugas medis rumah sakit juga baik
dan bersahabat. Petugas medis dan karyawannya ramah-ramah. Ruangan kami di
kelas II yang ada 7 tempat tidur juga bersih. Jam berkunjung dokter juga tertib
sesuai dengan jadwal rumah sakit. Kami diperlakukan sama dengan pasien non
BPJS. Ternyata pelayanan pasien BPJS semua kelas di RS Theresia Jambi ini baik
dan manusiawi,” ujar R Manihuruk.
R Manihuruk menjelaskan, pelayanan petugas medis RS Theresia
Jambi kepada pasien dijalankan sesuai standar prosedur pelayanan rumah sakit
tersebut. Pasien dan penjaga pasien dibuat nyaman.
“Tak ada lagi keluarga pasien harus menebus resep dokter,
mengantar darah pasien untuk diperiksa, menanyakan kamar rawat inap pasien
hingga memberikan obat kepada pasien oleh keluarga. Soalnya saya pernah
mengalami pelayanan buruk pasien BPJS di rumah sakit plat merah di Jambi ini.
Pelayanan di RS Theresia Jambi ini memang manusiawi dan penuh kasih,” ujar R
Manihuruk.
Kata R Manihuruk, setelah anaknya menjalani rawat inap 2
hari, Kamis (21/7/2016) sekira pukul 11.00 WIB sudah diperbolehkan dokter
pulang karena anaknya Ezer Twopama sudah sembuh. Kemudian petugas adminiastrasi
RS Theresia Jambi juga mendatangi penjaga pasien untuk menandatangani bukti
biaya pertanggungan oleh BPJS.
Kemudian pihak Kasir Rawat Inap RS Theresia Jambi
memberikan surat izin pulang pasien kepada petugas medis di Ruang Malapari
Lantai 2 RS Theresia Jambi. Kemudian petugas medis memberikan obat jalan dengan
petunjuk pemakaiannya kepada keluarga pasien (Ezer Twopama).
“Mulai masuk rumah sakit hingga pulang, kami tidak ada
mengeluarkan uang serupiahpun. Semuanya ditanggung BPJS. Bahkan kualitas
makanan untuk pasien BPJS juga baik. Ternyata pelayanan kepada pasien BPJS itu
juga bisa bagus dan membanggakan, saya sudah membuktikannya di RS Theresia
Jambi.
RS Theresia Jambi mulai menerima pasien BPJS sejak 1 Desember 2015 lalu.
Dan pentingnya menjadi anggota BPJS mandiri juga sudah saya alami. Terimakasih
Buat Pihak RS Theresia Jambi dan Juga BPJS Kesehatan, saya bangga pada kedua
lembaga ini,” ujar R Manihuruk. (Asenk Lee Saragih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar