Jambi-Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) BNPB,
Willem Rampangilei mengapresiasi pembangunan kanal yang dibangun di
lokasi—lokasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi mampu mengatasi
kebakaran lahan dan hutan di Jambi. Pembangunan kanal tersebut bermanfaat
mengendalikan kebakaran hutan dan lahan. Kanal membuat kebakaran hutan dan
lahan dapat dilokalisir dan menjadi sumber air untuk pemadaman kebakaran hutan
dan lahan.
Hal itu diungkapkan Kepala BNPB, Willem Rampangilei ketika
mengadakan pertemuan dengan Pejabat Gubernur Jambi, Irman, Kapolda Jambi,
Kajati Jambi dan sejumlah Pejabat SKPD Provinsi Jambi di rumah dinas Gubernur
Jambi, Kota Jambi (9/10). Menurut Willem, Dia sudah melihat langsung
pembangunan kanal–kanal di kawasan lahan gambut Desa Manis Mato, Kecamatan
Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi.
“Pembangunan kanal tersebut bermanfaat mengalirkan air dari
Sungai Batanghari ke areal kebakaran lahan, sehingga pemadaman kebakaran lahan
dapat dilakukan lebih cepat. Karena itu seluruh titik panas di Kumpeh
Muarojambi hingga Jumat (9/10) sudah padam. Kini titik api bertumpu di
Kabupaten OKI dan Muba Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Willem.
Kata Willem, pembangunan kanal di Muarojambi tersebut
dilakukan atas kerja sama prajurit TNI, pemerintah daerah, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) dan warga masyarakat setempat. Mereka bergotong-royong
membuat sodetan-sodetan dan embung-embung secara estafet untuk menjaga
tempat-tempat yang agak jauh dari air. Dengan adanya embung-embung, maka lokasi
pengambilan air untuk memadamkan kebakaran hutan lebih dekat.
Willem juga menyebutkan kalau kabut asap yang hingga kini
masih menyelimuti Provinsi Jambi berasal dari Provinsi Sumatera Selatan. Bahkan
tim sudah dikerahkan ke dua daerah itu untuk segera memadamkan titik api.
“Kita sudah kerahkan sumber daya nasional untuk mengatasi
titik api di OKI dan Muba Sumsel. Bahkan alat kimia sudah mulai dilakukan guna
memblokade api. BNPB kini mengerahkan kekuatan tim ke dua lokasi itu,” katanya.
Bantuan Asing
Willem mengatakan, pemerintah siap menerima bantuan asing
atau luar negeri untuk mempercepat penanggulangan bencana asap, kebakaran hutan
dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Jika bantuan luar negeri tersebut jadi
diberikan negara donor, maka BNPB mengharapkan agar bantuan tersebut berupa
pesawat yang memiliki kapasitas angkut air di atas 10.000 ton.
“Pesawat berkapasitas angkut besar tersebut perlu karena
areal kebakaran hutan dan lahan cukup luas, khususnya di lahan gambut. Untuk
pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera
Selatan saat ini perlu pesawat yang memiliki kapasitas diatas 10.000 ton agar
pemadaman efektif dan efisien,” katanya.
Disebutkan, Kementerian Luar Negeri menyatakan saat ini ada
lima negara yang akan membantu Indonesia yaitu Singapura, Malaysia, Tiongkok,
Australia dan Rusia.
"Hingga saat ini baru Pemerintah Singapura dan
Malaysia yang menyampaikan bentuk bantuan dan persiapan pengirimannya. Kemlu
masih menunggu kepastian bantuan beberapa negara," kata Willem.
Disebutkan, Pemerintah Singapura akan mengirimkan satu
helikopter Chinook beserta bumbi bucket yang mampu membawa air 5.000 liter pada
hari ini pukul 15.00 WIB dari Singapura langsung menuju Palembang.
Selanjutnya pada pukul 16.00 WIB, akan diberangkatkan satu
pesawat Hercules C-130 berisi 42 personil pemadam kebakaran dari Badan Pertahanan
Sipil Singapura (SCDF), crew dan peralatan.
Sedangkan Malaysia sedang menyiapkan pengiriman satu
pesawat Bombardier CL415 water bombing dan satu pesawat Hercules C-130 yang
mengangkut crew, peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Satu helikopter kecil untuk survei dan memandu pemboman
air. Malaysia sudah kirim permohonan flight clearance kepada Kemlu. Rencana
dikirim 9 dan 16 Oktober 2015.
"Bantuan dari Singapura dan Malaysia ini akan
bergabung dengan tim Indonesia untuk memadamkan api dan asap di Sumatera
Selatan. Saat ini pemerintah Indonesia sudah menempatkan kekuatan 5 helikopter
water bombing yaitu MI-171, dua unit MI-8, Bell-214, Bolkow, 2 pesawat Air
Tractor water bombing, dan 1 Casa 212. BNPB akan menambah helikopter water
bombing. Selain itu juga dikerahkan 3.694 personil tim,” ujar Willem.
Mengenai dana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan,
Willem mengatakan, pemerintah menyediakan anggaran penanggulangan kebakaran
hutan dan lahan yang dialokasikan saat ini mencapai Rp 500 miliar. Anggaran
tersebut diambil dari dana penanggulangan bencana siap pakai tahun ini sekitar
Rp 1,5 triliun.
Sementara itu Pejabat Gubernur Jambi, Irman mengatakan,
pembuatan kanal di kawasan hutan dan lahan gambut di Jambi hingga pekan kedua
Oktober ini sudah mencapai puluhan kilometer. Kanal yang sudah dibangun di
lahan gambut Kampung Betara 10, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjungjabung
Barat, Jamb 4,5 kilometer. Sedangkan pembuatan kanal di Kecamatan Kumpeh dan
Petaling, Kabupaten Muarojambi mencapai enam kilometer. (Asenk Lee Saragih-HP 0812 7477587)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar