Kota Tanjung Pinang-Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr.Ir.H.Irman,M.Si
menandatangani kerjasama antar daerah dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,
bertempat di Gedung Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Kota Tanjung Pinang, Provinsi
Kepulauan Riau, Selasa (22/12).
Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Provinsi
Jambi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tentang Kerjasama antar Daerah ini juga disaksikaan oleh Bupati
Kerinci, H.Adi Rozal dan Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Usman Ermulan. Dan,
beberapa pejabat terkait dari Pemerintah Provinsi Jambi mendampingi Pj.
Gubernur Jambi dalam acara tersebut.
Dalam nota kesepahaman tersebut dinyatakan, obyek
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam nota kesepahaman mencakup : 1.Perdagangan,
industri, dan jasa, 2.Pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan,
3.Perikanan dan kelautan, 4.Kebudayaan dan pariwisata, 5.Perhubungan (transportasi
darat, laut, udara, dan dermaga), 6.Penanaman modal, 7.Komunikasi dan
informatika, 8.Ketenagakerjaan, dan 9.Lainnya sesuai kebutuhan.
Kerjasama meliput aspek perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi, serta masa berlaku kerjasama dua tahun, tetapi bisa
diperpanjang sesuai kesepakatan para pihak, dengan catatan disepakati dua bulan
sebelum selesai masa waktu kerjasama.
Dalam sambutannya, Irman menyatakan, terkait kerjasama
pasokan produk pertanian (pangan) dari Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi ke
Provinsi Kepulauan Riau, produk pertanian pangan yang diminta oleh Gubernur
Kepulauan Riau tidak langsung dari Kerinci, tetapi dari Kabupaten Kerinci
disalurkan ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai pintu gerbangnya, di
Tanjung Jabung Barat dilakukan proses lebih lanjut seperti pengemasan yang
lebih menarik, kemudian dari Tanjung
jabung Barat disalurkan ke Provinsi Kepulauan Riau.
Irman berharap kerjasama yang ditandatangani tersebut
bisa membawa manfaat bagi kedua belah pihak, Provinsi Jambi dan Provinsi
Kepulauan Riau. Irman mencontohkan, harga kentang saat ini di Tanjung Pinang
Rp12.000 per Kg, sedangkan di Kerinci Rp4.000 sampai Rp5.000 per Kg, selisih
harganya sangat jauh. Irman mengemukakan sekaligus mengharapkan, melalui
kerjasama Provinsi Jambi dengan Provinsi Kepulauan Riau, selisih harga tersebut
bisa dikurangi. Dengan demikian, pasar Kentang Kerinci lebih bagus dan harga
kentang di Tanjung Pinang dan di Provinsi Kepulauan Riau bisa lebih murah. Dengan
kondisi seperti itu, kerjasama menguntungkan kedua pihak.
“Walaupun hanya sebagian kecil kita yang hadir di sini,
tetapi kita berharap banyak masyarakat Provinsi Jambi dan masyarakat Provinsi
Kepulauan Riau yang mendapatkan manfaat kerjasama ini,” ujar Irman.
Irman mengungkapkan, dalam kerjasama ini, Bupati Tanjung
Jabung Barat sudah siap sebagai perantara.
Selain itu, Irman menyinggung tentang pariwisata. “Kalau
psriwisata, Provinsi Kepulauan Riau lebuh strategis dibandingkan Provinsi Jambi
karena lebih dekat dengan Singapura, walaupun potensi wisata di Provinsi Jambi
tidak kalah, diantaranya Jembatan dan menara Gentala Arasy, Candi Muaro Jambi,
dan berbagai tempaat wisata di Kabupaten Kerinci,” ujar Irman.
Irman meminta para kepala SKPD datang bukan hanya
sekedar menyaksikan, tetapi supaya segera menindaklanjuti butir-butir
kesepakatan kerjasama.
Irman juga berharap agar persaudaraan sesama rumpun
Melayu bisa mempermudah kerjasama Provinsi Jambi dengan Provinsi Kepulauan
Riau.
Selain itu, Irmn mengemukakan bahwa Pemerintah Provinsi
Jambi merencanakan mengadakan promosi tentang Provinsi Jambi secara elektronik
dengan meggunakan teknologi layar sentuh. Untuk itu, Irman menharapkan agar Provinsi
Kepulauan Riau memberikan tempat untuk promosi elektronik layar sentuh Provinsi
Jambi tersebut di Bandara Batam.
Kepada para wartawan yang mewawancarainya, Irman
menjelaskan, implementari pelaksanaan MoU ini adalah bagaimana agar
produk-produk unggulan dari Kabupatren Kerinci, terutama produk pertanian yang
dibutuhkan oleh Kepri, Batam, Tanjung Pinang, dan sebagainya, bisa disalurkan
oleh Provinsi Jambi ke Provinsi Kepulauan Riau dengan kualitas yang lebih baik
dan proses yang lebih cepat, serta dengan harga yang kompetitif. “Contohnya kentang,
harga sekarang di Jambi Rp4.000, di sini Rp12.000, kan jauh sekali selisihnya. Jadi,
walaupun nanti kami bisa jual Rp7.000, kami sudah untung, tetapi Kepri juga
untung, selama ini beli Rp12.000, bisa beli Rp7.000, adi ini saling menguntungkan,”
terang Irman.
Irman menyatakan, dengan adanya kerjasama tersebut,
pasokan bahan pangan akan di perluas lagi ke Provinsi Kepulauan Riau. “Nanti
kita bersama-sama dengan Kepri, kalau sudah terpenuhi di sini, akan memasarkan
ke ASEAN, karena mulai Januari 2016 kita sudah memasuki Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Ini luar bisaa. Dan kami yakin, implementasinya akan segera bisa
kita lakukan,” lanjut Irman.
Irman mengungkapkan, pelakunya adalah business to business, tetapi government memfasilitasi. “Kita
fasilitasi supaya jangan murni fokus ke bisnis saja, tetapi juga pada pelayanan
masyarakat dan kebutuhan antar daerah harus kita utamakan juga. Jangan nanti,
mentang-mentang harga kentang di sini Rp12.000, disalurkan dari Jambi dijual
juga dengan harga Rp12.000. Berarti kita harus saling menguntungkan, nanti
pemerintah akan mengaturnya,” [ungkas Irman.
Sebelumnya, Pj. Gubernur Kepulauan Riau, Agung Mulyana
S, M.Sc, dalam sambutannya menjelaskan, sampai triwulan III Tahun 2015,
pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau adalah 5,72% melebihi pertumbuhan
ekonomi nasional Indonesia Triwulan III Tahun 2015 yakni 4,7%, namun
pertumbuhan ekonomi tersebut tergerus karena inflasi Provinsi Kepulauan Riau
Triwulan III 2015 yang sangat tinggi, 8,7%.
“Pemicu utama tingginya inflasi di Provinsi Kepulauan
Riau adalah produk pangan, sementara Provinsi Jambi surplus beberapa komoditi
pangan. Batam, dengan penduduk terbanyak di Provinsi Kepulauan Riau tidak
menghasilkan pangan, hanya industri. Produksi pangan di Provinsi Kepulauan Riau
juga sangat kecil. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengajak
Pemerintah Provinsi Jambi untuk mengadakan kerjasama,” jelas Agung Mulyana.
Agung Mulyana mengatakan, yang melakukan kerjasama
nantinya adalah business to business
(dunia usaha), pemerintah mendorong dan memfasilitasi kerjasama.
Agung Mulyana mengungkapkan, sebelumnya Pemerintah
Provinsi Kepulauan Riau telah menjajaki kerjasama dengan Pemerintah Sumatera
Utara dan Pemerintah Provinsi Riau, namun belum tercapai kesepakatan, dan yang
tercepat penandatanganan kesepakatan adalah dengan Pemerintah Provinsi Jambi.
Agung Mulyana mengharapkan dukungan dari pemerintah
Daerah di Provinsi Jambi dan agar semua jajaran berkomitmen merealisasikan
kerjasama tersebut, baik di level kebijakan, level manajerial, maupun leverl
teknis.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pertukaran
cinderamata antara Pj.Gubernur jambi dengan Pj. Gubernur Kepulauan Riau. (Mustar
Hutapea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar